Ketika Romelu Lukaku mencetak gol ke gawang Joe Hart dalam pekan pertama menghadapi West Ham, pemain asal Belgia ini merayakannya dengan cara yang spesial. Dia berlari merentangkan tangannya, menunjuk logo Manchester United dan menyambut pelukan rekan-rekannya. Hal itu menunjukkan bahwa dirinya memasuki era baru sebagai pemain Manchester United.

Akan tetapi, dalam dua laga terakhir ciri khas Lukaku dalam melakukan perayaan gol tidak terlihat. Tidak ada lagi perayaan gol lewat merentangkan tangan dengan gaya sombongnya. Yang ada hanya raut wajah datar yang seolah-olah menunjukkan bahwa gol yang dicetaknya tidak terlalu penting. Ia bahkan tidak merespon gestur semangat Ander Herrera ketika ia mencetak gol ke gawang WBA kemarin malam.

Tampaknya masih ada beban yang tersimpan dari situasi yang dialami Lukaku. Eks Anderlecht ini seolah masih memikirkan apa yang terjadi pada derby Manchester beberapa pekan lalu. Padahal, kesalahan yang dibuatnya tersebut sejauh ini perlahan tertutupi dengan keberhasilan mencetak gol dalam dua pertandingan liga beruntun untuk pertama kalinya sejak awal musim.

Banyak yang terkejut terhadap respon dari Lukaku, para pundit Sky Sports contohnya. Graeme Souness yang menjadi pundit dalam laga melawan WBA menyebut pemain berusia 25 tahun ini masih baper atas kritikan dan hujatan yang ia terima pasca pertandingan derby.

“Saya rasa dia masih memikirkan kritik yang diterima. Saya adalah penggemar dia namun dia tidak mendapat suplai bola yang bagus. Maka dari itu ia terpaksa harus mencari peluangnya sendiri. Gol melawan Bournemouth menunjukkan kuatnya dia di depan. Begitu juga dengan golnya sekarang ini (vs WBA),” ujar mantan pemain Liverpool ini.

Ia menambahkan, “Bagi saya, dia hanya tidak mendapatkan servis yang dia butuhkan. Tapi jika dia merasa marah maka dia harus mengatasi rasa marahnya tersebut.”

Hal serupa juga diutarakan oleh Jammie Redknapp yang duduk bersebelahan dengan Souness. Hanya saja, sepupu dari Frank Lampard ini menyebut kalau seharusnya Lukaku merayakan golnya tersebut untuk membungkam para pengkritiknya. Menurut Jammie, hal tersebut justru membuat dirinya terlihat elegan dan mendapat nilai lebih dari para supporter United.

“Dia tidak terhentikan apabila dia mendapatkan umpan yang benar. Tapi saya tidak mengerti mengapa ia memilih untuk tidak melakukan perayaan. Hal yang tidak relevan apabila dia tidak senang karena terus mendapatkan kritik. United membayar banyak uang untuknya agar dia bisa terlibat dalam permainan Manchester United. Namun saya tidak mengerti mengapa ia tidak melakukan perayaan gol.”

Jose Mourinho menyebut bahwa Lukaku tidak merayakan golnya karena menghormati WBA yang pernah menampungnya selama semusim (2012/2013). Akan tetapi, menurut Phil Neville hal itu tidak sepenuhnya benar karena Lukaku lebih lama bermain di Everton ketimbang dengan WBA.

“Pada pertandingan hari Rabu saya bisa mengerti kalau dia masih kecewa. Tapi hari ini saya ingin melihat dia berlutut, mencium logo klub, meninju di udara, tersenyum, dan mengeluarkan sedikit emosi. Hari ini saya kecewa kepadanya. Saya tidak berpikir bahwa dia tidak merayakan karena West Brom karena ketika dia mencetak gol ke gawang mereka dengan kaus Everton, dia merayakannya,” ujar adik Gary Neville ini.

Sumber: SkySports, BBC, Express