Foto: Metro.co.uk

Gary Neville mengungkapkan keluh kesahnya tentang pengelolaan keuangan Manchester United yang dianggapnya kurang optimal. Selain itu, Neville juga telah meluncurkan serangkaian “sindiran” kepada Ed Woodward. Ia mengklaim bahwa CEO United itu sangat beruntung karena masih belum dipecat meski kinerjanya gagal.

Menurut salah satu penulis The Guardian, Jamie Jackson, Gary Neville adalah pengkritik Ed Woodward yang paling keras dan pedas. Apalagi setelah Ed dan tim eksekutifnya “ketahuan” telah menghabiskan uang dengan jumlah 850 juta paun dalam tujuh tahun kebelakang. Kritikan terakhir Neville ini dilontarkan setelah United kalah 2-0 dari Liverpool akhir pekan lalu. Ia mengatakan kalau dirinya sangat kaget ketika melihat statistik finansial United.

“Saya melihat statistik dua minggu lalu, bahwa United memiliki rata-rata gaji pemain tertinggi kedua di dunia. Dan itu dengan skuat yang mereka miliki sekarang. Hal ini benar-benar tidak termaafkan. Benar-benar saya naik pitam. Saya tidak percaya investasi yang dimasukkan ke dalam skuat dalam lima, enam, tujuh tahun terakhir itu benar-benar berjalan sesuai. Anda bisa lihat United berakhir dengan capaian buruk selama ini,” tutur Gary Neville dikutip dari Sky Sports.

Dalam kritikannya ini, Gary Neville sebenarnya tidak menyebut nama Ed Woodward. Akan tetapi, ciri-ciri yang disebut dalam narasinya jelas menunjukan siapa yang ia maksud. Mantan kapten United itu kemudian mempertanyakan mengapa pemilik United, keluarga Glazer, belum menyingkirkan Woodward (beserta tim eksekutifnya) dari klubnya.

“Saya tidak bisa mengubah jabatan apapun di United, dan memang tidak ada yang bisa kecuali keluarga Glazer. Saya berjuang untuk memahami mengapa pemilik klub masih tetap bertahan dalam mempercayai tim eksekutif (termasuk CEO) untuk mengawasi pembangunan tim sejak Sir Alex Ferguson pergi pada 2013,” pungkas Neville.

“Jika Anda tidak kehilangan pekerjaan karena pada dasarnya Anda gagal mengawasi setiap investasi, tagihan gaji, dan membawa tim ke level teratas, maka saya harus mengatakan kalau itu berarti ada sesuatu yang benar-benar salah. Saya tidak habis pikir, apa alasan dibalik semua ini.”

“Dalam hal apa juga alasan seperti itu bisa diterima? Apa yang perlu dilakukan klub selama beberapa tahun dari sekarang seharusnya bisa meraih hasil yang baik. United adalah klub sepakbola kelas atas, tapi selama mereka menjabat (tim eksekutif), seolah mereka tidak melakukan apa-apa. Mereka tidak melakukan yang terbaik, dan yang ada malah berantakan.”

Selain itu, Gary Neville juga mengatakan kalau tim eksekutif United telah berhasil menciptakan sesuatu pekerjaan yang seharusnya tidak diperlukan. Menurutnya, mereka memang meraih pendapatan komersial yang baik untuk klub berjuluk Setan Merah tersebut, akan tetapi mereka selalu gagal dalam masalah perekrutan pemain.

Bagaimana tidak, United menandatangani Paul Pogba dengan nilai 89 juta paun pada Agustus 2016, dan Romelu Lukaku dengan nilai 75 juta paun pada musim panas berikutnya. Sementara itu, mereka juga menyepakati kontrak empat setengah tahun Alexis Sanchez dengan gaji senilai 14 juta paun pada awal 2018. Bahkan pada musim panas lalu, Harry Maguire dan Aaron Wan-Bissaka tiba di Old Trafford dengan biaya transfer super mewah. Maguire direkrut dengan nilai 80 juta paun dan Wan-Bissaka direkrut dengan nilai 50 juta paun.

“Mereka perlu mengatasi kondisi tidak optimal ini dengan sangat cepat. Hal ini seharusnya bisa mengejutkan para anggota eksekutif klub lebih dari apa pun. Mereka harus melihat apa yang mereka lakukan, dan mereka harus memainkan rekor (masalah finansial) itu setiap hari di kantor mereka di Amerika,” tambah Gary Neville dikutip dari BBC Sports.

Ada banyak suporter Manchester United yang setuju dengan kritikan-kritikan dan sudut pandang Gary Neville ini. Beberapa di antara mereka juga bahkan banyak yang telah mengkampanyekan gerakan anti-Woodward dan anti-Glazer untuk menegaskan perasaan mereka di Twitter.