Optimisme adalah hal pertama yang harus terpampang dalam diri seorang pelatih. Begitulah yang dilakukan oleh Manajer Manchester United, Jose Mourinho baru-baru ini. Dilansir dari The Guardian, hari Jumat (11/8) kemarin, manajer berusia 54 tahun ini mengungkapkan tanpa ragu bahwa di akhir musim The Red Devils akan menjadi juara Premier League-nya yang ke-14.

“Ya, kita mampu juara (Premier League). Kompetisi Champions League memang lebih sulit, tetapi motivasi kali ini tentu lebih tinggi.”

“Pekerjaan saya musim lalu adalah menghadapi tim-tim Europa League dengan kesulitan menjaga komitmen tim. Namun musim ini tentu tak sulit untuk menjaga motivasi tim ketika menghadapi Real Madrid, Barcelona, tim-tim top Liga Inggris, Bayern Munich, dan Juventus,” tutur Mourinho.

Pernyataan optimis ini tetap keluar dari mulut Mourinho, meski kita tahu pada musim ini pun United memulai dari posisi yang tidak jauh berbeda dari musim lalu, yaitu peringkat keenam, di mana pada musim 2015/2016 United hanya finis di peringkat kelima.

“Di Premier League saya bisa bilang bahwa ada 7 tim yang bertarung untuk merebutkan titel dan perjuangan ketat di setiap laga. Ini berbeda dengan tiga liga lainnya (Portugal, Italia, dan Spanyol), yang pernah saya ikuti. Setiap lawan ingin memenangkan laga, setiap lawan akan memberikanmu kesulitan,” lanjut Mou.

Musim ini United mendapat suntikan 3 pemain baru yaitu Romelu Lukaku, Nemanja Matic, dan Victor Lindelof. Meski sudah bisa dipastikan United jua akan memulai musim dengan absennya tiga pemain karena cedera, yaitu Marcos Rojo, Luke Shaw, dan Ashley Young.

Laga perdana United akan berlangsung pada hari Minggu (12/8) besok menghadapi West Ham United, di Old Trafford. Beruntung bagi Mou karena 3 pemain barunya dapat diturunkan ketika melawan tim asuhan Slaven Bilic tersebut.

Faktor Kesibukan di Eropa, Bantu Peluang Juara United

Selain kehadiran pemain-pemain baru, ada satu faktor lagi yang mungkin membuat Mou semakin yakin untuk musim ini, yaitu keadilan dalam jadwal bertanding. Masih dari sumber yang sama, Mourinho mengatakan bahwa musim ini lebih adil bagi United dibandingkan musim lalu. Di mana pada musim lalu Chelsea dan Liverpool tidak punya jadwal tanding di Eropa seperti United yang akhirnya menjadi juara Europa League.

“Tujuh tim top (di Premier League) bermain di Eropa musim ini. Musim lalu ada dua yang tidak. Kali ini kita semua ada dalam satu keranjang dan adil bagi semuanya. Ada yang beruntung bisa bermain di hari Selasa atau Rabu, Sabtu atau Minggu. Tapi pada akhirnya jumlah pertandingan akan sama. Tidak ada keuntungan lebih dibandingkan tim yang lain,” terang manajer asal Portugal ini.

Dalam kesempatan yang sama Mourinho juga ditanyakan mengenai juara liga di setiap musim keduanya bersama sebuah klub. Namun eks manajer Real Madrid ini menolak untuk mengatakan bahwa kebiasaan itu membuatnya akan melakukan yang serupa di United.

“Bukan karena saya terbiasa melakukannya, tetapi karena saya akan melakukannya. Namun tidak ada jaminan karena saya terbiasa melakukan itu. Tetapi itu adalah hal yang wajar karena di musim kedua saya lebih tahu klub dan pemain lebih baik,” kata Mourinho.

Lebih lanjut lagi Mourino mengatakan bahwa dirinya tak hanya berharap bahwa timnya akan juara. Lantaran pengalamannya di Liga Inggris yang cukup lama dan kualitas tim yang membaik akan membuat peluangnya menjadi juara di Premier League musim ini menjadi sangat besar.

“Urusan liga tidak jadi masalah karena saya sudah berada di sini lama. Saat ini kami sedang ada di posisi dan kualitas yang baik dari sebelumnya. Bukan hanya harapan semata tapi saya yakin bahwa kualitas tim ini lebih baik. Jika kondisi baik ini akan mendatangkan hasil yang lebih baik disbanding musim lalu dan hasilnya adalah juara, maka akan sangat bagus tentunya,” tutup Mourinho.

Melihat pernyataan-pernyataan Mourinho dan alasan-alasan yang ia ungkapkan akan kekuatan United musim ini, tampaknya bukanlah harapan kosong semata. Terhitung sudah 4 tahun trofi Premier League tidak kembali singgah di lemari pajang Manchester United, mungkin musim inilah momennya seperti yang Mou percaya. Mari kita tunggu!

Sumber : The Guardian