Jose Mourinho menandatangani kontrak berdurasi tiga tahun bersama Manchester United dan telah memangkan dua trofi musim ini, Community Shield dan EFL Cup. Meski belum mampu mengembalikan United ke puncak kejayaannya, namun Mourinho diyakini akan terus membawa United menjadi lebih baik.

Meski belum genap satu musim menangani United, namun Mourinho telah memiliki rencana untuk masa depannya setelah tidak menangani United nanti. Pelatih 53 tahun itu mengungkapkan bahwa menangani timnas Brasil akan menjadi hal yang menarik. “Melatih Selecao akan sangat menarik,” ujar Mourinho.

Belakangan ini, United sebenarnya kerap dihubungkan dengan pemain asal Brasil, Neymar. Kabarnya, manajemen United akan menyiapkan dana 173 juta paun untuk menebus Neymar dari Barcelona. Namun akhirnya Mourinho sendiri yang membantah itu.

“Saya selalu mencoba objektif dan pragmatis dengan klub dan menanyakan apa yang klub bisa berikan kepada saya,” ujar Mourinho.

“(Merekrut) Neymar tidak masuk akal. Klub seperti Barcelona enggan dan tidak akan kehilangan Neymar. Neymar akan menjadi pemain hebat Barcelona setelah (Lionel) Messi. Saya pikir hal itu (merekrut Neymar) mustahil,” tambahnya.

Entah ada hubungannya atau tidak. Namun yang pasti adalah Mourinho mengungkapkan bahwa ia butuh pekerjaan yang lebih mudah dari menangani United. Sebenarnya, ia sendiri mengungkapkan bahwa melatih timnas Brasil akan lebih sulit tapi sepertinya ia tidak dapat mengesampingkan rasa ketertarikannya.

“Saya pikir setelah Manchester United saya butuh pekerjaan yang lebih mudah ketimbang Manchester United. Melatih tim Brasil kiranya akan lebih sulit. Namun itu juga menarik. Setiap pelatih ingin bekerja dengan klub terbaik dan bersama yang terbaik,” tutur Mourinho.

Mourinho terlihat antusias dengan timnas Brasil. Ia merasa peraih lima gelar Piala Dunia itu selalu memiliki talenta emas di setiap generasi. Hal tersebut memang benar. Bisa dilihat dari pemain-pemain kelas dunia yang selalu muncul seperti Ronaldo, Ronaldinho, Kaka, dan Neymar.

“Tim Brasil tentunya adalah pemimpin kesuksesan, yang punya talenta, tak peduli generasinya, talenta itu selalu muncul. Namun saya harus akui bahwa itu pasti sulit. Semua warga Brasil bagaikan pelatih, setiap jurnalis di sana juga adalah pelatih yang lebih baik ketimbang pelatih sesungguhnya,” imbuh Mourinho.

Sejak Piala Dunia 2002, Brasil belum mampu mencapai partai puncak final ajang empat tahunan itu. Setelah dua kali hanya mencapai perempat final di Piala Dunia 2006 dan 2010, Brasil sebenarnya memiliki peluang besar untuk menjadi kampiun di depan pendukungnya sendiri ketika menjadi tuan rumah Piala Dunia 2014. Namun anak asuh Luis Felipe Scolari itu secara mengejutkan dihajar Jerman dengan skor 1-7 di babak semi final. Mereka juga tak mampu menjadi juara ketiga usai kalah 0-3 dari Belanda.

Brasil bahkan tak mampu lolos dari babak grup Copa America Centenario dan membuat Dunga dipecat. Kursi kepelatihan dipercayakan ke mantan pelatih Corinthians, Tite. Dari sembilan laga yang sudah ia jalani, Tite berhasil menyapu bersih dengan kemenangan. Yang lebih spesial, ia juga mengalahkan tim-tim besar Amerika Latin seperti Argentina dengan skor 3-0 dan Uruguay dengan skor 4-1. Tapi tetap menarik dinanti bagaimana jika Mourinho benar-benar melatih timnas Brasil. Jika berhasil, Mourinho jelas akan menjadi manajer luar biasa yang sukses menangani klub dan timnas.