Foto: BBC Sport

Dwight Yorke dan Andy Cole mungkin menjadi duet penyerang paling terkenal di mata para suporter Manchester United. Bahkan di musim 1998/1999, mereka turut berkontribusi dalam memenangkan gelar treble yang bersejarah itu. Maka tidak heran jika banyak di antara suporter Setan Merah yang mengklaim dua pemain itu sebagai salah satu duet paling mematikan di Inggris.

Tidak hanya suporter, mantan kapten United Gary Neville juga turut menyebut bahwa Dwight Yorke dan Andy Cole sebagai duet striker terbaik yang pernah bermain bersamanya. Neville bahkan sampai mengungkapkan semua rahasia di balik kesuksesan mereka selama berkarier di Old Trafford.

Salah satunya, tidak lupa bahwa selain berhasil membawa United meraih treble pada 1999, Yorke dan Cole juga mampu mencetak 53 gol dalam satu musim di semua kompetisi. Catatan kedua pemain ini bahkan jauh melebihi raihan gol rekannya sendiri seperti Teddy Sheringham dan Ole Gunnar Solskjaer.

Dan banyak pula catatan apik serupa yang sudah pernah diperoleh kedua striker tersebut. Menyikapi hal ini, Gary Neville merasa jika kemitraan Yorke dan Cole adalah sebuah bentuk sempurna dari kerja sama tim. Menurutnya, mereka berdua sangat toleran karena mereka tidak peduli siapapun –di antara Yorke dan Cole– yang nantinya akan mencetak gol.

Padahal Neville sendiri awalnya ragu jika Dwight Yorke dan Andy Cole akan mampu bekerja sama sebagai duet striker di depan gawang. Karena menurutnya kedua striker ini semestinya butuh 10 atau 15 pertandingan untuk mencocokan kualitas mereka masing-masing. Tapi ternyata fakta berkata lain, dan justru yang terjadi malah sebaliknya.

“Awalnya saya tidak berpikir mereka benar-benar cocok untuk memulai duet dengan waktu yang singkat. Saya pikir mereka semestinya butuh 10 atau 15 pertandingan untuk sama-sama menyatukan kualitas mereka masing-masing. Tapi saat pertandingan Leicester (waktu itu), mereka justru menjauh dari apa yang saya sangka. Mereka berdua bermain bersama dan kekhasan mereka terbentuk langsung di hari itu,” tutur Neville dalam Monday Night Football.

“Lalu saya pikir mereka mulai bersosialisasi bersama, dan mereka melanjutkan duet apiknya dengan baik. Ada rasa hormat satu sama lain di antara mereka. Mereka berdua tidak egois. Salah satu di antara mereka berdua tidak merasa keberatan siapa yang akan mencetak gol. Dan saya pikir itu unik. Karena ketika United memiliki pencetak gol seperti Ruud van Nistelrooy atau Michael Owen, mencetak gol adalah tujuan utama yang membuat mereka bahagia.”

“Semestinya sesama striker bisa saling bersaing untuk mencetak gol. Tapi  Yorke dan Cole berbeda. Sebenarnya mereka sudah sampai pada titik tertinggi, di mana mereka tidak peduli jika salah satu dari mereka mencetak gol, dan mereka menikmatinya. Mereka berdua selalu mengumbar kesenangan satu sama lain.”

Gary Neville juga mengakui bahwa dirinya tidak menyadari betapa apiknya bentuk Yorke ketika ia menandatangani kontrak dengan Manchester United dari Aston Villa pada awal musim sebelum raihan gelar treble. Selain itu, Neville benar-benar merasa jika kemitraan yang dibentuk Yorke dengan Cole adalah duet yang paling hebat yang pernah ia saksikan selama ia berkarier di Old Trafford.

“Dwight Yorke, dia adalah pemain yang tidak bisa dipercaya untuk melakukan satu hal. Dia itu bisa melakukan semua hal, mencetak gol, mengatur permainan, berlari dari belakang, menggiring bola, dan membawa pemain lain masuk ke dalam permainan. Dia adalah penyerang tengah yang serba bisa,” tambah Gary Neville.

“Ketika saya pertama kali saya masuk ke tim, di sana masih ada Eric Cantona dan Mark Hughes. Dan saat itu United memiliki Yorke dan Cole, serta Teddy dan Ole. Kemudian United kembali bermain dengan satu striker yaitu Ruud van Nistelrooy. Kemudian United bermain dengan duet striker lagi, yaitu Wayne Rooney dan Carlos Tevez, mereka juga sangat sensasional.”

“Tapi, saya mungkin akan mengatakan bahwa duet Yorke dan Cole adalah yang terbaik dari semua itu. Ya walaupun mereka berdua tampil paling baik hanya di satu musim (1998/1999) saja, di mana mereka benar-benar sensasional. Tapi sekali lagi, cara mereka bermain bersama benar-benar yang paling apik di Inggris. Dan bahkan mungkin di Eropa.”