Gelandang Manchester United, Jesse Lingard, mendapat kritikan keras dari para pendukung Manchester United. Hal ini disebabkan komentar pemain berusia 25 tahun tersebut saat diwawancarai oleh GQ Magazine. Dalam sesi interview tersebut Lingard mengaku kalau dirinya merasa lebih nyaman ketika mengenakan seragam tim nasional ketimbang seragam United.

“Saya sebenarnya merasa lebih nyaman ketika saya bermain untuk Inggris daripada United. Setiap pertandingan, anda harus bermain tanpa rasa takut,” tuturnya pada majalah tersebut.

Ucapannya itu langsung membuat penggemar United bereaksi. Mayoritas meminta agar Lingard dicadangkan pada musim depan karena menganggap United bukanlah tempat yang nyaman untuknya.

Namun, jika melihat wawancara tersebut secara keseluruhan maka bisa ditarik kesimpulan kalau Lingard adalah korban dari kejamnya media Inggris dalam membuat sebuah berita. Pemain kelahiran Warrington ini kecewa karena media hanya mengambil sekelumit dari pernyataan yang keluar dari mulutnya. Hal ini menimbulkan kesalahpahaman antara dirinya dan para penggemar United.

Dalam wawancara tersebut, Lingard memang menyebut kalau mengenakan seragam Inggris terasa lebih nyama dibanding United. Akan tetapi, hal itu dikarenakan dia akan menjalani Piala Dunia sekaligus ajang Internasional pertamanya sebagai pesepakbola. Tidak hanya itu, persaingan yang ketat di skuat Tiga Singa membuat Lingard mungkin lebih nyaman menikmati menit bermainnya di tim nasional ketimbang di United di mana ia sudah mendapat jaminan di starting eleven.

“Inilah puncak karier saya dan menjadi Piala Dunia pertama saya. Jadi saya harus menikmati semua menit yang diberikan manajer (Gareth Southgate), tidak masalah apakah saya memulai pertandingan dari bangku cadangan sedikitpun,” tuturnya.

Lingard pun langsung mengklarifikasi apa yang sudah diberitakan media dengan mengunggah dua gambar dalam insta story pada akun Instagram pribadinya. Yang pertama adalah gambar berlatar belakang serba hitam dengan caption “Situasi yang membuat depresi. Menggelengkan kepala.”

 

#DevilsMen ?

Sebuah kiriman dibagikan oleh JLingz ? (@jesselingard) pada

Pada unggahan berikutnya ia memasang foto dirinya sedang berseragam United dengan tulisan “Lebih dari sekadar nyaman.”

Media Inggris memang dikenal kejam dalam membuat sebuah pemberitaan terkait para pemain-pemainnya. Sebelum menimpa Lingard, kekejaman media sempat menimpa rekan senegaranya, Raheem Sterling. Salah satu harian Inggris, The Sun menjadi media yang gencar menyerang pemain Manchester City tersebut.

Harian yang gemar bikin sensasi tersebut mengritik Sterling yang memang tato barunya berupa senapan laras panjang di betis kanannya. The Sun menganggap Sterling tidak memberikan rasa simpati yang besar kepada dua orang pemuda yang tewas akibat serangan bersenjata. Hal itu kemudian dibantah Sterling yang menyebut kalau tato ini sebagai pengingat kepada mendiang sang Ayah yang meninggal karena ditembak.

Tidak jarang media menjadi salah satu faktor dari gagalnya tim nasional mereka dalam turnamen Internasional. Dengan menyerang para pemain, maka hal itu membuat psikologis mereka jatuh dan tampil tidak sesuai ekspektasi sehingga secara tidak langsung membuat Inggris tampil buruk pada ajang sesungguhnya. Hal ini kemudian memudahkan mereka untuk membuat berita baru yang semakin memojokkan si pemain.

Pada Piala Dunia nanti, Inggris berada di Grup G bersama Belgia, Panama, dan Tunisia. Skuat muda yang dimiliki Gareth Southgate diharapkan bisa memberikan prestasi yang terakhir kali mereka raih pada 1966 tersebut.