Setelah dua setengah musim memperkuat West Bromwich Albion, mantan pemain tengah Manchester United, Darren Fletcher, resmi berseragam Stoke City per 1 Juni kemarin. Pemain berkebangsaan Skotlandia tersebut direkrut dengan status free transfer dan akan memperkuat Stoke City selama dua musim hingga 2019 mendatang.

Bisa dibilang bahwa musim lalu merupakan musim terbaik bagi pemain bertinggi 183 sentimeter ini. Selain untuk kedua kali secara berturut-turut selalu turun di semua partai Premier League, duetnya bersama Claudio Yacob di lini tengah membawa The Baggies finis di urutan ke-10 di akhir musim. Terbilang wajar apabila Toni Pulis merasa kecewa kehilangan Fletch.

“Tentu saja ada kekecewaan melihat Fletcher pindah, tapi saya berharap yang terbaik untuk karirnya. Saya senang bahwa kami pernah bermitra dengan baik namun dia punya hak dan memilih untuk mencari kesempatan lain. Dia menjadi kapten saya sesaat setelah ia datang dan dia memimpin tim dengan luar biasa. Tapi itulah sepakbola dan kami harus bangkit. Tidak ada yang abadi dan permainan terus berlanjut,” ujar Pulis dikutip dari BBC.

Keberadaan Mark Hughes menjadi alasan bagi pemilik 342 penampilan bersama United untuk memilih Stoke. Filosofi permainan serta sodoran kontrak dua musim plus opsi perpanjangan setahun menjadi alasan Fletch bergabung ke Brittania Stadium.

“Setelah berbicara dengan manajer saya mengakui bahwa saya terkesan dengan semua yang ia katakana ke saya. Saya menyuaki filosofi dan gagasannya. Itu semua memberikan tantangan baru bagi saya. Dia adalah pria yang mengesankan dan saya berharap bisa bekerja dengan baik di bawah arahannya,” ujarnya di Stoke Sentinel.

Selain faktor Hughes yang merupakan mantan pemain United, tercatat ada beberapa nama yang juga mengenali pemilik 78 caps timnas Skotlandia secara personal. Keberadaan Phil Bardsley dan Ryan Shawcross yang merupakan eks pemain Iblis Merah tentunya akan memudahkan Fletcher dalam hal adaptasi. Selain itu di Stoke juga masih ada nama Charlie Adam (rekan di timnas) dan Saido Berahino yang merupakan eks rekan setim di WBA.

“Saya besar bersama Phil Bardsley di tim muda United dan saya juga mengenal (Ryan) Shawcross, Charlie Adam dan Berahino. Jadi ada banyak pemain yang saya kenal disini,” tuturnya.

Pemain Kesayangan Fergie

Ketika Fletcher memilih Stoke City dan bermain di bawah arahan Hughes, seketika itu juga teringat kembali kutipan dari Sir Alex Ferguson dalam sebuah wawancara medio Februari silam. Ketika itu ia menyanjung Fletcher dan membandingkan dirinya dengan Hughes sebagai pemain yang bisa diandalkan di laga-laga penting.

“Saya selalu memainkan dia di partai besar. Karena dia adalah pemain spesialis laga besar. Begitu juga dengan Mark Hughes. Sebagian pemain mungkin akan terpengaruh secara mental karena menghadapi tekanan yang besar menghadapi lawan yang besar pula. Tapi tidak dengan Darren. Saya terbiasa memainkan dia melawan Patrick Vieira dan dia fantastis,” tutur Fergie.

Manajer tersukses sepanjang sejarah United ini masih merasa menyesal tidak bisa memainkan Fletcher ketika United menghadapi Barcelona di final Liga Champions 2009. Kala itu Fletch absen karena mendapatkan kartu merah di leg kedua semifinal melawan Arsenal.

“Saya masih mengingat semifinal Liga Champions melawan Arsenal menjadi tragedi baginya karena mendapat kartu merah di menit-menit terakhir. Dia menjadi salah satu pemain yang kami butuhkan melawan Barcelona. Mereka (Barcelona) saat itu tampil fantastic dengan Messi, Xavi dan Iniesta saling bertukar umpan dan saya pikir saya butuh bantuan dari dia (Fletcher). Kehilangan dia adalah kerugian besar bagi kami,” ujar Fergie kepada BT Sports.

***

Musim depan Fletcher akan kembali menggunakan nomor punggung favoritnya yaitu 24. Ia akan menjadi pilihan utama untuk menemani Joe Allen yang musim lalu terkesan bekerja sendirian. Menarik pula untuk dinantikan apakah keberadaan Fletcher akan menggoyahkan hati Hughes untuk mencabut ban kapten yang sekarang dipegang Ryan Shawcross dan memberikannya kepada Fletcher.