Pertandingan persahabatan antara Irlandia Utara melawan Luksemburg menjadi pertandingan bersejarah bagi seorang Ethan Galbraith. Pada laga yang berhasil dimenangkan Irlandia Utara dengan skor 1-0 tersebut, Ethan bermain pada menit ke-88 untuk menggantikan Gavin Whyte. Inilah debut internasional pertama bagi pemain berusia 18 tahun tersebut.

Ethan menjadi pemain United keenam yang sukses melakoni debut bersama tim nasional Irlandia Utara. Sebelumnya, ada Paddy McNair, Jonny Evans, Oliver Norwood, Roy Carroll, dan David Healy. Yang lebih mengesankan lagi, Ethan sudah melakoni debut bersama tim nasional meski ia sama sekali belum melakoni pertandingan bersama tim senior. Tentu saja ini menjadi sebuah lompatan besar bagi pemain kelahiran Belfast ini.

“Saya tidak bisa berkata-kata. Seolah-olah debut tersebut tidak nyata, terutama di depan kerumunan besar di Windsor Park. Bahkan berjalan di stadion saja rasanya sungguh luar biasa. Pemanasan di pinggir lapangan, saya merasa seperti semua orang sedang mengawasi saya dan saya menjadi sedikit gugup. Namun Michael O’Neill, manajer Irlandia Utara, memanggil saya sehingga kecemasan itu hilang dan muncul adrenalin untuk siap menendang,” tuturnya dalam situs resmi United.

Meski sudah diberi motivasi oleh O’Neill, namun rasa gugup itu belum bisa hilang dalam diri Ethan. Setelah ia masuk menggantikan Gavin, ia sempat membuat beberapa kesalahan. Beruntung, setelah itu ia semakin percaya diri.

“Musim ini berjalan sangat baik bagi saya. Saya mendapat banyak kesempatan bersama United dan malam ini seperti mimpi rasanya. Saya sempat mengejar bola, tetapi bola itu tidak cocok untuk kaki saya. Akhirnya, ketika saya mendapatkan bola berikutnya, saya memberikan bola itu kepada Shane Ferguson. Sejak saat itu, saya merasa lebih percaya diri dan keadaan menjadi baik-baik saja,” tuturnya.

Sebelum memperkuat timnas senior, Ethan lebih dulu mewakili timnas Irlandia Utara U-17 pada 2016 hingga 2017 dan sempat bermain dalam kejuaraan Eropa. Saat itu, dia datang sebagai salah satu pemain termuda dalam grup. Kemudian, ia mulai masuk skuad United U-18 asuhan Kieran McKenna setelah pelatih muda tersebut dibuat terkesan oleh penampilannya bersama Linfield. Bersama United U-18, Ethan membantu United memenangi Liga U-18 zona utara.

Keputusan O’Neill memberikan debut kepada pemain muda seperti Ethan, dikarenakan penampilan si pemain yang saat ini sedang meningkat bersama Manchester United U-23. Selain itu, debut tersebut diberikan sebagai bentuk motivasi bagi Ethan agar bisa bermain jauh lebih baik lagi. Pencapaian ini bahkan ia dapat sebelum ia mencicipi debut bersama Manchester United senior.

“Ethan adalah pemain yang masih sangat muda dan bermain untuk kesebelasan U-19. Ia akan bermain pada putaran final Euro U-19 tahun depan yang kebetulan dimainkan di Irlandia Utara. Sekarang, dia sedang berkembang bersama tim United U-23.”

“Kami tahu dia pemain sepakbola seperti apa. Dia pemain yang menyenangkan, sangat mudah untuk dilihat. Menyenangkan rasanya bisa memberikan motivasi kepadanya agar dia bisa lebih fokus untuk memulai kariernya,” tutur O’Neill.

Tidak hanya sebagai pemberi motivasi, debut Ethan juga diharapkan bisa menginspirasi para pemain muda lainnya kalau debut bersama tim nasional bukanlah sesuatu yang mustahil untuk diraih. Asalkan kita mau bekerja keras dan giat berlatih, maka kesempatan itu mungkin akan datang. Seperti Ethan yang mendapatkan hasil dari buah kerja kerasnya tersebut.

“Melihat apa yang dicapai oleh Ethan membuat saya termotivasi untuk terus bekerja lebih keras lagi. Apa yang dia raih menunjukkan kepada Anda kalau sesuatu bisa terjadi asalkan Anda berededikasi dan bekerja keras. Michael O’Neill membuktikan bahwa dia tidak takut memberi kesempatan kepada pemain muda,” tutur Chris McKee, rekan setim Ethan semasa di Linfield yang sekarang bermain untuk tim muda Rangers.