Loyalisme, adalah suatu hal yang sulit untuk bisa dimiliki setiap individu. Karena biasanya, loyalisme sering membawa seorang individu masuk ke dalam sebuah pilihan sulit. Di sisi lain, selain sangat berkaitan dengan ‘kesetiaan’, dalam sepakbola, loyalisme menjadi takaran kualitas bagi seorang pemain sepakbola yang memperkuat sebuah klub. Dan itulah yang juga diinginkan gelandang tengah lincah milik Manchester United, Juan Mata.

Pasalnya, pemain berusia 29 tahun itu, telah mengatakan jika ia ingin mengikuti jejak Ryan Giggs, dan berambisi bisa bermain untuk Manchester United sampai usianya menginjak 40 tahun. Tak lepas dari itu semua, Juan Mata sebelumnya menjadi rekrutan United paling mahal saat ia bergabung dari Chelsea pada 2014 dengan nilai transfer 37,1 juta paun, dan ia telah mencetak 28 gol dari 120 penampilannya di liga. Namun, saat ini kontraknya hanya tersisa tujuh bulan lagi, dan dipastikan berakhir pada musim panas tahun depan.

Meski klub berjuluk The Red Devils itu memiliki opsi untuk mempertahankan pemain berkebangsaan Spanyol itu dengan kontrak satu tahun hingga 2019, Juan Mata masih tetap memiliki ambisi besar guna bertahan lebih lama di Old Trafford.

Ketika ditanya ‘apakah ia akan mempertimbangkan untuk menandatangani kesepakatan kontrak jangka panjang baru dengan Manchester United?’ Mata pun menjawab, “Mengapa tidak? Saya saat ini berusia 29 tahun, dan semoga saya masih bisa bermain sepakbola selama beberapa tahun mendatang. Saya punya ambisi, dan mungkin ambisi yang besar untuk bisa bermain sampai usia saya menginjak 40 tahun, seperti Ryan Giggs. Tapi itu masih agak jauh, ya, kira-kira masih 11 tahun lagi.”

“Anda tidak pernah tahu apa yang bisa terjadi dalam sepakbola dan dalam hidup ini, tapi perasaan saya sekarang  sangat optimis bahwa saya bisa bertahan lebih lama disini. Saya bahagia juga berada di sini, dan saya berharap saya tidak akan memiliki masalah lagi di sini. Saya hanya menginginkan lebih banyak waktu untuk bertahan,” tutur Mata kepada ESPN FC.

Terlepas dari harapan karirnya bermain lebih lama dengan United, Mata mengungkapkan bahwa ia tidak akan mengesampingkan tujuan awalnya setelah pensiun nanti. Pasalnya, beberapa tahun yang lalu, eks bintang Valencia dan Chelsea itu juga telah menyatakan jika setelah pensiun, dirinya akan bersantai dan tidak tertarik dengan dunia kepelatihan yang biasanya sering menjadi profesi baru para pensiunan peepakbola lainnya.

“Jika Anda bertanya kepada saya beberapa tahun yang lalu, ‘apakah saya ingin menjadi manajer setelah saya pensiun?’, saya sampai saat ini masih mengatakan ‘tidak’,” ungkap Mata. “Saya pikir setiap pesepakbola, setelah 20 tahun bermain sepak bola, hal pertama yang terlintas dalam pikirannya adalah bersantai. Satu atau dua tahun, biasanya pensiunan pemain sepakbola melakukan hal-hal lain dalam hidup dan menikmati hobi lain yang mungkin Anda miliki Saat ini.”

“Dengan bertahun-tahun memahami bermain sepakbola dan selalu berusaha menjadi lebih baik dalam mengerti pendekatan taktis, berkomunikasi dengan rekan kerja, ataupun bagaimana memotivasi mereka, saya tidak akan katakan tidak untuk menjadi manajer, tapi karena saya tidak tahu bagaimana saya setelah pensiun, jadi kita tunggu sama-sama seperti apa akhirnya,” jelasnya.