Peran Javier Hernandez atau akrab disapa Chicharito ketika berseragam Manchester United tidak bisa dipandang sebelah mata. Raihan 20 gol dari 45 pertandingan yang dijalani sepanjang musim pertama adalah buktinya. Pemain asal Meksiko seakan melengkapi skuat asuhan Sir Alex Ferguson saat itu. Ketika kemampuan teknik memukai Wayne Rooney dan insting tajam Robin van Persie tidak membuahkan hasil, Chicharito sering menjadi jawaban atas masalah itu dan memecahkan kebuntuan.

Chicharito memang bukan tipe penyerang yang bisa menggiring bola kesana-kemari, membuka ruang untuk rekan setim, atau mengacak pertahanan lawandengan mudah. Tapi dengan peran poacher yang ia emban, membuat catatan gol adalah hal yang pasti darinya. Chicharito memang cenderung menunggu di kotak penalti dan menyelesaikan peluang dengan tak banyak mengotak-atik bola. Tipe pemain yang tidak dimiliki oleh United sekarang.

Jose Mourinho baru-baru ini mengungkapkan ketidaksetujuannya terhadap penjualan striker 28 tahun itu ke Bayer Leverkusen pada musim panas 2015 lalu. Dengan permasalahan penyelesaian akhir yang dihadapinya musim ini, Mourinho mengungkapkan bahwa ia membutuhkan striker seperti Chicharito di skuatnya.

“Saya beri satu contoh. Dalam soal kami bermain di Old Trafford, dalam soal kami mendominasi lawan, dalam soal bermain di kotak penalti, saya pikir Chicharito bisa mencetak 20 gol dengan mudah, bahkan saat masuk sebagai cadangan dalam 10-20 menit terakhir,” ujar Mourinho.

Mencetak gol memang menjadi masalah besar United musim ini. Penyelesaian akhir yang bruruk kerap membuat United harus puas membawa pulang satu poin meski bermain mendominasi. Sejauh ini, Zlatan Ibrahimovic menjadi topskor United dengan catatan 16 gol di Liga Primer, disusul Juan Mata dengan catatan 10 gol serta Marcus Rashford, Anthony Martial, Henrikh Mkhitaryan, dan Paul Pogba yang sama-sama menjaringkan tujuh gol.

“Kami tak cukup banyak mencetak gol dari cara kami bermain dan tim yang datang ke Old Trafford tahu itu. Mereka merasakan itu lalu mereka bermain bertahan. Ambil contoh Paul Pogba. Beberapa kali peluang yang didapatnya membentur gawang bahkan hampir masuk Buku Rekor Guinness,” ungkap pelatih asal Portugal itu.

“Kami memiliki pemain-pemain yang sebenarnya bukan pemain yang sering mencetak gol. Mereka pemain bagus, pemain kreatif, mereka bisa membuat peluang, namun mereka bukan tipe pembunuh,” tambahnya.

Sementara itu, Mourinho merasa bahwa Chicharito adalah tipe pemain pembunuh. Ia merasa Chicharito bisa memaksimalkan setiap peluang.

“Dia tipe pemain yang secara natural mampu memanfaatkan setiap peluang. Jika kiper lawan melakukan penyelamatan tiba-tiba dia ada di sana dan boom, gol. Jika datang umpan silang, dia mengantisipasinya dengan ada di depan dan menyambutnya dengan sundulan dan gol. Dia bahkan mampu mencetak gol saat masuk sebagai cadangan,” papar Mourinho.

Pemain yang baru saja mencetak rekor gol untuk timnas Meksiko ini memang tidak banyak dilirik oleh manajer di sepakbola masa kini yang mewajibkan semua pemain untuk terlibat ke permainan. Namun tipe pemain seperti itu terkadang dapat menjadi solusi jika pemain-pemain berkelas lainnya mengalami kebuntuan.