Saat Ole Gunnar Solskjaer mendapat banyak kritikan terkait kelayakan dirinya menangani Manchester United, hal yang justru berbeda terjadi pada kesebelasan perempuan mereka. Sosok Casey Stoney masih aman dan nyaman menjalani tugasnya sebagai juru racik. Baru-baru ini, ia bahkan diberikan kontrak baru atas keberhasilannya bersama Setan Merah.

Mantan pemain timnas Inggris tersebut diperpanjang oleh manajemen klub hingga musim 2022 mendatang. Performa kesebelasan yang begitu konsisten sejak didirikan pada 2018 lalu menjadi alasan mengapa Casey dianggap sebagai sosok yang tepat untuk melatih Katie Zelem dan rekan-rekannya dalam jangka waktu yang cukup lama.

“Saya sangat bangga terlibat dengan Manchester United dan saya merasa terhormat menjadi pelatih kepala bagi tim yang dipenuhi pemain-pemain pekerja keras dan berbakat. Saya ingin berterima kasih kepada klub atas dukungan luar biasa yang mereka berikan kepada saya sejak kami memulai perjalanan ini dan kepercayaan terkait apa yang kami bangun di sini,” kata Casey.

Keputusan untuk mempertahankan Casey bisa dikatakan sebagai keputusan yang cukup tepat. Tidak ada orang yang sejauh ini pantas menggantikannya untuk memegang Setan Merah. Meski belum memberikan trofi bergengsi, namun perkembangan tim begitu pesat sejak ia didapuk menjadi manajer pertama dalam sejarah tim perempuan Manchester United. Hanya dalam tempo 16 bulan, tim ini langsung menapaki kompetisi level tertinggi di negeri Ratu Elizabeth tersebut.

Tidak hanya sekadar memimpin tim dari bawah, ia juga berhasil membangun mentalitas bertanding yang cukup baik bagi kesebelasan yang sebelumnya tidak memiliki pengalaman mengikuti kompetisi secara konsisten satu musim penuh. Hal ini yang terlihat di atas lapangan ketika Lauren James dan kawan-kawannya bertanding. Mereka menunjukkan penampilan yang menghibur dan nampak sulit sekali untuk dikalahkan.

“Dukungan penggemar sangat luat biasa. Tugas kami kemudian adalah menampilkan permainan yang bisa membuat mereka untuk kembali menonton kami setiap minggunya. Mereka terus menonton kami dan jumlah mereka semakin bertambah. Mereka bernyanyi dengan bangga dari tribun,” ujarnya menambahkan.

“Saya juga harus berterima kasih kepada para pemain dan staf saya karena selama 16 bulan terakhir, baik di dalam maupun di luar lapangan, tim ini selalu menekankan standar yang cukup tinggi. Grup yang berisi pemain-pemain yang melambangkan nilai-nilai Manchester United. Selain itu, ada masa depan yang begitu menggairahkan.”

Sejak memimpin tim pada musim lalu, Casey baru menderita enam kali kekalahan saja dari 36 pertandingan yang sudah dimainkan sejauh ini. Rasio kemenangannya mencapai 80%. Angka yang cukup tinggi bagi kesebelasan baru. Yang lebih hebatnya lagi, mereka sudah mencetak 125 gol dan hanya 16 kali gawangnya kemasukan. Jumlah gol ini mayoritas datang ketika mereka masih bermain di FA Women’s Championship yaitu 98 gol. Sebuah bukti kalau mereka memang tidak layak berlama-lama ada di kompetisi level dua.

Musim ini, produktivitas tim dari lima pertandingan pertama di liga memang tidak sebanyak musim lalu yang bisa langsung membuat 23 gol. Kompetisi yang berbeda otomatis memberi tingkat kesulitan yang jauh lebih tinggi lagi untuk ditaklukkan Casey. Namun sejauh ini, tren mereka masih berada dalam koridor yang positif.

United sudah meraih tiga kemenangan di liga dan dua kali menderita kekalahan. Patut dicatat kalau dua kekalahan tersebut diraih melawan Manchester City dan Arsenal, dua kesebelasan yang dikenal memiliki tim perempuan yang cukup bagus. Itupun mereka hanya kalah 0-1 dari kedua tim tersebut. Untuk sementara, mereka berada pada peringkat keempat dengan poin 9. Mereka hanya selisih empat angka saja dari Chelsea yang menjadi pemimpin klasemen sementara.

Meski masa depan tim perempuan United nampak cerah, namun Casey juga harus waspada mengingat sebuah kesebelasan sepakbola bisa mengalami keterpurukan sewaktu-waktu. Tugasnya saat ini adalah untuk mempertahankan konsistensi yang sudah ia bangun begitu baik bersama skuad Setan Merah. Tidak perlu menargetkan gelar juara, finis pada empat besar sudah menjadi pencapaian baik bagi United dalam musim debutnya. Lebih hebat lagi kalau bisa membawa tim ini mendapat satu tiket ke Liga Champions Eropa musim depan.