Foto: NNX

Berita kurang menyenangkan datang dari salah satu pemain pinjaman Manchester United, Kieran O’Hara. Pemain yang sekarang sedang bermain untuk Burton Albion ini mendapat skorsing berupa larangan bermain sebanyak enam laga setelah didakwa menggigit pemain Peterborough, Sammie Szmodics pada hari Sabtu, 29 Februari 2020 lalu.

Pemain berusia 23 tahun ini bersikukuh menolak telah melakukan tindakan memalukan tersebut. Hal itu disampaikan langsung oleh Nigel Clough selaku manajer Brewers. Sang penjaga gawang sendiri bersiap untuk melakukan banding agar hukumannya bisa diringankan mengingat selain larangan bertanding, Kieran juga dihukum denda sebesar 2.500 pounds karena melanggar peraturan FA E3.

“Komisi Regulator independen telah memberikan sanksi kepada Kieran O’Hara selama enam pertandingan dan mendenda dia sebesar 2.500 pounds karena telah melanggar peraturan FA E3,” tutur FA.

Pada menit ke-44 pertandingan Burton melawan Peterborough, Sammie merasa kalau lengannya digigit oleh Kieran yang membuatnya mengeluh kepada wasit Brett Huxtable. Akan tetapi, tidak ada tindakan yang diambil wasit pada saat itu entah itu peringatan atau hukuman kartu. Brett sendiri menyebut kalau ada insiden yang terjadi dalam laporan pertandingannya, tetapi menurut Nigel Clough, pihak Peterborough tidak melakukan keluhan.

“Wasit berkata ada insiden yang terjadi, tapi Peterborough tidak melakukan protes. Insiden datang dari perspektif wasit dan FA kemudian membuat keputusan untuk menghukumnya. Kami sangat terkejut atas kejadian tersebut,” tutur anak dari manajer legendaris, Brian Clough tersebut.

Kubu Burton sendiri memilih untuk tidak berkomentar lebih lanjut tentang insiden tersebut. Meski begitu, pihaknya merasa kalau Kieran tidak bersalah dan tuduhan FA tidak terbukti. Meski begitu, Burton tetap menghormati keputusan tersebut dan Kieran tidak bermain pada pertandingan akhir pekan kemarin melawan Lincoln City. Tempatnya digantikan oleh penjaga gawang berusia 25 tahun, Ben Garratt. Sayangnya, Burton kalah pada pertandigan tersebut dengan skor 3-2.

Perkembangan Pesat Kieran O’Hara

Akibat hukuman ini, Kieran tidak bisa bermain pada enam laga menghadapi Lincoln, Bolton, Wycombe, Rochdale, Doncaster, dan Blackpool. Pertandingan melawan Shrewsbury pada 10 April akan menjadi momen kembalinya Kieran.

Tentu akan menjadi masalah besar bagi Burton kehilangan Kieran selama lebih dari satu bulan. Pasalnya, dia adalah salah satu penjaga gawang yang tampil cukup baik di kompetisi League One. Musim ini, ia sudah mengumpulkan sembilan clean sheet di liga dari total 12 laga tanpa kebobolan di semua kompetisi. Catatan ini jauh lebih baik ketimbang saat ia bermain untuk Macclesfield Town musim lalu ketika ia hanya membuat delapan clean sheet saja.

Dalam dua musim terakhir, perkembangan Kieran bisa dibilang begitu pesat. Musim lalu saja, ia dinobatkan sebagai pemain terbaik Macclesfield, pemain terbaik pilihan para pemain Macclesfield, dan pemain muda terbaik. Sebuah apresiasi yang begitu luar biasa karena itu adalah musim pertamanya ia bermain untuk Macclesfield.

Penampilan apiknya musim ini bersama Burton sukses membuka pintu tim nasional bagi dirinya. Pada September 2019, ia mendapat debut timnas ketika menggantikan Mark Travers pada laga Republik Irlandia melawan Bulgaria. Dua bulan berselang, ia tampil sejak menit awal pada laga persahabatan melawan Selandia Baru.

Kieran sendiri menjadi salah satu penjaga gawang potensial yang berasal dari akademi Manchester United bersama Dean Henderson, Matej Kovar, dan Alex Fojticek. Sayangnya, Kieran juga punya permasalahan yang sama dengan rekannya yang lain yaitu kesulitan menggusur David de Gea dan Sergio Romero dari posisi sebagai yang pertama dan yang kedua. Kieran sendiri bahkan sudah dipinjamkan tujuh kali ke klub lain dengan Burton menjadi kesebelasan keenam yang ia perkuat.

Meski begitu, Kieran sangat berbeda dengan Dean Henderson. Jika Dean ingin bermain menjadi kiper utama United, maka Kieran memilih untuk realistis dan tidak berharap terlalu tinggi untuk bisa menjadi kiper utama Setan Merah. Ia hanya berharap bisa bermain di Premier League meski itu diakukan bersama kesebelasan kelas menengah.

“Ambisi saya adalah main di Premier League dan semoga saja pinjaman saya menjadi batu loncatan sekaligus menjadi alat bantu perkembangan karier saya menuju Premier League. Suatu hari, saya akan bermain di Premier League,” tuturnya.

Kontrak Kieran di United sendiri berakhir pada musim panas 2020 mendatang. Belum jelas apakah ia akan kembali diperpanjang oleh United dan dipinjamkan kembali mengingat United juga sedang pusing memikirkan nasib Dean Henderson. Namun Kieran tampaknya berharap kalau musim depan ia sudah bisa keluar dari League One dan bermain untuk klub Championship atau bahkan Premier League.