Foto: Planet Football

Manchester United tengah mengalami krisis pemain dalam awal musim kompetisi 2019/2020 ini. Selain beberapa pemain mengalami cedera, termasuk bek tangguh Eric Bailly dan striker andalan Anthony Martial, sejumlah penggawa The Red Devils pun dinilai tak layak membela tim, karena tak menunjukkan semangat yang dibutuhkan oleh klub saat ini. Masalah paling utama memang terjadi di lini serang, yang menyebabkan United selalu kesulitan untuk membangun permainan menyerang dan membobol gawang lawan, hingga pada akhirnya berujung dengan kekalahan demi kekalahan.

Melihat kondisi United tersebut, salah seorang pemain gaek eks bintang sepak bola asal Jepang, Keisuke Honda pun mencoba menawarkan diri untuk membantu tim Manchester merah. Melalui akun media sosial Twitter pribadi, pemain berusia 33 tahun tersebut mengajukan tawaran untuk menjadi pemain tim Setan Merah demi menyelamatkan tim dari hasil buruk pada musim ini.

“Beri saya penawaran. Saya tidak butuh yang, tapi saya butuh untuk bermain dengan tim yang besar dan rekan setim yang hebat! @ManUtd @ManUtd_JP,” tulisnya di akun Twitter @kskgroup2017.

Meskipun tawaran dari Honda tersebut memang lebih terlihat seperti bercanda, namun bisa saja dia benar-benar bisa membantu United untuk memperbaiki performa dalam kompetisi musim ini. Pemain kelahiran Settsu, Osaka, Jepang pada 13 Juni 1986 itu bisa saja menjadi sosok yang sedang dibutuhkan oleh United saat ini.

Apalagi, Honda pun pernah dikenal sebagai salah satu gelandang serang terbaik dunia, sekaligus pemilik nomor punggung ‘7’ dan ’10’ di beberapa klub Eropa yang pernah diperkuatnya. Sedang kini, dia memang sedang tak terikat kontrak dengan klub manapun.

Honda pernah menjadi andalan salah satu tim raksasa di Serie A Italia, AC Milan selama 3,5 musim sejak bergabung pada awal 2014 lalu. Dia sendiri diberi kehormatan mengenakan jersey bernomor punggung ‘10’ dengan catatan penampilan dalam 92 laga dan 11 gol di semua kompetisi, serta membawa timnya menjuarai Piala Super Italia 2016. Sebelumnya, pemain yang memulai karier profesional bersama klub Jepang, Nagoya Grampus sejak 2004 ini juga pernah memakai nomor punggung ‘7’ di klub raksasa Rusia, CSKA Moscow selama tiga tahun dengan raihan empat trofi.

Sedangkan kariernya dalam sepak bola Eropa bermula bersama klub kecil asal Belanda, VVV-Venlo pada awal 2008. Honda pun sempat membantu klub tersebut menjuarai Eester Divisie, level dua kompetisi sepak bola di Belanda pada musim 2008/2009 hingga promosi ke Eredivisie Belanda, sebelum hijrah ke Rusia pada musim dingin 2010. Pada masa keemasannya saat membela Milan, Honda dikenal punya tendangan bebas akurat. Bahkan, dia pernah bermain dalam tiga edisi Piala Dunia dengan tim nasional Jepang, yakni Piala Dunia 2010, Piala Dunia 2014, dan Piala Dunia 2018.

Sejauh ini, Honda tercatat sebagai satu-satunya pemain yang pernah mencetak minimal satu gol dan satu assist dalam tiga edisi Piala Dunia, sekaligus jadi pemain Asia dengan gol terbanyak dalam sejarah Piala Dunia.

Dia juga membawa tim nasional Jepang menjuarai Piala Asia 2011, serta jadi pemain terbaik dalam turnamen tersebut, sekaligus pernah meraih penghargaan Pemain Terbaik Eerste Divisie 2008/2009, Pemain Terbaik Jepang 2010, dan Pemain Terbaik Asia 2013. Sayangnya, performa Honda mulai menurun pada 2017, hingga dari Milan dia pindah ke Pachucha di Meksiko.

Musim lalu, pemain dengan 98 caps dan 37 gol bersama tim nasional Jepang dan sudah pensiun dari level internasional usai Piala Dunia 2018 itu sempat berkarier di Australia bersama Melbourne Victory, namun hanya bertahan selama setahun.

Menariknya, pada saat bersamaan Honda juga menjalani peran sebagai pelatih sekaligus manajer tim nasional Kamboja. Bahkan, pemilik akademi Soltilo Soccer Academy dan salah satu kontestan Liga Kamboja, Soltilo Angkor itu pun juga ditunjuk sebagai Duta Budaya Kamboja, sebuah peran yang tak ada hubungannya dengan dunia sepak bola.

Pada musim panas 2019 lalu, Honda sempat berlatih dengan mantan timnya, VVV-Venlo, sehingga ditengarai dia masih berharap bisa melanjutkan kariernya di level klub bersama tim baru. Namun, hingga saat ini memang masih belum mendapatkan klub. Bahkan, tiga hari setelah menawarkan diri pada United akhir September 2019 lalu, dia juga sempat mengirim pesan pada Milan.

“Saya selalu ingin membantu kamu. Panggil saya jika membutuhkan saya! @acmilan,” tulisnya di Twitter. Namun, memang tak diketahui apa Honda ingin membela klub berjuluk I Rossoneri itu lagi, atau malah jadi pelatih. Jadi, sebenarnya mau datang ke Old Trafford atau kembali ke Milan, Honda?