Setelah wasit menunjuk titik putih, kamera televisi memperlihatkan gestur Jose Mourinho seperti melarang salah satu pemainnya untuk melakukan sesuatu. Tiba-tiba kamera mengarah ke area kotak penalti Benfica. Di sana ada yang tak wajar: Daley Blind berdiri untuk mengeksekusi penalti.

Sementara itu, sebelumnya bola sudah disentuh oleh Romelu Lukaku dan Ander Herrera. Keduanya punya hak yang sama untuk menjadi eksekutor. Namun, instruksi Mourinho mengubah segalanya.

Blind, dengan ketenangan dan pengalamannya mampu mengeksekusi tendangan penalti dengan baik. Ia bahkan melepaskan tendangan ke tengah gawang. Ketenangan dan keseriusan ini yang tidak ditunjukan Anthony Martial yang gagal mengeksekusi penalti pada babak pertama.

Banyak penggemar yang bertanya-tanya soal keputusan Mourinho yang langsung menunjuk Blind. Pasalnya, Lukaku dan Herrera juga punya kemampuan yang sama baiknya. Karena penunjukan ini, wartawan pun bertanya hal yang sama pada Mourinho. Hebatnya, Mourinho menanggapinya dengan jawaban klasik.

“Alasannya adalah Martial sudah mengambilnya [penalti pertama], dia mengambilnya dan gagal. Dia bahkan tak ada di lapangan [pada babak kedua]. Lalu, para pemain bersemangat untuk mengambil tanggung jawab tersebut,” kata Mourinho soal Lukaku dan Herrera, dikutip dari BT Sport.

“Romelu dan Ander senang melakukannya tapi pilihanku adalah Blind. Itu adalah keputusanku. Kami berlatih dan aku menganalisis. Aku membuat keputusan yang tepat,” tegas Mourinho.

Pelatih berkebangsaan Portugal tersebut menjelaskan bahwa dalam latihan Martial tak melakukan kesalahan saat menendang penalti. Ada satu yang gagal, itu karena pilihannya yang salah, bukan karena bola melambung atau melenceng.

“Aku ingin Daley mengambilnya. Dia adalah pilihanku saat itu,” ungkap Mou.

Di sisi lain, mantan gelandang Manchester United, Paul Scholes, berpendapat kalau Lukaku mestinya meminta kesempatan untuk menendang penalti. Apalagi, ia sudah tak mencetak gol dalam beberapa pertandingan.

“Mungkin dia kurang percaya diri. Dia harusnya membuat orang-orang menyingkir dan mengambil penalti itu,” kata Scholes.

Siapapun yang menendang penalti tidaklah masalah. Yang terpenting, tim bisa meraih kemenangan. Hal ini yang dirasakan oleh Nemanja Matic, yang tendangannya menabrak tiang dan mengenai badan Mile Svilar. Matic tak mempermasalahkan kalau bukan dia yang tercatat sebagai pencetak gol dalam laga tersebut.

“Itu adalah kemenangan yang bagus. Tiga poin yang sangat penting. Benfica bermain sangat baik malam ini, tapi kami menunjukkan karakter dan mampu mencetak dua gol dan tak kebobolan,” kata Matic. Soal Blind yang menendang, Matic cuma bilang, “Aku pikir manajer memutuskan kalau Daley harus menendang. Tak ada yang spesial.”