Foto: Manchester Evening News

Jadon Sancho belum menjadi pemain yang sering tampil di tim Manchester United. Hal ini membuat Gary Neville memperingatkan Ole Gunnar Solskjaer. Karena jika si pemain terus tidak dimainkan, Sancho bisa mengalami nasib yang sama seperti Donny van de Beek.

Di sisi lain, pasukan Setan Merah bermain bagus ketika mengalahkan Tottenham Hotspur. Di pertandingan itu, mereka diuntungkan lantaran mengerahkan formasi 3-5-2 dan mengakhiri pertandingan dengan skor 3-0. Hasil ini juga kemudian sedikit mengangkat tekanan pada Solskjaer untuk sementara waktu.

Keputusan Solskjaer untuk memulai pertandingan Premier League dengan tiga bek tengah itu akhirnya dimainkan kembali untuk pertama kalinya sejak Maret 2020. Di lini depan, Cristiano Ronaldo dan Edinson Cavani berduet sebagai penusuk garis pertahanan lawan.

Formasi ini berakhir positif. Karena untuk pertama kalinya juga, dua striker sekaligus yakni Ronaldo dan Cavani sama-sama saling berkontribusi mencetak gol untuk United. Dan para bek United berhasil membuat Spurs kewalahan dalam mencetak peluang.

“Tidak diragukan lagi kalau formasi ini bukan rencana Ole. Meninggalkan Sancho, Rashford dan Greenwood di bangku cadangan bukanlah rencananya. Itu bukan rencana perekrutan di musim panas. Formasi ini bukan seperti yang dia pikirkan,” ujar Gary Neville dilansir dari Sky Sports.

“Dia bermain 4-2-3-1 dalam 37 pertandingan terakhir, jadi itu bukan rencana jangka panjangnya untuk bermain 3-5-2. Tetapi perubahan sistem memang terlihat cocok untuk Ronaldo. Hasilnya positif. Dia bisa memberi tekanan. Pada laga vs Spurs, dia juga tampak sangat cocok untuk bermain di saat-saat itu.”

“Di laga vs Spurs adalah hari yang baik baginya. Bukan hanya karena golnya, tetapi karena dia (Ronaldo) terlihat bermain di tim yang menjadi bagiannya. Bukan dalam beberapa minggu terakhir di mana dia diekspos dan diminta untuk menekan saat dia bermain. Dia tidak selalu bisa melakukan itu.”

Dari sini, Gary Neville menilai formasi 3-5-2 dengan positif. Hanya saja, formasi itu membuat peluang Jadon Sancho bermain semakin terkikis. Dan bukannya mulai memainkan mantan pemain Dortmund tersebut, Solskjaer malah terus membiarkannya duduk di bangku cadangan dan belum mempercayai sang pemain sepenuhnya.

Terlepas dari keberhasilan sistem formasi Solskjaer dalam memanfaatkan bakat Ronaldo dan Cavani. Neville lebih tertarik untuk fokus pada rencana jangka panjang Solskjaer, terutama di posisi di mana Sancho akan bermain. Karena sekali lagi, ia belum mencapai performa yang baik sejak pindah dari Borussia Dortmund.

Selain itu, selama ini juga Sancho masih gagal mencatatkan satupun gol atau asis dalam 315 menitnya bermain di Premier League. Maka dari sini, Gary Neville merasa khawatir bahwa Sancho bisa mengalami nasib yang sama dengan Van de Beek.

“Mau tak mau, melihat Sancho bagi saya seperti memikirkan Van de Beek. Siapa yang menginginkan pemain asal Belanda itu? Siapa yang mensponsori 40 juta paun lalu ia dihabiskan untuk duduk di tribun dan tidak menendang bola selama 18 bulan? Sancho, jika dia terus seperti keadaan sekarang, dia akan berakhir sama persis seperti Van de Beek,” ungkap Neville.

“Sancho telah bermain dalam beberapa laga, dan itu cukup mengerikan. Dia datang ke klub yang terlihat benar-benar memiliki cita-cita tinggi. Dia bermain di unit tim yang jauh lebih baik di Dortmund. Namun dia datang ke sini dengan berpikir, ‘saya ini mau diperankan sebagai apa?’ Tidak ada organisasi, tidak ada struktur, dan tingkat kerja tim yang buruk.”

“Dia harus terus duduk di bangku cadangan sambil berpikir, ‘apa yang saya lakukan?’ Sekarang dia berpikir, ‘di mana saya bermain dalam system (formasi 3-5-2) itu?’ Maka saya tidak yakin Sancho bisa bermain dengan skema baru Solskjaer. Van de Beek pun pasti memikirkan hal yang sama.”