Renggangnya hubungan Jose Mourinho dengan Luke Shaw membuat kabar kepindahan bek kiri tersebut berhembus kencang. Sejumlah media Inggris membicarakan potensi Shaw untuk hengkang dari Old Trafford musim panas mendatang.

Kontrak Shaw akan habis musim depan. Selain itu, jembatan penghubung antara pemain bertahan ini dengan manajernya yang tergerus amarah, menjadi alasan utama pemberitaan transfer pemuda Inggris ini.

Media Inggris yang spekulatif

Komentar pedas dilontarkan Jose Mourinho atas bek tersebut pasca kemenangan atas Brighton Hove Albion sontak menjadi konsumsi media. The Special One menyebut bahwa dirinya mengganti Shaw setelah muncul rasa kecewa akan performa asuhannya yang kurang sesuai dengan instruksinya. Selain itu, aroma kurang sedap juga tercium dari kamar ganti Old Trafford akibat penarikan-keluar Shaw. Di ruang ganti terpecah menjadi dua kubu. Satu bagian mendukung pelatihnya dan sebagian yang lain mengingkarinya.

Pemberitaan media sampai saat ini belum menyantumkan komentar Luke Shaw sendiri mengenai mood-nya akan komentar tersebut. Sebagian besar pendukung setia Setan Merah melalui sosial media lebih cenderung tidak terpengaruh. Ini juga tak lepas dari media Inggris yang lebai dan spekulatif.

Mourinho jujur dengan komentarnya

Kenyataan berbicara. Mourinho selalu berkomentar atas apa yang dilihat dan dirasakannya. Jika anak asuhnya tampil bagus, dia akan memujinya sehingga sang pemain dapat mempertahankan performanya dan jika sang pemain tampil kurang mengesankan, dia juga akan mengomentarinya secara spesifik demi kemajuan sang pemain sendiri. Hal ini berlaku bagi semua anak didiknya, tidak pandang bulu, termasuk Luke sendiri; Mou pernah memujinya dengan menyebut “tak banyak bek kiri sebaik Luke Shaw.

Henrikh Mkhitaryan, Wayne Rooney, dan Marouane Fellaini, juga pernah mendapat kritik pahit dari sang manajer, namun mereka juga pernah dipuji setinggi langit oleh pelatih yang sama. Namun, kritikan pada Shaw kemarin tetap mengundang sejumlah klub untuk mengamankan tanda tangannya.

Spurs, Everton, dan Leicester, dikabarkan berminat pada Shaw

Tidak ada yang membantah bahwa Luke Shaw sudah memiliki kriteria sebagai bek handal yang mumpuni untuk tampil di kancah nasional dan internasional. Mengesampingkan komentar pedas Mou, fakta bahwa Shaw masih berusia 22 tahun dan masih sangat mungkin untuk berkembang menjadi bek terbaik di Inggris, kontraknya yang tak lama lagi habis dan jam terbang yang kurang padat di Manchester, adalah kecenderungan utama klub-klub lain tertarik untuk meminang jasanya.

“Dia (Pochettino) memanggil saya sebagai anaknya (saat di Southampton), dan saya harap suatu saat nanti saya bisa kembali bekerja sama dengannya,” kata Shaw pada sebuah wawancara di tahun 2014 silam.

Salah satu pengembangbiak taleta terbaik di Inggris, Mouricio Pochettino, sukses menitikan jalan mulus bagi Shaw untuk sampai di level timnas dan mendapat banyak perhatian dari klub-klub Inggris, termasuk Manchetser United. Bukan tidak mungkin keduanya menjalin reuni kembali di Tottenham dengan harapan sang manajer bisa mengembalikan performa apik sang pemain seperti saat di Soton dulu. Bisa jadi tukar tambah serupa Alexis dengan Miki akan terulang dengan Danny Rose dengan Shaw.

Potensi kepindahan Shaw selanjutnya datan dari Everton. The Toffees memiliki dompet tebal setelah mereka menjual Lukaku kepada United dan dengan ini mereka mampu memboyong bek yang menurut Transfermarkt bernilai £20 juta ini ke Goodison Park musim panas mendatang. Sam Allardyce akan menjadikan bek muda ini sebagai penerus Leighton Baines yang sudah berumur 33 tahun.

Leicester City juga dikabarkan sedang mengawasi pasar untuk Luke Shaw. Leicester bisa menawarkan iming-iming serupa dengan Everton. Mereka bisa barter dengan menggantikan bek Christian Fuchs yang menua atau Ben Chilwell yang kian luntur pesonanya. Selain itu, klub ini juga bermain di level menengah ke atas yang menjanjikan permainan level tinggi yang menjegal lawan-lawan kuatnya di papan atas.

Menurut Anda, akankah Luke Shaw Hengkang? Jika hengkang, kemana dia akan pergi?