Sudah menjadi rahasia umum bahwa pengaruh alkohol dapat membuat seseorang kehilangan kesadarannya. Bahkan seringkali terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan dapat berakibat menyakiti orang lain. Situasi inilah yang terjadi beberapa waktu lalu, di mana menimpa salah satu legenda Manchester United, Pat “Paddy” Crerand.

Dilansir dari Mirror, legenda berusia 78 tahun tersebut mendapat umpatan dari sekumpulan orang menyangkut Tragedi Munich, pada hari Minggu lalu (7/5). Saat itu Crerand tengah dalam perjalanan pulang dari London setelah menonton pertandingan antara Arsenal dengan Manchester United yangberakhir untuk kekalahan United, 0-2.

Sekumpulan orang yang mengumpat kepada Crerand tersebut dalam kondisi mabuk dan diduga sebagai suporter dari rival sekota, Manchester City. Umpatan tersebut disampaikan tepat di depan muka Crerand sembari melakukan impresi pesawat jatuh.

Sepert kita tahu targedi Munich terjadi pada tahun 1963, saat 23 pemain dari The Busby Babes tewas dalam kecelakaan pesawat tersebut. Saat itu skuat United sedang dalam perjalanan pulang setelah menjalani laga melawan Red Star Belgrade di Liga Champions, tepatnya di Yugoslavia, di mana Crerand sendiri baru tiba dari Celtic FC ke United lima tahun setelah tragedi tersebut.

Salah satu saksi mata mengatakan bahwa kejadian tersebut terjadi saat Crerand baru saja turun di Stasiun Stockport dan sejumlah orang langsung mengumpat kepadanya.

“Mereka berteriak-teriak mengenai Munich dan berlari-lari sembari lengan mereka menirukan pesawat sedang jatuh. Mereka cukup dekat kepada Crerand ketika itu terjadi. Tak dapat dibayangkan, kepada orang yang sudah tua. Sungguh memalukan.”

“Beruntung di dekat sana terdapat staf pengamanan Manchester United yang jua sedang mengawal tim inti United kembali dengan kereta. Hingga mereka dapat mengamankan Paddy dari sana,” tutur saksi mata tersebut.

Menyangkut kejadian tersebut, Polisi Transportasi Inggris menyatakan bahwa benar kejadian tersebut terjadi pada hari Minggu pukul 9.10 malam. Di mana dinyatakan bahwa terdapat 4 orang yang menyerang 1 pria.

“Saat ini kita harap para saksi-saksi mata datang untuk memberikan keterangan kepada kami,” terang kepolisian transportasi Inggris.

Saat ini Crerand sendiri tengah menjalani profesi sebagai komentator sepakbola di radio dan juga untuk MUTV. Bersama United pria kebangsaan Skotlandia tersebut telah memenangkan 2 titel, yaitu satu Piala FA dan satu Piala Eropa tahun 1968.

Sebelumnya, para fans Liverpool pun pernah menyindir United perihal tragedi Munich. Namun tampaknya kini (jika benar) para fans City mulai mengikuti jejak buruk Liverpool tersebut.

Berdasarkan catatan The Sun, Liverpool pernah menyanyikan sebuah lagu sindiran mengenai tragedi Munich di Heysel tahun 1985 silam. Bahkan tercatat pernah terdapat sebuah banner bertuliskan “Munich 58”. Lalu empat tahun kemudian, tragedi Hillsborough (sejumlah fans Liverpool meninggal karena rubuhnya sebagian stadion) terjadi dan lagu sindiran Munich tersebut mulai jarang terdengar. Namun menurut The Sun, lagu sindiran tersebut masih terdengar di jalananan, meski tak lagi dinyanyikan secara massal.

Lalu pada tahun 2005, saat United menghadapi Liverpool di laga semifinal Piala FA, sejumlah fans Liverpool mencorat-coret Old Trafford dengan komentar mengenai Tragedi Munich. Usai laga tersebut Manajer Operasional Liverpool, Ged Poynton menulis secara khusus kepada United untuk meminta maaf atas perlakuan buruk fans Liverpool di Old Trafford tersebut.

Tragedi Munich Masih Sakral Bagi Fans United

Kejadian yang menimpa Crerand tentu membuat geram para pendukung United. Bukan karena diduga para pengumpat tersebut adalah pendukung Manchester City, namun karena penghormatan terhadap mereka yang telah tiada di Tragedi Munich.

Bukan hanya kepada para almarhum pemain yang nyawanya terenggut dalam tragedi tersebut, tapi jua para staf, wartawan, dan jua satu fans setia United yang ikut dalam penerbangan tersebut.

Dilansir dari Manchester Evening News, satu fans United yang ikut dalam penerbangan tersebut bernama Willie Satinoff. Pria berusia 48 tahun tersebut berprofesi sebagai pengusaha di bidang perdagangan katun.

Ternyata, Satinoff jua teman dekat dari manajer Matt Busby. Satinoff dikabarkan tak pernah absen mendukung United, baik di laga kandang maupun tandang sejak musim 1956/1957. Meskipun dirinya harus pergi keliling Eropa untuk menghadiri laga tandang.

Bahkan atas loyalitasnya tersebut, Satinoff sempat dikabarkan menjadi Direktur United, menyusul kematian direktur sebelumnya, George Whittaker.

Sayangnya tidak banyak yang mengenal sosok Satinoff tersebut. Sehingga organisasi suporter United bernama Manchester United Supporter Trust (MUST) menggalang dana untuk pembangunan memorial Satinoff pada awal Mei lalu.

Namun penghormatan terhadap Satinoff tersebut menandakan bahwa para fans United masih mengganggap sakral pengenangan terhadap tragedi Munich.

Sumber : Mirror dan Daily Record