Foto: Twitter Manchester United.

Jelang keberangkatan skuad Manchester United ke Serbia pertengahan pekan lalu, ada satu nama yang mencuri perhatian banyak penggemar mereka. Salah satu pemain muda bernama Ethan Laird dibawa serta ketika tim bersiap menghadapi FK Partizan.

Pemain berusia 18 tahun ini bergabung bersama rekan setimnya di tim akademi macam Brandon Williams, James Garner, Matej Kovar dan Mason Greenwood. Meski akhirnya tidak masuk dalam 18 nama yang dibawa ke pertandingan, namun ini menjadi sebuah pencapaian tersendiri karena dia sudah semakin dekat dengan tim utama.

Ethan sudah bergabung dengan United sejak masih berusia sembilan tahun. Itu artinya dia sudah cukup lama mengenal klub ini. Semakin meningkatnya usia dan pengalaman, maka semakin meningkat pula permainan dari pemain kelahiran Basingstoke ini. Ia sering mewakili Inggris di level kelompok umur. Hal ini yang membuat pihak klub mau memberikan kesempatan untuk berlatih bersama tim utama dan memberinya kontrak profesional pada Oktober 2018 lalu.

Posisi bek kanan merupakan tempat favorit yang biasanya dimainkan oleh Ethan. Yang menarik, ia juga bisa bermain sebagai seorang bek tengah jika dibutuhkan. Bersama timnas Inggris U-17 dan U-18, ia justru sering dimainkan sebagai bek tengah. Keserbabisaannya bermain di dua posisi ini yang membuatnya menjadi pilihan utama bagi tim U-18 dan U-23 United sekaligus memudahkan pelatih untuk melakukan rotasi karena dia tinggal mengutak-atik posisi Ethan karena dia bisa bermain sama baiknya.

Jika melihat perawakannya, Ethan memiliki bentuk fisik yang kokoh seperti seniornya Axel Tuanzebe atau Aaron Wan-Bissaka. Fisik yang kuat seperti ini memudahkan seorang bek tengah untuk melindungi bola. Kecepatan juga menjadi atribut utama mengingat posisinya sebagai seorang bek kanan. Yang membedakan dirinya dengan sosok macam Axel atau bahkan AWB adalah ia punya kemampuan menyerang jauh lebih baik. Selain itu, ia kerap menunjukkan aksinya sebagai inverted full back dengan mengubah posisi badan dan menendang menggunakan kaki kirinya.

“Dia adalah bek sayap yang kriterianya sesuai dengan yang kita inginkan. Ia punya fisik yang kuat, dia punya kecepatan, bagus secara teknik, dan berani untuk bermain menyerang. Jadi kami pikir sekaranglah saatnya untuk mendapatkan pengalaman ini (ke Belgrade) dan kami yakin ia dapat memulai kariernya dari sekarang,” tutut Solskjaer.

Kampanye Ethan pada musim 2019/20 sebenarnya dimulai sangat baik. Ia mencetak gol ketika tim U-23 United mengalahkan Rotherham dalam Chekatrade Trophy awal Agustus lalu. Ia kemudian bermain dalam dua laga Premier League 2 melawan WBA dan Reading. Namun cedera ketika melawan Reading memaksanya absen untuk waktu yang sangat lama. Ketika kembali bermain melawan Stoke City selepas cedera, ia langsung membuka kembali penampilannya dengan memberikan satu asis.

Meski pada akhirnya tidak dibawa dalam 18 pemain yang berada di rumput hijau stadion Partizan, namun keberhasilan ia dibawa oleh Solskjaer menjadi bukti kalau kerja kerasnya kini sudah mendekati kata berhasil. Ia kini tinggal menyempurnakan penampilannya bersama tim U-23 untuk bisa meyakinkan Solskjaer memberinya kesempatan debut singkat bersama tim utama.

“Solskjaer itu orang yang sangat baik dan dia tahu nama saya. Saya baru saja membuktikan kepadanya kalau saya cukup baik berada di timnya. Saya telah melihat Mason (Greenwood), James (Garner), Angel (Gomes), dan Tahith (Chong). Nama-nama itu masih sangat muda dan bisa mendapatkan kesempatan mereka bermain bersama tim utama,” tuturnya.

Teruslah berkembang, Ethan!