Foto: Ghannasoccernet.com

Manchester United kembali kehilangan poin di rumah. Menghadapi tim papan bawah seperti Crystal Palace pun mereka hanya sanggup bermain imbang tanpa gol. Hasil ini membuat United sulit untuk naik ke posisi empat besar. Selain itu, catatan 21 poin dari 13 pertandingan adalah start terburuk klub dalam 28 tahun terakhir.

Frustrasi menjadi kata yang tepat untuk menggambarkan penampilan United kemarin. Mereka menguasai bola, membuat banyak sekali tembakan, hingga bermain memakai empat penyerang dalam 20 menit terakhir. Sayang, mereka tidak bisa membawa United meraih tiga poin.

Jose Mourinho terlihat frustrasi. Dia tidak tahu lagi harus berbuat apa. Kepada MUTV, dia memilih untuk memuji sekaligus mengkritik permainan timnya yang membuat tim tamu bisa mencuri satu poin.

Kehilangan Dua Poin

“Saya akan mengatakan kalau hasil imbang adalah hasil yang buruk. Bukan karena mendapat satu poin tapi kehilangan dua poin. Target kami adalah, dalam delapan pertandingan ini hingga akhir Desember, kami harus memenangi poin untuk memperpendek jarak dan memulihkan posisi hingga sedekat mungkin dengan empat besar. Tetapi hari ini kami kehilangan dua poin.”

Transisi Permainan yang Buruk

“Kami beberapa kali memberi kesempatan mereka untuk bernafas karena kami tidak kuat dalam menekan mereka. Kami bermain bagus tapi mudah kehilangan bola karena kami membiarkan mereka menekan. Palace layak mendapat pujian, tapi ini lebih karena kesalahan kami sendiri. Saya pikir Hennessey, terlepas dari penyelamatan yang ia buat, ada 10 menit dari total 90 menit ia habiskan untuk melakukan tendangan gawang. Dia sudah memegang 10 menit, tapi kami juga kehilangan 30 menit karena kami membiarkan mereka menguasai bola.”

Line-up Menyerang

“Anda tidak bisa bermain dengan sembilan pemain menyerang, kami harus bermain dengan keseimbangan tertentu, tetapi, tentu saja, kami bermain dengan empat pemain menyerang yang dinamis untuk membuat peluang berbahaya. Kami memulainya dengan sangat baik, tetapi ketika kamu bermain untuk memenangi pertandingan, maka jangan berhenti sampai kamu benar-benar meraih kemenangan. Kami bermain baik tapi terkadang kami memberikan mereka kesempatan. Kami memberikan mereka kesempatan bagi mereka untuk menyerang dan mengontrol kami sehingga mereka bisa mendapatkan satu poin.”

Kepercayaan pada Para Pemain

“Anda bisa mempengaruhi pemain, terutama ketika mereka terbuka akan hal itu. Ketika seorang pemain terbuka dan menyadari kalau dia harus bermain lebih baik lagi maka sedikit demi sedikit sifatnya akan berubah. Ada banyak contoh yang menunjukkan bahwa pelatih dan manajer dapat mengubah sikap pemain mereka, bukan DNA tapi kualitas emosi mereka. Akan tetapi, setiap pemain memiliki sifat yang berbeda.”

Apa Solusinya?

“Anda tidak dapat mengubah sifat pemain secara dramatis. Solusinya adalah saya harus membuat pilihan tertentu berdasarkan hati dan kemudian saya akan menyalahkan diri sendiri karena saya akan berpikir hati saja tidak cukup karena saya juga kehilangan kualitas dari mereka. Kami masih punya laga yang harus dimenangi dua hari dari sekarang. Tidak ada waktu untuk mengeluh karena besok kami langsung mengadakan sesi latihan.”

“Jika kami bermain dengan filosofi seperti ini saat melawan Young Boys maka kami tidak akan menang sehingga kami harus menentukan kelolosan kami saat melawan Valencia. Ada satu pertandingan yang spesial tengah pekan nanti. Selain itu, kami harus bermain dengan menggunakan otak karena memakai hati saja tidak cukup.”