Sesaat setelah Manchester United mengalahkan Leicester City pada laga pembukan Premier League, manajer Jose Mourinho mengeluarkan pernyataan yang cukup menarik. Dia menyebut kalau sekarang dirinya tidak pantas disebut manajer melainkan seorang pelatih kepala.

“Bagi kami, musim ini akan berjalan sulit karena saya punya perencanaan selama berbulan-bulan dan saya mendapatkan diri saya di situasi yang tidak saya inginkan. Sekarang, aku merasa seperti pelatih kepala alih-alih seorang manajer. Kami punya staf pelatih yang multi fungsi dan kami lebih seperti pelatih kepala daripada manajer.”

Dilihat dari ucapannya tersebut, Jose Mourinho tampak masih kesal dengan jajaran kepemilikan United dalam hal ini adalah Ed Woodward. Semuanya disebabkan keputusan Woodward yang tidak menambah satu pemain pun hingga jendela transfer ditutup. Usaha untuk merekrut Toby Alderweireld pun tertutup.

Baca juga: Pantaskah Para Penggemar United Menyalahkan Ed Woodward?

Mourinho merasa kalau sebutan sebagai manajer sudah tidak tepat lagi diarahkan kepadanya. British English menyebut manajer sebagai seseorang yang punya otoritas melakukan pengawasan seperti mengatur administrasi, meninjau lapangan latihan, serta melakukan perekrutan pemain. Sementara pelatih kepala (Head Coach) merupakan orang yang bertugas meracik porsi latihan, strategi, dan memberi instruksi di pinggir lapangan. Kegagalan Mourinho melobi Woodward pada musim panas kemarin yang membuat dirinya lebih layak disebut pelatih kepala.

Komentar tersebut mengundang perhatian dari salah satu legenda United, Gary Neville. Pundit Sky Sports tersebut yakin kalau ada komunikasi yang terputus diantara Mourinho dan dewan direksi United terkait proses transaksi pemain.

“Ada komunikasi yang terputus antara dewan klub dan siapa pemain yang diiginkan untuk datang ke dalam timnya,” tuturnya dalam Friday Night Football. “Mourinho berbicara tentang kurangnya pengaruh yang ia miliki sebagai manajer. Kepala eksekutif punya kuasa yang lebih besar. Kejadian seperti ini yang membuat saya merasa kalau direktur olahraga sangat penting untuk sepakbola sekarang ini. Kita tidak bisa mengatakan apakah incaran Mourinho tidak tepat untuk klub karena Sir Alex Ferguson dan Bobby Charlton pun tidak bisa diajak berkonsultasi.”

Baca juga: Direktur Sepakbola dan Tugas Berat yang akan Menanti

Meski begitu, Gary juga merasa kalau kesalahan juga ada dalam diri Mourinho. Daftar incaran pemain yang siap direkrut United mayoritas merupakan pemain-pemain berusia tua yang tidak bisa digunakan untuk jangka panjang. Sebut saja, Toby Alderweireld, Ivan Perisic, Willian, dan Jerome Boateng.

Bagi Gary, hal ini tidak sesuai dengan United di era sebelumnya yang lebih mementingkan pemain muda yang bisa dikembangkan. Meski di sisi lain, perekrutan secara instan tersebut mau tidak mau harus dilakukan United karena tekanan manajer dari suporter yang menuntut kesuksesan tanpa menjalankan proses.

Baca juga: Gary Neville Bicara Tentang United, Liverpool, Timnas Inggris, dan Salford City

“Dia (Mourinho) berpikir dewan klub telah mengecewakannya. Saya rasa itu semua karena pemain incarannya yang menurut saya sangat tua. Ivan Perisic dan Toby Alderweireld adalah contohnya. Jose datang dengan kondisi kalau dia harus juara. Anda tidak bisa membangun rumah hanya tiga perempatnya saja, Anda harus menyelesaikannya hingga tuntas.”

Meski begitu, Gary tampak yakin kalau mantan manajer Inter Milan ini adalah sosok yang tepat untuk Manchester Unted. Jika melihat lima musim terakhir, Mourinho mampu membawa piala dengan jumlah yang lebih banyak ketimbang dua pendahulunya. Hanya, ia tetap menginginkan klub memiliki visi jangka panjang alih-alih kesuksesan dalam jangka pendek.

“Sejak memecat David Moyes, klub ini filosofinya selalu berputar-putar. Selalu bereaksi tanpa memikirkan jangka panjang. Mourinho adalah manajer hebat dan yang terbaik di dunia dalam 15 tahun terakhir.”

“Sekarang filosofi klub ini sudah berubah sejak lima tahun lalu dan Anda tidak bisa berbuat banyak karena faktanya sekarang yang paling penting adalah menang dan menghentikan periode puasa gelar ini yang sudah memakan waktu yang lama.”