Manchester United

Pemain Manchester United, Ashley Young, belum pernah bermain di timnas Inggris sejak 2013, dan ia juga merasa kecewa ketika melewatkan dua Piala Dunia terakhirnya, yaitu pada 2010 dan 2014. Namun saat ini, Young berpeluang mendapat satu tempat di timnas berjuluk The Three Lion itu setelah Gareth Southgate memasukannya ke dalam skuat untuk kompetisi Piala Dunia pada musim panas mendatang.

Ashley Young bersikeras jika ia tidak pernah menyerah pada ambisinya guna bermain di Piala Dunia, dan ia pun telah menunjukkan hal tersebut di hadapan Gareth Southgate musim ini. Manajer Inggris itu akhirnya membuat langkah ‘langka’ untuk memanggilnya ke dalam tim asuhannya. Pada usianya yang ke-32, Young adalah pemain tertua dalam skuat terbaru Southgate.

Tapi sekali lagi, ia bersikeras bahwa ia selalu menyimpan harapan tinggi dari sebuah ‘panggilan kejutan’ tersebut. Pemain sayap Manchester United itu mengatakan, “Saya tidak pernah menutup pintu untuk timnas Inggris, saya akan terus membiarkan pintu saya terbuka untuk tim nasional kebanggaan saya.”

“Bagi saya, selalu menjadi kehormatan ketika mengenakan jersey kebanggaan Inggris. Itu sebabnya saya tidak akan pernah pensiun sampai kaki saya mengatakan bahwa saya tidak dapat berlari lagi.”

Sudah lebih dari empat tahun sejak Young terakhir mengenakan jersey Inggris, ketika ia masuk sebagai pemain pengganti bagi Jack Wilshere dalam pertandingan tanpa gol melawan Ukraina pada September 2013. Ia pun merasa kecewa ketika tersisih dari skuat Fabio Capello untuk Piala Dunia 2010, dan tidak pernah benar-benar menjadi pemain berharga saat Inggris ditangani Roy Hodgson untuk Piala Dunia 2014 empat tahun kemudian.

Namun, jika penampilannya yang luar biasa dengan United terus berlanjut, ada sebuah kemungkinan positif yang mengantarkan Young bisa sampai ke Rusia untuk bermain di Piala Dunia 2018 bersama timnas Inggris pada musim panas mendatang. Eks pemain Aston Villa itu juga mengatakan jika selama ini, ia selalu layak untuk memperkuat tim negara kelahirannya itu pada setiap kompetisi besar Internasional.

“Saya telah menunjukkan bahwa saya layak mendapat tempat di skuat Inggris, tapi saya tidak hanya menginginkan sebuah tempat di dalam skuat, saya ingin berada di dalam tim utama,” tutur Ashley Young.

“Saya adalah salah satu pemain yang ingin bermain di setiap pertandingan timnas Inggris. Bermain di Piala Dunia memang harapan tertinggi saya, tapi di belakang pikiran saya, saya selalu berpikir jika setiap pemain Inggris ingin melakukan apa yang selama ini saya pikirkan.”

Young sempat mengalami waktu adaptasi yang labil di Old Trafford, sejak pindah dari Aston Villa pada 2011. Meski sempat cedera dan tidak bermain di Premier League sejak awal musim 2017/2018, namun pelatihnya saat ini Jose Mourinho tetap mendukung kerja kerasnya, dan terus membantunya guna kembali pada permainan terbaiknya.

“Banyak yang telah dikatakan manajer United tentang cara saya bermain. Bahkan, keempat manajer berbeda yang pernah menangani klub ini selalu optimis pada permainan saya. Mereka selalu percaya pada saya, termasuk Jose Mourinho,” terang Young.

“Mereka selalu memiliki kepercayaan pada saya untuk bermain di Liga Champions, Europa League, derby Manchester ataupun pertemuan dengan tim besar. Memang selalu ada satu titik di musim lalu dimana saya tidak berada di skuat utama, itu mengecewakan.”

“Tapi saya tidak pernah berpikir untuk pergi. Saya sudah berbicara dengan keempat manajer yang pernam melatih tim ini, saat saya berada dalam masa-masa sulit. Tapi saya percaya diri, dan percaya diri akan kemampuan saya bisa membantu saya untuk masuk kembali ke tim,” ungkapnya.

Young telah bermain di bawah asuhan empat manajer berbeda di Manchester United (lima jika menghitung Ryan Giggs untuk pengganti sementara). Namun menurut Young, Jose Mourinho adalah manajer satu-satunya yang telah menemukan peran baru baginya sejauh ini.

Pemain dengan nomor punggung “18” itu mengatakan, “Saya lebih suka jika saya bermain lebih jauh di lapangan. Tapi saya sudah bisa beradaptasi dengan itu, dan bermain sebagai bek kiri atau bek kanan, dan sebagai sayap belakang adalah hal yang baru bagi saya.”

“Saya adalah salah satu pemain yang bisa membaca permainan dengan baik, dan saya sekarang menerapkan pengalaman itu. Saat ini saya merasa saya tahu harus dimana, kapan harus menyerang, kapan harus bertahan. Ini terbukti cukup mudah untuk menyesuaikan diri, dan saya merasa telah melakukannya dengan sangat baik di bawah asuhan Mourinho,” pungkas Ashley Young.