Striker Manchester United, Zlatan Ibrahimovic, percaya Jose Mourinho adalah manajer yang sempurna baginya pada tahap ini dalam kariernya.

Ibrahimovic membantu Inter menjuarai Serie A di bawah Mourinho pada musim 2008/2009 dan bertemu kembali dengan mantan bosnya itu di Old Trafford musim ini, setelah empat tahun memecahkan rekor di Paris Saint-Germain.

Meskipun tahun-tahun telah dilalui, striker 35 tahun itu berhasil merebut fans MU dan membanggakan rekor gol di semua kompetisi. Dia menandatangani kontrak satu tahun dengan juara Inggris 20 kali tersebut, yang berisi pilihan untuk perpanjangan satu tahun lagi, dan LA Galaxy sempat mengajukan diri untuk mendapatkan jasa Ibrahimovic.

Di tengah berbagai spekulasi, dia masih bungkam tentang perpanjangan kontrak dua tahun di United, dan Ibrahimovic berbicara tentang klub dan pengaruh Mourinho terkait penampilannya.

“Manchester United adalah sebuah tantangan. Tantangan untuk mengubah sejarah klub yang sudah memiliki sejarah besar di masa lalu,” katanya dalam wawancara dengan Fox Sports Italia yang dilakukan oleh Fabio Capello .

“Dalam rangka untuk meningkatkan permainan saya, saya harus datang ke Inggris dan membuktikan kepada semua orang apa yang bisa saya lakukan. Jika saya bisa menang dalam situasi seperti ini, itu berarti saya sudah melakukan pekerjaan saya dengan baik. Ditambah lagi, saya sangat mengenal Mourinho dan apa yang dia inginkan. Dia memberitahu Anda hal-hal yang harus dilakukan,  dan jika Anda tidak melakukannya  dengan baik, Anda akan kena hukuman.

“Dia memanipulasi Anda sehingga ketika Anda berada di lapangan, Anda memberikan 200 persen kemampuan. Saya membutuhkan hal seperti itu di usia saya. Saya bisa pergi ke China dan sedikit bersantai, tapi saya perlu tantangan yang akan memotivasi saya. Premier League memiliki banyak penggemar dan Anda perlu menjaga tempo tertentu.”

Ibrahimovic sedang menjalani suspensi tiga pertandingan karena insiden yang melibatkannya dengan bek Bournemouth, di mana video replay menangkap gambar Ibrahimovic sengaja menyikut Tyrone Mings saat duel udara.

Kemenangan di Piala EFL – sebagian besar berkat sebuah gol Ibrahimovic di final melawan Southampton di Wembley – dan melaju ke perempat final Liga Europa, MU akhirnya naik ke peringkat kelima klasemen Premier League.

“Tidak ada kekuatan yang dominan di sini, seperti Juventus di Italia, PSG di Prancis, Bayern Munich di Jerman atau Barcelona di Spanyol,” Ibrahimovic menambahkan. “Di Inggris, tim yang membuat kesalahan paling sedikit adalah yang akan memenangkan trofi.”

“Menghadapi tim asuhan Guardiola memberi saya adrenalin”

Zlatan Ibrahimovic mengakui bahwa ia mendapatkan motivasi ekstra dan adrenalin ketika menghadapi mantan pelatihnya di Barcelona, Pep Guardiola. Keduanya bekerja sama di Camp Nou pada musim 2009-10, sebelum Ibrahimovic dijatuhkan dari peran utama yang membuat pindah ke AC Milan.

Ibrahimovic dan Guardiola kini sama-sama berkarir di Premier League, striker Swedia itu di United dan Guardiola di Manchester City. Menangapi situasi saat ini, Ibrahimovic mengatakan mengambil tim asuhan Guardiola memberinya inspirasi, meskipun ia bersikeras itu bukan tentang masalah pribadi.

“Ketika saya bermain melawan timnya (Guardiola), itu adalah sesuatu yang memotivasi saya, itu memberi saya lebih banyak adrenalin,” katanya kepada Fox Sports Italia. “Ini bukan masalah pribadi dengan apa yang saya miliki. Ini tentang bagian dari pertandingan.”

Ibrahimovic dan Guardiola memenangkan gelar La Liga di Barca, dimana eks-kapten Swedia itu mencetak 16 gol. Dia juga mengatakan hubungannya dengan mantan pelatih Bayern Munich itu berubah dengan cepat,

“Pertama dia menelepon saya setiap hari dan dari satu hari ke hari berikutnya, saya tidak bermain lagi,” Ibrahimovic mengakhiri.

Sumber: FoxSportItalia.com