Foto: Football Addict

Gelandang baru Manchester United, Donny van de Beek, telah mengatakan bahwa ia sedang berada dalam proses adaptasi. Ia juga telah mengembangkan pemahaman “cara bermain” dengan rekan setimnya di United sejak tiba dari Ajax pada musim panas lalu.

Di sisi lain, pemain berusia 23 tahun iitu bergabung dengan United pada Agustus lalu dengan nilai transfer kurang lebih sebesar 40 juta paun. Namun kedatangannya ini tidak serta merta langsung membuatnya masuk ke dalam tim utama pasukan Setan Merah. Bahkan ia baru mulai bermain sejak menit awal pertandingan (di Premier League) di laga melawan Southampton.

Van de Beek sendiri berposisi sebagai gelandang, dan ia terbiasa memainkan peran sebagai playmaker atau di lini tengah. Belakangan ini ia memang bermain sejak menit awal untuk United secara berturut-turut. Karena untuk pertama kalinya, ia masuk ke dalam starting line-up ketika melawan Istanbul Basaksehir di tengah dan kemudian Southampton di akhir pekan.

Pemain asal Belanda itu juga dinilai sudah menjalin hubungan yang baik di atas lapangan dengan sesama playmaker United lainnya, yaitu Bruno Fernandes. Dan kerja samanya itu terbukti berhasil. Baik Van de Beek maupun Bruno, mereka berdua seolah menunjukkan bahwa mereka bisa bermain bersama.

“Saya merasakan perubahan yang cukup baik. Tidak ada masalah dengan peran saya. Di Ajax, sebelum saya bermain di banyak posisi berbeda, saya juga bermain di posisi nomor 8, 10 dan bahkan nomor 6. Jadi saya terbiasa dan saya bermain di banyak posisi berbeda,” ujar Van de Beek ketika menanggapi bentuk perannya di tim utama United.

Selain itu, Van de Beek juga sudah mulai memahami tipikal setiap pemain di tim United. Dan yang paling ia lihat, adalah Edinson Cavani. Ia merasa bahwa proses adaptasinya di tim utama menuntutnya untuk bisa cepat memaksimalkan perannya ketika berada dalam segala situasi. Terutama ketika tim United sedang dalam skema menyerang.

“Saya pikir (pergerakan Cavani di laga melawan Southampton) sangat penting. Karena terutama bagi saya, jika striker masuk ke dalam kotak penalti, itu akan memberi Anda ruang ekstra. Karena para pemain bertahan selalu terlihat ekstra ketika menjaga penyerang, jadi itu memberi ruang ekstra bagi para gelandang,” ungkap Van de Beek dikutip dari MEN Sports.

“Saya melihat dari hari ke hari, dia (Cavani) adalah seorang profesional. Terkadang sulit untuk berkomunikasi dengannya, tetapi dia sangat penting bagi tim. Saya pikir, pemain seperti Edinson dan Bruno pasti sudah memahami segala situasi karena mereka adalah pemain kelas dunia. Jadi tidak ada perbedaan.”

“Saya bermain dengan rekan tim baru, dan saya perlu memahami satu sama lain. Kami harus memahami satu sama lain. Saya bisa memainkan gaya seperti itu dengan mereka. Saya hanya bekerja keras setiap hari dan saya tahu bahwa saya bisa memberi tim sesuatu yang ekstra. Saya perlu banyak membantu, jadi ya sisanya saya hanya perlu bersabar.”

Van de Beek tampaknya memang antusias ketika bermain untuk Manchester United di Premier League. Ia tampil dengan begitu menyakinkan dan penuh semangat. Meskipun di satu sisi, ia sempat memposting story di Instagram pribadinya tentang pergelangan kakinya yang bengkak parah setelah laga melawan Southampton.

“Selamat datang di Liga Premier!”

Begitulah katanya sambil menunjukkan kondisi kakinya. Selain itu, ketika ia diwawancarai oleh United Review, Van de Beek juga sempat ditanya apakah ia siap untuk menghadapi tantangan fisik yang lebih berat ke depannya. Maka jawabannya pun sudah ditebak, ia mengatakan kalau ia merasa sangat siap. Antusiasmenya begitu besar, dan itu terlihat seperti menunjukkan tekad kuat.

“Ya, saya merasa baik-baik saja. Saya selalu siap menghadapi tantangan ke depannya. Saya tahu, sebelumnya ketika masih di Ajax, saya juga sering bermain tiga kali dalam seminggu. Jadi saya tahu saya akan memainkan banyak pertandingan di sini. Saya memang berlatih dengan baik di sini, tapi saya hidup untuk pertandingan,” ungkapnya dilansir dari situs resmi Manchester United.