Harry Maguire bukannya tidak tahu malu. Ia hanya ingin membuktikan kalau apa yang terjadi musim lalu hanya sebatas penurunan sesaat saja. Apa pun usaha suporter untuk menjatuhkannya, Maguire tidak akan gentar dan terus membuktikan kalau dia memang layak berseragam merah.

Musim sudah berganti, tapi penilaian beberapa suporter United kepada Harry Maguire masih sama. Mereka tidak ingin melihat mantan pemain Leicester ini ada di dalam skuad. Aroma kebencian seperti masih menggelora. Selama pra-musim di Australia, ia mendapat cemoohan tiap kali menguasai bola.

Semua karena apa yang terjadi pada musim lalu. Buruknya musim United terjadi karena beberapa pemain utamanya tampil mengecewakan dan salah satunya adalah Maguire. Beberapa kali gawang United kebobolan karena kesalahan eks Hull City ini. Belum lepas dari ingatan aksi-aksi kocak Maguire ketika melawan Spurs, Liverpool, dan Leicester City.

Hal ini membuat Maguire kerap disebut sebagai investasi bodong. Kritikan dan hujatan terus berdatangan. Jabatannya sebagai kapten diminta untuk dilepas. Bahkan rumahnya sempat mendapat ancaman bom. Tidak sedikit yang mengharapkan Maguire dijual. Apalagi pada musim panas ini mereka mendapat Lisandro Martinez yang katanya jauh lebih baik dari sang kapten.

Baru-baru ini muncul berita kalau Maguire menjadi bahan barter bagi Frenkie de Jong. Sebuah sumber dekat si pemain berkata kalau United siap memasukannya sebagai pelicin mendatangkan gelandang Belanda tersebut.

Akan tetapi, sumber tersebut juga berkata kalau Maguire tidak pernah tergerak untuk meninggalkan United. Ia ingin memiliki musim yang sukses bersama Setan Merah. Dengan kata lain, suporter United harus mengubur impiannya dan mau tidak mau harus mendukung keberadaannya di depan gawang De Gea.

“Harry sudah jadi kambing hitam Manchester United musim lalu. Padahal banyak pemain yang disebut pemain besar tapi main lebih buruk darinya. Tampaknya seseorang harus membayar harganya,” kata salah satu teman dekat si pemain.

Maguire sendiri memang sudah mengakui kalau musim lalu adalah musim terburuknya. Dia pun tidak menutup mata akan hal itu. Tapi untuk pergi dari United, dia tidak pernah terpikir untuk melakukannya.

“Karier bagus itu bisa bertahan 10-15 tahun. Anda tidak akan pernah bisa main bagus di setiap musim kalau tidak mendapatkan kesulitan,” katanya. Jika menghitung kariernya di Premier League, Maguire kini sudah menginjak musim keenam dengan tiga tim berbeda. Jika ia menyebut 10-15 tahun, maka dia masih punya empat hingga sembilan musim lagi untuk membuat suporter melupakan apa yang terjadi pada musim lalu.

Lagipula Erik ten Hag sendiri mendukung Maguire untuk bertahan. Terbukti dari status kapten yang hingga pertandingan melawan Aston Villa kemarin masih melingkar di lengannya. Meski tidak menjamin kalau tempatnya di lini belakang aman, tapi sang meneer ingin pemain berusia 29 tahun itu memberi pembuktian kalau dia bisa bangkit.

“Saya akan mendukungnya di mana pun. Pada akhirnya dia harus melakukannya sendiri. Saya berharap banyak darinya karena dia pemain yang impresif. Kami mendengar ejekan itu, tapi jika Anda tampil baik maka ejekan itu tidak akan terdengar lagi,” kata Ten Hag.

Bagi kita para suporter yang hanya melihatnya dari layar kaca, Harry Maguire bukan pemain yang bagus untuk Setan Merah. Akan tetapi, segala nada miring tersebut akan coba diubah oleh Harry menjadi permainan bagus mulai musim 2022/2023.

Apa pun rasa benci yang hadir di dalam hati, Harry tetap tidak akan pergi.