Paul Pogba memang bisa dibilang gagal memberikan kinerja terbaik bagi Manchester United pada musim debut dalam periode kedua karirnya di Old Trafford musim 2016/2017 lalu. Jika dibandingkan dengan performa musim terakhirnya bersama Juventus sebelum dipinang pada musim panas 2016, penampilan pemain bernomor punggung ‘6’ itu memang masih jauh dari kata baik. Bahkan, dalam paruh pertama musim, Pogba tidak banyak memberikan kontribusi positif bagi tim Setan Merah, sehingga sempat menuai kritikan dari berbagai pihak, termasuk para suporter The Red Devils sendiri.

Kritikan demi kritikan itu muncul, terutama karena ekspektasi besar dari banyak orang, mengingat ketika itu Pogba didatangkan kembali dengan status sebagai pemain termahal dunia bernilai 100 juta euro; setelah sebelumnya pada musim panas 2012, jebolan akademi United itu sempat hengkang dengan status bebas transfer. Meski begitu, pemain 24 tahun itu tetap mendapatkan kepercayaan penuh dari pelatih Jose Mourinho dengan 51 penampilan dan sembilan gol di semua ajang. Pogba pun ikut membantu meraih dua dari tiga trofi hasil musim lalu; Piala Liga Inggris dan Liga Europa.

Pada musim keduanya ini; 2017/2018, Pogba tentu sudah siap untuk menunjukkan performa terbaik. Sayangnya, ternyata masih ada pihak yang memandangnya sebelah mata. Adalah David Moyes, eks pelatih United musim 2013/2014 pengganti manajer legendaris Sir Alex Ferguson; namun dipecat sebelum musim tersebut berakhir. Belum lama ini, pria berkebangsaan Skotlandia itu menyebut bahwa Pogba bukanlah pemain spesial tim Setan Merah. Moyes menganggap gelandang andalan tim nasional Prancis itu masih kesulitan bermain secara konsisten di level tertinggi bersama United.

Meski Moyes mengakui bahwa sang bintang memang merupakan salah seorang pemain top, tapi dia yakin Pogba tak akan bisa menyamai beberapa pemain spesial yang pernah dimiliki oleh tim The Red Devils pada era sebelumnya, seperti Eric Cantona dan Ryan Giggs yang dicontohkannya.

“Dia adalah pemain top, tetapi saya tidak tahu apakah dia akan menjadi pemain yang mampu menjadi pembeda bagi United. Selama bertahun-tahun, klub ini terbiasa memiliki pemain spesial seperti Cantona dan Giggs,” sebut pelatih berusia 54 tahun itu dalam sebuah wawancara dengan ESPN, baru-baru ini.

“Saya tidak tahu apakah Pogba akan seperti mereka. Dia memang pemain bagus, tapi apakah dia adalah seseorang yang mampu mencetak gol dan membuat umpan kunci dalam pertandingan penting? Saya masih ragu,” tambah Moyes, yang baru saja mengundurkan diri dari Sunderland satu hari sebelum Premier League Inggris musim lalu berakhir, setelah gagal mempertahankan klub di level tertinggi kompetisi sepakbola Inggris tersebut. Penilaian manajer yang juga pernah menangani Preston Norh End, Everton, dan Real Sociedad itu sepertinya berdasar performa Pogba musim lalu.

Namun, pernyataan Moyes itu tentu saja berseberangan dengan penilaian Mourinho. Sang manajer malah menyandingkan Pogba dengan para pemain terbaik dunia, seperti bintang Barcelona Lionel Messi dan mantan penggawa United Cristiano Ronaldo yang kini menjadi andalan Real Madrid.

“Hari ini, salah satu dari pemain saya, Pogba, menunjukkan levelnya. Dia menunjukkan bahwa dirinya memang termasuk dalam level itu [jajaran pemain kelas dunia],” ungkap pelatih berkebangsaan Portugal tersebut dalam tur pramusim mereka di Amerika Serikat pada pertengahan Juli 2017 lalu.

Pogba sendiri pun sepertinya telah berhasil membuktikan penilaian Mourinho dalam laga perdana United di Premier League musim 2017/2018 ini, menghadapi West Ham United di Old Trafford, Minggu (13/8/2017) malam WIB. Dia turut mencetak satu gol dalam kemenangan 4-0 tim Setan Merah, melaun tendangan jarak jauh.

Gol itu pun membuat Pogba untuk pertama kalinya mencatat gol beruntun di Premier League sepanjang karirnya selama ini. Gol pertama disarangkannya dalam laga pamungkas liga musim lalu, di mana pasukan United sukses menaklukkan Crystal Palace 2-0.

Banyak pundit sepakbola Inggris menilai bahwa kedatangan gelandang anyar Nemanja Matic dari Chelsea menjadi faktor utama yang membuat Pogba bisa memaksimal perannya dengan didorong lebih ke depan dalam lini tengah United.

Kehadiran pemain internasional Serbia itu akan membantu rekan barunya tersebut untuk bermain lebih bebas, terutama dalam membangun serangan tanpa beban yang terlalu berat dalam pertahanan tim, seperti perannya musim lalu yang lebih banyak bermain sebagai gelandang bertahan. Maka, kita tunggu saja pembuktian berikutnya dari Pogba!