Foto Telegraph

Jurgen Klopp ngamuk ketika melihat para penggemarnya masih ada yang bandel dengan mengulurkan tangan, sementara itu Ole Gunnar Solskjaer pasrah kalau kompetisi dihentikan.

Menjadi rutinitas yang lazim bagi penggemar sepakbola untuk mengulurkan tangan ketika para pemain pujaannya masuk ke dalam lapangan. Ada harapan kalau mereka bisa berjabat tangan atau bahkan mendapat tanda tangan dari pemain yang diinginkan. Semua itu lazim dilakukan sampai kemudian virus Corona muncul.

Jelang laga antara Liverpool melawan Atletico Madrid, beberapa pendukung Liverpool mengulurkan tangan ketika para pemainnya bersiap memasuki lapangan untuk melakukan pemanasan. Beberapa pemain terlihat tidak menggubris ajakan tersebut. Meski begitu, Sadio Mane masih berani menyambut uluran tangan suporternya tersebut yang kemudian ditanggapi dengan beberapa petugas keamanan yang menghampiri suporter tersebut.

Reaksi berbeda justru ditampilkan Jurgen Klopp. Melihat ada beberapa tangan yang mengajaknya salaman, ia pun menjadi emosi. Ia marah dan mengeluarkan kata-kata yang disinyalir sebagai sebuah umpatan.

Melansir dari The Conversation, WHO sudah mengumumkan kalau Covid-19 atau virus Corona sudah masuk dalam kategori pandemi. Pandemi sendiri berarti ketika sebuah wabah penyakit muncul di beberapa negara atau wilayah dunia dengan skala besar dan di luar kendali. Mengingat salah satu penularan virus Corona bisa dari sentuhan fisik seperti salaman, maka Klopp pantas khawatir karena tak ingin melihat pemainnya terpapar virus Corona. Meski di sisi lain sangat aneh ketika bersalaman dilarang, namun pemain yang berada di lapangan merayakan gol dengan saling berpelukan dan melakukan kontak fisik dengan yang lain.

Virus Corona sendiri menyebar dengan sangat cepat terutama di negara-negara Eropa dan sudah menyerang beberapa nama tenar. Setelah deretan pejabat pemerintahan di berbagai negara, kini virus tersebut mulai menyerang beberapa pesohor di dunia olahraga. Yang terbaru, pemain Juventus Daniele Rugani positif virus Corona. Ia menjadi pemain sepakbola ketiga yang positif Corona setelah Paul Udoh (Pianese) dan Timo Hubers (Hoffenheim).

Rugani bahkan berpotensi menularkan virus Corona kepada rekan setimnya mengingat ia berada di bangku cadangan ketika Juventus mengalahkan Inter Milan pekan lalu. Mengetahui kalau Rugani positif Corona, Inter bahkan langsung menghentikan segala kegiatan mereka dan fokus melakukan pemeriksaan kepada para pemainnya.

Nama Evangelinos Marinakis juga mengisi daftar pelaku sepakbola yang positif Corona. Pemilik Olympiacos dan Nottingham Forest ini sempat membuat panik Arsenal karena dia pernah melakukan kontak dengan beberapa pemain dan staf saat keduanya bertemu di 32 besar Europa League beberapa waktu lalu. Arsenal sendiri dikabarkan sudah melakukan karantina kepada beberapa pemainnya dan menunda laga melawan Manchester City yang seharusnya digelar dini hari tadi.

Beberapa tokoh lain juga positif Corona. Aktor terkenal, Tom Hanks dan istrinya Rita Wilson juga positif Corona. Di dunia bola basket, pemain Utah Jazz yang namanya tidak dipublikasikan juga diketahui positif Corona sehingga membuat kompetisi NBA dihentikan untuk sementara waktu.

Hand Sanitizer dan Larangan Selfie

Status virus Corona yang sudah menjadi pandemi, membuat beberapa pihak yang terlibat di dunia sepakbola menjadi was-was dan sedang mengkaji ulang apakah akan melanjutkan kompetisi atau menundanya beberapa pekan. Mereka ingin mencegah hadirnya virus Corona, namun di sisi lain ada rasa enggan untuk menunda kompetisi karena bisa mempengaruhi beberapa aspek.

Inggris menjadi salah satu negara yang kompetisi sepakbolanya masih berjalan seperti biasa. Hingga tulisan ini dibuat, pekan ke-30 Premier League tampaknya akan berlangsung sesuai jadwal. Laga Liverpool melawan Atletico Madrid dini hari tadi juga masih dihadiri oleh penonton meski ada larangan untuk bersentuhan dengan para pemain. Premier League sendiri baru melarang adanya kontak fisik dan belum sampai harus menunda pertandingan.

Meski begitu, Inggris bukannya acuh terhadap virus ini. Ada beberapa alternatif lain yang sedang dicari oleh otoritas Premier League jika virus ini menyebar sangat cepat. The Times melansir ada empat rencana yang siap dilakukan yaitu tidak menunda liga, menjalani pertandingan tanpa penonton, dan pemegang tiket musiman akan diganti dengan streaming online. Yang menarik, tiga plan ini baru akan dijalankan jika kasus Corona di Inggris sudah melewati 500. Ketika The Times membuat berita tersebut pasien Corona di Inggris berjumlah 460 orang.

Manchester United juga sudah mengambil sikap terkait virus Corona yang tiap hari makin meluas. Pertandingan di Old Trafford masih akan berlangsung seperti biasa. Tur stadion dan museum juga masih dibuka. Yang membedakan adalah, peserta tur tidak diperbolehkan masuk ruang ganti pemain. Cairan pencuci tangan juga disiapkan di sudut-sudut stadion.

Pihak United juga menghimbau bagi orang-orang yang merasa pernah berinteraksi atau mengunjungi negara-negara yang terkena virus Corona untuk jangan datang ke Old Trafford dengan kesadaran dirinya sendiri.

Tidak hanya itu, kubu United juga dengan berat hati untuk meminta para pemain dan staf pelatih untuk memberikan tanda tangan, selfie, dan berjabat tangan sebagai tindak pencegahan. Meski begitu, Ole Gunnar Solskjaer dan Scott McTominay masih “bandel” dan beberapa kali menerima permintaan foto dan tanda tangan.

Ole Gunnar Solskjaer hanya bisa pasrah dengan kejadian ini. Jikalau nanti kompetisi akan ditunda dia hanya bisa menerimanya dengan lapang dada. Namun sebelum adanya vonis, ia akan tetap melanjutkan pertandingan seperti biasa. Meski begitu, ia akan kecewa jika sebuah pertandingan harus dimainkan tanpa penonton.

“Kami hanya melanjutkan apa yang kami bisa. Namun sepakbola bagi saya adalah permainan untuk penggemar. Tanpa penggemar, kita bukan apa-apa. Sulit menjalani situasi ini karena hari esok kita bisa menjalani pertandingan yang berbeda dari ini,” kata Solskjaer.

“Saya akan menerimanya jika liga harus ditunda. Terserah para ahli untuk memutuskan, namun perhatian yang paling utama adalah kesehatan masyarakat secara umum. Apapun keputusan yang akan diambil, kami akan kembali.”

Benar apa yang dikatakan Solskjaer, kesehatan umat manusia adalah prioritas yang utama untuk dilakukan saat ini. Hal ini semata-mata karena nyawa manusia jelas jauh lebih mahal dari apapun termasuk pertandingan sepakbola. Penundaan kompetisi untuk jangka waktu tertentu atau bahkan dihentikan bisa merupakan keputusan yang bijak, apalagi dengan status Corona yang sudah masuk kategori pandemi.