Foto: Team Talk

Pemain Manchester United Fred angkat bicara soal faktor di balik peningkatan performanya di musim ini. Ia mengatakan bahwa kehidupan pribadinya yang lebih stabil menjadi salah satu faktor utama yang paling besar dalam menopang musim keduanya. Beban label harga 52 juta paun sudah tidak berpengaruh lagi, karena pemain asal Brasil itu telah bertransformasi dengan baik.

Semua orang tahu, sebelumnya Fred mengalami kesulitan yang amat parah setelah ia direkrut dari Shakhtar Donetsk pada musim panas 2018. Ia sempat melewati musim pertama yang tidak jelas di bawah asuhan Jose Mourinho, dan sempat tidak bermain selama 53 hari di bawah asuhan Ole Gunnar Solskjaer.

Saking terlalu seringnya absen dari tim utama, Fred juga tampak diberi kelonggaran untuk melewatkan perjalanan melakoni latihan di lokasi hangat pada Januari 2019. Ia diberi izin untuk absen karena istrinya, Monique, saat itu akan melahirkan putra sulung mereka, Benjamin.

Pemain berusia 27 tahun itu juga absen selama dua minggu pra-musim di bulan Juli untuk melakukan acara pernikahan di kota asalnya Belo Horizonte. Dari rentetan ketidakhadirannya ini United sempat membuat spekulasi bahwa mereka harus segera mencari pemain lini tengah yang baru. Oleh sebab itu selama musim panas lalu Setan Merah dekat dengan rumor kepindahan Sean Longstaff.

Terlepas dari itu, dikutip dari MEN Sport, Fred memandang jika tahun pertamanya yang sulit di Inggris adalah sebagai bentuk adaptasi. Karena ia merasa kala itu ia sedang mendapati rutinitas sehari-hari (di United) yang jauh lebih sulit daripada yang ia alami di Shakhtar. Fred juga menggambarkan jika perbedaan antara sepakbola Ukraina dan Inggris sangatlah jauh. Menurutnya liga di Inggris jauh lebih berat.

Untungnya saja, staf pelatih United masih memberikan feedback yang sangat positif selama Fred melakukan adaptasi panjang sejak musim lalu. Dan di awal musim ini pun Fred sudah dalam pengondisian maksimal untuk mulai kembali bermain di tim utama.

Maka benar saja, hasil adaptasinya selama ini benar-benar telah berhasil. Fred sendiri telah memainkan 22 pertandingan Premier League di musim ini, dan ia mulai memperkuat statusnya sebagai pemain tim utama United. Bahkan Fred kemungkinan besar akan masuk nominasi untuk penghargaan Sir Matt Busby Player of the Year.

“Selalu ada proses adaptasi di mana pun Anda berada. Musim lalu sangat sulit. Tapi itu telah banyak berubah. Tidak hanya dalam karier saya, tetapi juga dalam kehidupan pribadi saya. Faktor utama bagi perubahan saya adalah keluarga saya. Istri saya sedang hamil ketika saya tiba di Inggris, dan oleh sebabnya kami berada dalam kondisi yang berbeda,” tutur Fred kepada Trivela.

“Saya tiba di klub yang berdimensi raksasa dan saya bermain di kompetisi yang paling diperdebatkan –yang terbaik di dunia. Jadi, akhirnya itu membuat saya sulit untuk beradaptasi. Tetapi musim ini saya sudah berhasil mempraktikkan sepakbola saya. Saya memiliki urutan permainan yang bagus, yang tidak saya miliki musim lalu, dan saya sangat senang bisa bermain dengan baik.”

Selain itu, mantan pemain Shakhtar Donetsk ini juga mengungkapkan jika pola-pola permainan yang ada di Premier League adalah salah satu penyebab kesulitannya. Karena baginya, Premier League memberikan banyak tekanan kepada setiap pemain di posisi mana pun, dan menuntut mereka agar bisa berpikir cepat saat di lapangan.

“Saya ada di kompetisi yang hebat dan saya berharap bahwa ketika saya kembali (bermain) saya dapat meningkatkan diri saya ke level yang lebih dari sekarang. Jujur, bermain di Premier League membuat saya kesulitan. Lini tengah sangat padat. Ada banyak tekanan dan permainan sangat cepat. Jadi sulit bagi Anda untuk menghabiskan banyak waktu dengan bola. Anda harus harus berpikir cepat dan jauh sebelum bola sampai ke Anda,” ujar Fred dilansir dari MEN Sports.

“Jadi, saya harus mencoba untuk mengendalikan sebanyak mungkin penguasaan bola di lapangan. Itu sangat sulit. Saya tidak mengatakan bahwa ada banyak perbedaan antara Fred dari Shakhtar atau dari Manchester. Tidak, tidak sama sekali. Saya selalu beradaptasi di mana pun saya berada. Tapi di sini, di United, saya mengalami penurunan di satu sisi, dan kenaikan di sisi yang lain. Saya pikir hanya itulah perbedaan utamanya.”