foto: thesun.co.uk

Awal bergabung bersama Manchester United pada 2011 silam, banyak kritikan yang mengarah pada David De Gea. Di usianya yang belum mencapai 21 tahun, De Gea harus menanggung beban sebagai kiper utama di Manchester United, salah satu kesebelasan terbesar di dunia. Sejumlah blunder sempat dibuat De Gea, sebelum beberapa musim kemudian, De Gea hampir tak tergantikan di bawah mistar gawang United.

Kini, kiper yang sudah membela tim nasional Spanyol sejak 2014 itu pun telah membuktikan dirinya sebagai salah seorang kiper terhebat yang dimiliki oleh The Red Devils. Selama enam musim yang telah dilaluinya di Old Trafford, 269 penampilan dicatatkannya di semua kompetisi. De Gea memang sempat digadang-gadang akan segera meninggalkan United, termasuk pada musim panas 2017 ini, kembali ke kota kelahirannya di Madrid, Spanyol untuk memperkuat klub raksasa, Real Madrid. Namun pada kenyataannya, dia masih tetap berseragam merah United hingga musim 2017/2018 ini.

De Gea pun sekarang digadang-gadang oleh banyak pihak sebagai salah seorang kiper terbaik dunia, berkat performa konsisten yang selalu ditunjukkannya bersama United setiap musim. Pujian pun semakin banyak diterimanyanya, ketika baru-baru ini dia sukses menjaga keperawanan gawang tim nasional Spanyol dalam pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Eropa melawan tim nasional Italia, Sabtu (2/9/2017). Dalam pertandingan di Santiago Bernabeu itu, mereka sukses mencukur tim tamu 3-0, di mana gawang sang lawan dikawal salah seorang kiper terbaik dunia, Gianluigi Buffon.

Kiper gaek Juventus memang merupakan pemilik gelar kiper terbaik dunia empat kali versi IFFHS, hanya kalah dari senior De Gea di Spanyol, mantan kiper Real Madrid dan eks kapten tim nasional Spanyol, Iker Casillas yang sudah lima kali memenangkannya. Pesaing Buffon adalah kiper Bayern Muenchen dan tim nasional Jerman, Manuel Neuer. Nama ketiga kiper ini yang merajai penghargaan tersebut selama 10 tahun terakhir. Sedangkan De Gea belum sekalipun pernah meraihnya. Ketika sekarang dia disebut-sebut sebagai kiper terbaik dunia, lalu bagaimana pula komentar De Gea?

“Tentu saja, Anda merasa sangat bangga saat orang-orang memikirkan ini tentang Anda. Ini sangat bagus, namun saya ingin tetap fokus, terus bekerja keras dan melakukan yang terbaik,” ungkap De Gea dilansir laman resmi ManUtd.com.

Kiper 26 tahun ini pun mengaku bangga bisa bermain untuk United. “Agar adil, saat Anda sangat muda, Anda tak terlalu memikirkan masa depan, Anda hanya ingin bermain dengan teman Anda. Saat Anda bertambah tua, Anda mulai bermimpi berada di sana, tentang berada di tim top, jadi tentu saja itu sebuah mimpi untuk berada di tim seperti United.”

Kiper kelahiran 7 November 1990 itu juga mengatakan sama sekali tidak pernah menyadari bahwa dia memiliki bakat sebagai salah seorang kiper terbaik dunia.

“Sulit. Saya tidak tahu. Saya tak pernah berpikir itu saat muda. Mungkin saat saya berusia 15 atau 16 tahun, saya mulai merasa lebih baik, berpikir bahwa saya bisa bermain di level tinggi. Pada saat bersamaan, saya juga bermain tenis dan hal-hal seperti itu, tapi saya selalu lebih baik di sepakbola. Saya memainkan beberapa bola basket juga, tapi sepakbola adalah apa yang saya cintai,” ucap De Gea lagi bercerita tentang masa kecilnya.

Pada kenyataannya, kehilangan kesempatan bermain tenis dan bola basket itu sekarang malah telah menjadi jalan bagi De Gea untuk mendapatkan karir yang jauh lebih baik di dunia sepakbola. Meski tidak terlalu memikirkan soal penghargaan kiper terbaik dunia tersebut, namun memang bukan tak mungkin suatu saat nanti dia bisa menggeser nama Buffon sebagai kiper terbaik Eropa versi UEFA atau Neuer sebagai kiper terbaik dunia versia IFFHS saat ini. Salah satu buktinya sudah terlihat dalam laga Spanyol kontra Italia; di mana Buffon kebobolan tiga gol, sedang gawang De Gea tetap aman.

Prestasi De Gea di level klub dan internasional juga sudah segudang. Sebelum hijrah ke United, dia pernah membawa Atletico menjuarai Liga Europa dan Piala Super Eropa 2010. Sedang bersama tim Setan Merah, musim lalu mereka sukses menggondol tiga trofi, yakni Community Shield, Piala Liga Inggris dan Liga Europa, melengkapi trofi Premier League 2012/2013, Piala FA 2015/2016, serta Community Shield 2011 dan 2013 yang sudah diraihnya. Sedang di level tim nasional, De Gea pernah menjuarai Piala Eropa U-17 pada 2007, serta dua kali juara Piala Eropa U-21 pada 2011 dan 2013.