Kesebelasan Negara Inggris U-20 tahun secara mengejutkan menjadi juara Piala Dunia U-20 di Korea Selatan, pekan lalu. Bermain di Suwon World Cup Stadium, di kota Suwon, Singa-Singa Muda mengalahkan Venezuela di partai puncak. Satu gol dari pemain Everton, Dominic Calvert Lewin membawa Inggris memutus 51 tahun puasa gelar di level Internasional.

Dipimpin wasit Bjorn Kuipers, skuat asuhan Paul Simpson ini bermain cukup atraktif. Memperagakan umpan-umpan pendek, serangan Inggris beberapa kali dengan mudah menembus pertahanan Venezuela. Gol Calvert Lewin di menit ke-35 berawal dari kemampuan pemain Everton tersebut melepaskan diri dari penjagaan pemain belakang Venezuela.

Pertandingan sebenarnya nyaris berakhir imbang setelah Venezuela mendapatkan hadiah penalti di babak kedua. Beruntung tendangan Adalberto Penaranda berhasil digagalkan Freddie Woodman. Di akhir turnamen, kiper asal Newcastle United tersebut membawa pulang predikat kiper terbaik.

“Berterima kasih kepada Freddie yang menyelamatkan penalti. Saya melihat melalui celah-celah jari saya di tengah lapangan dan dia melakukan hal yang luar biasa. Itu merupakan momen besar yang membantu mengubah permainan,” tutur Calvert Lewin kepada BBC.

Everton sendiri memang menjadi tim Premier League yang paling banyak menyumbangkan pemain untuk Singa Muda Inggris. Tercatat ada lima nama yang berasal dari The Toffees. Bahkan rival sekota mereka, Liverpool, hanya menyumbangkan dua nama.

Pemain berusia 20 tahun tersebut juga mencatatkan namanya di buku sejarah sepakbola Inggris. Ia menjadi pemain ketiga setelah Geoff Hurst dan Martin Peters yang bisa mencetak gol di final Piala Dunia. Lewin mengatakan,”Rasanya membanggakan bisa menjadi satu dari tiga pemain Inggris yang bisa mencetak gol di final Piala Dunia.”

Selain menjadi juara, Inggris juga mendominasi penghargaan di bagian individu. Selain Freddie membawa pulang Golden Glove Award, striker mereka, Dominic Solanke, menjdi pemain terbaik turnamen. Pemain yang sudah resmi dimiliki Liverpool ini mencetak empat gol dan berperan dalam keberhasilan Young Lions. Dalam twitternya ia berterima kasih kepada Tuhan dan rekan setim atas penghargaan pemain terbaik tersebut.

Manajer Paul Simpson sangat gembira akan prestasinya ini. Namun di sisi lain dia tidak mau kalau anak asuhannya disebut sebagai generasi emas karena masih terlalu dini. Kepada BBC ia mengungkapkan,”Terlalu cepat untuk mengatakan itu. ada baiknya kita nikmati dulu adapa yang telah berhasil kita lakukan. Juara di tingkat U-20 tidak pernah mudah.”

Ia menambahkan, “Mari kita lihat apa yang akan terjadi selanjutnya dan berharap mereka terus berkembang. Kami berharap kami bisa membimbing mereka agar bisa sukses di dunia sepakbola. Ini akan jadi pengalaman luar biasa dan mereka akan mengingat ini sepanjang sisa hidup mereka.”

Timnas Inggris sebenarnya tidak begitu diunggulkan di turnamen ini. Mereka hanya menempati pot ketiga bersama negara-negara macam Zambia, Honduras, Saudi Arabia, Italia dan Venezuela. Menariknya tiga dari enam negara tersebut lolos ke semifinal. Mereka juga lolos ke turnamen ini berkat keberhasilan mereka masuk semifinal Piala Eropa U19 2016 lalu.

Bergabung di grup A bersama Argentina, Guinea, dan tuan rumah Korea Selatan, Singa-Singa Muda ini menunjukkan taringnya dengan menjadi juara grup setelah mengumpulkan tujuh poin. Mereka bahkan mampu mengalahkan Argentina 3-0. Di perdelapan final mereka mengalahkan Kosta Rika 2-1. Setelah mengalahkan Meksiko di perempat final, Dominic Solanke dkk., kemudian mengalahkan Italia dengan skor 3-1 sebelum di partai final mengalahkan Venezuela.

***

Dean Henderson menjadi satu-satunya wakil United yang ikut serta dalam turnamen dua tahunan tersebut. Penjaga gawang kelahiran Whitehaven tersebut hanya satu kali tampil ketika Inggris ditahan Guinea.

Selain menjadi juara di Piala Dunia U-20, Inggris juga meraja di Turnamen Toulon 2017 yang diselenggarakan di Prancis. Dalam ajang yang juga diikuti timnas Indonesia U-19 tersebut, Inggris mengalahkan Pantai Gading 5-3 dalam babak adu penalti di partai final. Demetri Mitchell menjadi satu-satunya pemain United yang turun di ajang tersebut.