Foto: Thetimes.co.uk

Asisten Manchester United, Mike Phelan, berbicara tentang bagaimana pidato Sir Alex Ferguson sangat berefek pada para pemain setelah pemecatan Jose Mourinho. Di sisi lain, Fergie sendiri memainkan peran penting dalam penunjukan Ole Gunnar Solskjaer sebagai manajer sementara United, setelah manejemen klub memutuskan untuk mendepak Mourinho. Namun ternyata, peran eks manajer United itu tidak hanya berhenti sampai penunjukkan Solskjaer. Ia bahkan memberikan banyak masukan dalam bentuk “pidato” krusial di ruang ganti.

Sir Alex Ferguson dikabarkan memberikan masukan dengan mengingatkan mereka tentang tugas penting sebagai pemain United, dan bahkan berbicara secara individu dengan para pemain dalam upaya mengembalikan kepercayaan diri mereka. Melihat hal ini, Mike Phelan, lalu berbicara dalam sebuah wawancara dengan MUTV, dan dengan cepat mencatat bahwa pidato Ferguson adalah efek baik bagi para pemain.

“Sir Alex sempat datang ke ruang ganti, dan saya pikir itu adalah momen yang penting. Ole tidak takut mengambil apapun darinya. Maka dari itu, saya pikir sangat wajar bagi Sir Alex dalam memberikan pidatonya di sana, dia memiliki senyum dari wajahnya, seolah dia ingin memberikan energi dan kepercayaan diri bagi para pemain. Momen itu sangat baik untuk semua,” tutur Mike Phelan kepada MUTV.

Mungkin, kita tidak perlu terkejut melihat Ferguson, yang sebelumnya menjalani operasi otak serius selama enam bulan, telah memainkan peran kunci dalam membangkitkan kembali suasana ruang ganti United pasca Jose Mourinho. Tidak ada yang bisa menahan pria tua itu untuk memberikan sedikit gebrakan positif. Ia akan tahu bahwa tim United membutuhkan beberapa kata-kata pilihan darinya untuk membuat momentum kebangkitan muncul kembali.

Bahkan, menurut Liam Rosenior, pembicaraan ruang ganti dari Sir Alex Ferguson sangat “masuk akal” menjadi salah satu faktor skema apik permainan United. Dan ini semua adalah langkah awal yang baik bagi publik Old Trafford, mengingat semua orang yang mencintai United akan melihat kembali tradisi lama yang telah ditanamkan Ferguson di klub tersbeut.

“Momen seperti ini adalah situasi yang unik, akan tetapi sangat baik bagi klub sepakbola sekelas United. Pria tua (Ferguson) itu begitu luar biasa dalam berbicara. Saya pikir salah satu masalah bagi Manchester United selama beberapa tahun terakhir adalah mereka telah begitu jauh dari etos kerjanya, dan saya pikir fakta bahwa mereka kehilangan magis Fegrie, memang benar adanya,” jelas Liam Rosenior dalam acara The Debate.

“Saya pikir akan masuk akal jika pembicaraan Fergie merupakan faktor dari keberhasilan United di bawah Solskjaer. Jika saya berada di posisi Solskjaer, saya pun akan melakukan hal yang sama dengan mengundangnya ke ruang ganti. Jika United memilih untuk tetap bersama Solskjaer, saya yakin mereka akan kembali mendapatkan DNA dan etos klub yang sesungguhnya.”

“Bagi saya, jika Anda bermain untuk Manchester United dan Anda pernah menjadi besar bersamanya, Anda harus menyadari sejarah. Anda harus mengenakan jersey merah itu dengan bangga, dan lalu Anda harus tahu apa yang mesti Anda berikan. Saya piker, klub sepakbola terbesar di dunia sekelas United adalah buah dari rentetan sejarah dan tradisi, yang sebagian besar datang dari Sir Alex Ferguson.”

 

Sumber: Sky Sports, The Peoples Person