Rotasi Anthony Martial dan Marcus Rashford terbilang sukses. Keduanya seolah bisa saling melengkapi satu sama lain. Namun, jelang pertandingan melawan Liverpool, muncul perdebatan soal siapa yang harus bermain terlebih dahulu.

Ketika Marcus Rashford ditanya apa halangan paling keras yang pernah ia mainkan musim lalu, ia dengan tangkas menjawab, “Pertandingan di Hawthorns melawan West Brom”. Banyak pendukung Manchester United mengharapkannya untuk mengatakan Anfield. Tapi Rashford tetap teguh dengan pendiriannya.

Pemain berusia 19 tahun itu hanya bermain di empat pertandingan pada awal karirnya di United, sebelum akhirnya Louis van Gaal memposisikan dirinya ke pos sayap kanan kala melawan Liverpool, di mana ia bermain selama 45 menit pertandingan dalam kekalahan 0-2 United atas tim berjuluk The Reds itu di Europa League.

Setahun sejak malam itu, di mana Rashford merasa terpukul oleh Wayne Rooney karena perannya menjadi tidak begitu pasti, Jose Mourinho benar-benar mulai memainkan Rashford dengan menempatkannya di pos posisi sebelah kanan musim lalu. Rashford pun berperan penting dalam mengejutkan sang pemilik puncak klasemen Chelsea berkat sumbangsih satu golnya dalam kemenangan 2-0 di Old Trafford.

Karena penampilannya itulah Gareth Southgate mempertimbangkannya untuk mulai memainkan peran baru dalam skuat tim nasional Inggris. Rashford seakan-akan menunjukkan jika ia memiliki potensi besar guna mempermanenkan posisinya di tim utama United.

Satu nama lagi mencuat, yaitu sang kompetitor Rashford di tim utama United, Anthony Martial. Pemain yang bertipikal hampir sama dengan Rashfrod. Rashford menerima perawatan medis karena mengalami cedera di babak pertama saat Inggris bertandang ke Lithuania.

Oleh karena itu, Martial memiliki kesempatan besar untuk bermain di Anfield nanti. Ditambah ‘gigitan’ dari kritik Mourinho yang tak berujung tentang dirinya sepanjang konferensi pers musim panas lalu, memberi banyak motivasi untuk pemain berkebangsaan Prancis itu, dan hal yang sama pun diterima Rashford secara tidak langsung.

Martial pun hampir selalu menyilang kaki kanannya saat ia melangkah keluar melewati pemain belakang lawan. Hal yang sama seperti saat ia mengobrak-abrik bek Real Madrid saat United melakoni pertandingan pra-musim di Amerika Juli lalu. Permainan Martial juga secara tidak langsung sering menguntungkan Rashford sebagai pencetak kebuntuan bagi United.

Namun, permainan ciamik para pemainnya itu justru membuat Jose Mourinho merasa dilema. Dilansir dari ESPN FC, sejatinya Mourinho tidak ingin membangku cadangkan para penyerangnya, tapi dirinya pun tak mungkin memainkan semuanya secara sekaligus.

“Ketika saya melihat pertandingan pada hari Rabu kemarin, saya melihat para penyerang saya seperti Anthony Martial dan Marcus Rahsford. Siapakah yang cocok untuk duduk di bangku cadangan? Tidak ada,” ucap eks pelatih Chelsea itu pasca pertandingan melawan Burton dalam kejuaraan Carabao Cup.

Sebelum kemenangan United kala menghadapi CSKA Moscow di Liga Champions, Marcus Rashford dan Anthony Martial memang telah berhasil memberikan sejumlah penampilan yang apik bersama Manchester United di awal musim ini. Dan hal yang dirasakan Mou pun sama dengan apa yang dirasakan Rashford. Ia menilai jika permainan dirinya dan Martial sejauh ini bisa membuat Jose Mourinho merasa pusing.

“Sungguh sulit saat Anda keluar masuk tim, tapi Anda harus menemukan sisi positif dari hal itu dan saya pikir kami berdua sudah melakukannya,” tutur Rashford pada ESPN FC.

“Saya pikir persaingannya akan selalu menjadi kompetisi yang positif karena kami terus lebih baik setiap hari saat kami menjalani latihan. Dan juga saat pertandingan kami saling memberi dukungan,” tambahnya.

Meskipun Rashford menilai kondisinya saat ini seperti sebuah dilema, namun ia tetap menganggapnya sebagai hal yang bagus untuk tim. “Ini sedikit membuat manajer pusing, tapi itu sakit kepala yang baik untuk dimiliki,” ujar pemain berkebangsaan Inggris itu.

Namun sebaliknya, Mourinho justru meyakinkan formasi terbaik untuk United adalah dengan mengkombinasikan kedua pemain muda tersebut sejak awal laga. Dengan memanfaatkan kecepatan dan kecekatan kedua pemain tersebut, tim berjuluk The Red Devils itu diprediksikan akan mendominasi permainan saat menghadapi Liverpool di Anfield nanti.

 

Sumber: Manchester Evening News, ESPN