Meski telah mencetak tiga gol di Premier League, Romelu Lukaku masih terlihat memiliki kekurangan. Sejumlah legenda Premier League pun menilai kalau Lukaku masih bisa mengembangkan bakatnya lebih jauh.

Adalah pemain legendaris Liga Inggris yang pernah membela Crystal Palace dan Charlton Athletic pada periode 1987-1995, Alan Pardew, yang menilai penyerang tim nasional Belgia itu masih memiliki beberapa hal yang harus diperbaiki, agar permainannya bisa meningkat ke level yang lebih tinggi lagi di masa mendatang.

Menurut pria yang dulu bermain di lini tengah tersebut, Lukaku harus melatih pergerakannya lebih banyak lagi, mengingat sang bintang hanya melakukan 25 sentuhan tanpa bola dalam pertandingan kontra Swansea.

“Lukaku perlu meningkatkan pada permainan United saat mereka mendapatkan kembali penguasaan pertandingan. Pergerakannya hari ini tidak cukup baik, untuk gerakan singkat atau jauh, untuk bermain cepat. Dia membutuhkan lebih banyak [pergerakan] itu dan dia akan mendapat lebih banyak sentuhan,” ungkap Pardew dalam laporan analisisnya kepada Sky Sports.

“Ada kalanya bola berpindah tangan ke United dan dia statis. Dia perlu berpikir sedikit lebih cepat tapi ketika kesempatan itu datang, dia tidak ketinggalan. Dia adalah pencetak gol yang hebat. Kami berbicara sebelumnya tentang [Ruud] van Nistelrooy, Teddy Sheringham dan Zlatan Ibrahimovic.”

“Dia perlu mendapat beberapa kepandaian tentang ke mana saat tanpa bola. Dia ada di tempat terbaik untuk belajar itu karena dia akan menonton video dengan Jose Mourinho setelah pertandingan,” tambah pelatih beberapa klub Inggris, termasuk terakhir kali Crystal Palace pada 2015/2016 lalu.

Pemain legendaris Chelsea, Jimmy Floyd Hasselbaink, ternyata juga sependapat dengan penilaian Pardew tersebut. Menurut mantan penyerang klub berjuluk The Blues tersebut, Lukaku memang pemain yang bagus, namun dia masih memiliki kelemahan, di mana sang junior masih perlu memperbaiki antisipiasinya. Hampir sama seperti Pardew, Hasselbaink juga menilai striker bernomor punggung ‘9’ tersebut masih kurang bagus saat berada dalam kondisi tanpa bola.

“Kekuatan Lukaku adalah saat dirinya menghadap ke gawang, bukan dengan punggungnya ke gawang. Saat dia menghadap gawang, dia begitu mematikan, karena dia memiliki ketenangan untuk mencetak gol.”

“Yang saya harap tidak dia lakukan adalah melupakan apa yang telah membawanya ke United, yakni melupakan kekuatannya. Semua orang mengatakan dia perlu memperbaiki diri saat memasuki lini tengah, tapi dia tak harus melakukannya terlalu sering saat Anda memiliki Paul Pogba, Juan Mata, Henrikh Mkhitaryan, dia perlu bermain sesuai kekuatannya,” kata Hasselbaink awalnya.

“Jika Anda melihatnya saat dia tidak memiliki bola, dia tidak mengantisipasi, dia justru bereaksi. Dan sebagian besar waktu saat dirinya bereaksi, semua sudah terlambat, jadi dia perlu lebih melatih antisipasinya lagi,” lanjut pria yang kini berusia 45 tahun itu kemudian menyampaikan penilaiannya terkait penampilan Lukaku dalam pertandingan melawan Swansea, dilansir Goal Internasional.

Oleh karena itu, Hasselbaink menyarankan agar Lukaku melatih pergerakan dan antisipasinya lebih keras lagi, agar penampilannya bersama United di kemudian hari bisa meningkat dan semakin sempurna.

Selain itu, pemain legendaris Arsenal periode 1999-2007, Thierry Henry juga ikut berpendapat sama. Mantan bomber tim nasional Prancis itu menilai bahwa Lukaku yang juga anak asuhnya sebagai asisten pelatih tim nasional Belgia sejak 2016 tersebut memang harus meningkatkan pergerakan tanpa bolanya saat bermain. Namun, Henry pun menyebut bahwa orang-orang terlalu berharap banyak pada pemain 24 tahun itu, sehingga Lukaku terus terlihat masih kurang.

“Jangan lupa, dia masih muda dalam pertandingan pada gaya bermain sebuah tim seperti United. Saat Anda bermain untuk United, itu benar-benar berbeda,” pungkas Henry pula membela Lukaku, dilansir Sky Sports.