Henrikh Mkhitaryan

Premier League 2017/2018 diprediksi akan menjadi musim terbaik bagi beberapa anggota skuat Manchester United. Tidak terkecuali performa Mkhitaryan. Banyak yang menilai kalau pemain nasional Armenia ini akan menunjukkan sinarnya setelah menjalani proses adaptasi yang berat di bawah Jose Mourinho pada musim pertamanya.

Segalanya kemudian berjalan lancar bagi si pemain. Di awal musim, Miki langsung menunjukkan penampilan yang gemilang. Hanya dalam tiga pertandingan, ia berkontribusi dalam lima asis dari 10 gol United yang dicetak dari tiga laga awal. Jumlah ini bahkan sudah melampaui prestasi di musim lalu yang hanya membuat satu asis di Premier League. Hingga akhir September ia sudah membuat enam asis dan dua gol di semua ajang.

Akan tetapi magis Miki perlahan menghilang ketika memasuki bulan Oktober. Kontribusinya terbilang minim. Tidak ada lagi gol atau asis yang bisa ia ciptakan. Ia bahkan selalu digantikan ketika laga belum memasuki menit 70. Meski ia belum pernah menyelesaikan laga hingga 90 menit, namun ia baru digantikan pada 15 menit akhir dalam enam laga awal di Premier League.

Menurunnya performa Mkhitaryan sebagai raja asis Bundesliga 2016 ini pun membuat Mourinho kecewa. The Special One bahkan tidak habis pikir mengapa penampilan Miki yang menggila di awal musim perlahan-lahan mulai menguap menjadi tidak konsisten.

“Saya tidak senang dengan beberapa penampilan terakhirnya. Saya tidak mengatakan satu atau dua laga, saya berbicara tentang tiga, empat atau lima (pertandingan terakhir). Dia memulai musim dengan sangat baik dan setelah itu, perlahan-lahan dia menghilang,” ujarnya dikutip dari Guardian.

Ia menambahkan, “Penampilannya dalam mencetak gol dan asis, menekan lawan, merebut bola, serta permainannya sebagai pemain nomor 10 mengalami penurunan. Itu semua bagi saya cukup (untuk mencadangkannya) karena orang lain bekerja sangat keras dan mendapat kesempatan. Jika anda ingin mendapat kesempatan makan anda harus bekerja keras.”

Mou sendiri perlahan mulai menyingkirkan Miki dari skuadnya. Banyak foto-foto yang beredar ketika Miki duduk sendirian di bangku cadangan Carrington. Selain itu ada juga yang mengabadikan gambar-gambar Miki yang sedang berjalan sendirian di bandara ketika United akan bertanding di Liga Champions.

Baca Juga: Victor Lindelof adalah Henrikh Mkhitaryan yang lain

Mou bahkan sudah mencadangkan Miki dalam dua laga terakhirnya ketika United menang 4-1 melawan Newcastle United dan takluk 1-0 dari FC Basel. Ketika itu Mou memainkan Juan Mata dan Paul Pogba sebagai pemain nomor 10 dalam dua laga terakhir mereka. Selain itu, ketiadaan Miki membuat pria 54 tahun ini mulai berani untuk memainkan Anthony Martial dan Marcus Rahsford bersamaan.

Kejadian ini pun membuat masa depan Mkhitaryan di United kembali terancam. Ada isu yang mengemuka bahwa ia akan menjadi pemain yang akan dilego pada bursa transfer musim panas mendatang. Terlebih United akan terus mencoba untuk merekrut salah satu diantara Antoine Griezmann atau Paolo Dybala yang juga bisa bermain sebagai pemain nomor 10.

Akan tetapi menjual Miki belum tentu menjadi solusi yang tepat bagi United mengingat musim lalu, ia juga mendapatkan tekanan serupa dari Mou yang kerap mencadangkannya dalam beberapa pertandingan. Akan tetapi, hal tersebut memberikan dampak yang mujarab. Miki perlahan mulai menemukan performa terbaiknya terutama di paruh kedua musim.

Ia kemudian menjadi aktor di balik kesuksesan United meraih trofi Europa League musim lalu. Bukan tidak mungkin hal serupa terjadi di musim ini mengingat paruh kedua nanti United akan menghadapi jadwal yang cukup padat baik di kompetisi Eropa maupun turnamen domestik.