Manajer Manchester United, Jose Mourinho, diyakini telah melewati musim panas 2018 dengan rasa kecewa tingkat tinggi. Pertama, skuat tim Setan Merah meraih hasil jauh dari yang diharapkan dalam turnamen pramusim. United hanya mampu meraih satu kemenangan dalam waktu normal dari lima pertandingan uji coba; satu kemenangan lagi melalui adu penalti, serta dua kali ditahan imbang oleh tim kecil, dan sekali dicukur oleh Liverpool dengan skor telak 1-4. Sepanjang pramusim itu, skuatnya juga tampil pincang, karena sejumlah pemain bintang masih berlibur usai tampil di Piala Dunia 2018.

Kedua, Mourinho juga kecewa dengan aktifitas The Red Devils yang sangat minim di bursa transfer musim panas 2018. United hanya berhasil mendatangkan tiga pemain anyar; setelah sebelumnya kehilangan tiga pemain pula. Kekecewaannya itu semakin memuncak ketika manajemen klub gagal merekrut bek tengah yang dibutuhkannya, meskipun sejumlah nama sudah kencang disebut akan bergabung ke United. Sementara, sejumlah pemain penting malah cedera, sehingga United tampil tanpa kekuatan penuh dalam laga perdana Premier League Inggris kontra Leicester City, pekan lalu.

Tak pelak, kondisi itu membuat manajer berpaspor Portugal tersebut tampak sangat tidak bahagia. Beberapa kali dia menyerang performa sejumlah pemainnya di pramusim, dan mengeluhkan kondisi skuatnya yang tidak lengkap. Kemudian, Mourinho juga acap kali berkeluh kesah di media massa terkait lambannya pergerakan United di bursa transfer, hingga menyindir manajemen klub. Bahkan, dia juga dikabarkan sempat bersitegang dengan wakil ketua eksekutif The Red Devils Ed Woodward, terkait aktifitas transfer dan kegagalan mendatangkan pemain-pemain yang sangat diinginkannya.

Namun, baru-baru ini salah seorang legenda United, Brian McClair pun menyindir sikap Mourinho. Dia menilai kondisi yang dihadapi sang manajer memang kurang ideal untuk persiapan musim baru. Namun, McClair berharap Mourinho bisa tetap tampil seolah-olah menikmatinya. Dia pun meminta pelatih berusia 55 tahun itu tidak terus cemberut, lebih banyak tersenyum dan tetap bersikap ceria. Bahkan, McClair menyebut manajer legendaris United Sir Alex Ferguson juga pernah menghadapi situasi pelik sama seperti Mourinho saat ini. Bedanya, mantan pelatihnya itu lebih sering tersenyum.

“Harus ada keseimbangan. Anda seharusnya pada titik tertentu, terlihat seolah-olah menikmatinya,” ungkap mantan penyerang United tersebut kepada BBC Sports.

“Tidak apa-apa kritis, marah dan tak senang – Sir Alex juga memiliki momen-momen tersebut, tapi ada beberapa kali di mana dia terlihat sangat bahagia. Jose mungkin menikmati dirinya sendiri secara internal, tetapi dari sudut pandang sepakbola, fan United akan sangat senang melihat dia tersenyum dan tertawa pada waktu-waktu tertentu,” tambah McClair yang membela tim Setan Merah periode 1987-1998 saat dilatih Sir Alex.

McClair pun membandingkan Mourinho dengan salah seorang seterunya di Premier League, yakni pelatih Liverpool, Juergen Klopp. Manajer asal Jerman itu memang juga dikenal sangat ekspresif di tepi lapangan, sama seperti Mourinho. Namun bedanya lagi, meski kadang dia tampak mengomel, ternyata Klopp sering pula tertawa dalam beberapa situasi.

“Dari sudut pandang yang berlawanan, rival besar Anda adalah Liverpool dan mereka memiliki pelatih yang tertawa dan tersenyum dan terlihat senang berada di sana. Itu juga menjengkelkan jika Anda adalah fan United,” pungkasnya.

Menariknya pula, Klopp sendiri pun rupanya pernah menyinggung soal Mourinho yang amat pelit tersenyum. Ketika itu, dia disinggung oleh pesaingnya tersebut dengan menyebutnya lucu karena mengubah pandangan soal transfer, setelah Liverpool melakukan pembelian besar-besaran pada musim panas ini.

Padahal, sebelumnya Klopp pernah menyebut akan melakukan cara berbeda ketika Mourinho merekrut Paul Pogba dengan biaya tinggi sebagai pemain termahal dunia saat itu. Namun, pelatih 51 tahun itu berdalih bahwa situasi transfer saat ini sudah berbeda dengan dua musim lalu.

“Saya juga mendengar bahwa Jose melihat saya orang yang lucu, dan salah satu tujuan terbesar saya dalam hidup adalah membuat Jose tersenyum. Dia jarang sekali tersenyum, dan kalau dia senyum karena Liverpool, well done!” jawab Klopp pada saat itu, seperti dilansir Sky Sports pada Juli 2018.

Jawaban dari Klopp tersebut tentu saja jadi semacam sebuah sindiran bagi Mourinho yang ternyata memang sangat pelit untuk tersenyum. Bahkan orang-orang seperti Klopp sekalipun cukup perhatian pada sikap Mourinho tersebut. Makanya, mulai dari sekarang, lebih banyaklah tersenyum Mourinho!