Absennya seorang pemain andalan tentu dapat menjadi sebuah kehilangan yang merugikan. Apalagi jika pemain tersebut memberi kontribusi yang luar biasa dibanding dengan rekan setimnya. Sang Manajer terpaksa mencari solusi yang tepat untuk masalah klasik tersebut. Jose Mourinho kini tengah dipusingkan dengan absennya Zlatan Ibrahimovic.

Zlatan Ibrahimovic harus rela hanya menonton rekannya bertanding dalam tiga pertandingan yang dinaungi oleh FA. Zlatan mendapat sanksi tiga pertandingan usai terlibat insiden dengan Tyrone Mings. Jose Mourinho tak bisa menurunkan striker 35 tahun itu pada laga perempat final Piala FA melawan Chelsea dan dua pertandingan Liga Primer menghadapi Middlesbrough dan West Bromwich Albion.

Dalam pertandingan melawan The Blues, absennya Zlatan tentu menjadi sebuah kerugian mengingat Chelsea memiliki kelemahan dalam bola udara dan seharusnya dapat dimanfaatkan oleh Zlatan. Kehilangan Zlatan tentu akan menjadi hal yang negatif mengingat kontribusi Zlatan. Penyerang asal Swedia itu sukses mencetak 26 gol musim ini, unggul jauh dibanding rekannya yang tak satu pun berhasil mencapai dua digit.

Di semua kompetisi sejauh ini, Wayne Rooney baru mencetak delapan gol, Juan Mata sembilan gol, Anthony Martial delapan gol, Marcus Rashford delapan gol, Henrikh Mkhitaryan tujuh gol. Jadi tidak berlebihan jika mengatakan bahwa kunci dari gol-gol yang dicetak United adalah seorang Zlatan Ibrahimovic.

Eks pemain United, Paul Ince, mengungkapkan bahwa United tak hanya kehilangan seorang predator. United juga kehilangan seorang sosok pembeda yang dapat memberi kemenangan. “Dia bukan hanya pencetak gol, dia seorang jimat kemenangan untuk seluruh tim. Semua pemain membantunya menjadi yang terbaik. Saya kira dia luar biasa musim ini,” ujar Ince.

“Saya sedikit terkejut tahu dia akan absen di beberapa pertandingan karena saya kira Manchester United membutuhkannya saat ini. Tidak ada pemain lain yang memberikan kontribusi gol. Mata mencetak beberapa, Martial mencetak satu atau dua. Saya kira dia akan amat dirindukan. Tentu, finish empat besar akan menjadi sesuatu yang amat penting untuk Manchester United,” tambahnya.

Melihat kontribusi Zlatan, Ince menantang pemain-pemain lain yang berpotensi untuk menggantikan sementara posisi Zlatan. Rooney, Rashford, dan Martial bisa dipertimbangkan oleh Mourinho meski tak bisa berharap mereka akan bermain sebaik Zlatan.

“Dengan mereka mengejar posisi empat di klasemen, mereka membutuhkan pemain seperti Zlatan karena mereka tak banyak mendapatkan gol dari posisi lainnya. Ini akan memberikan kesempatan untuk Martial –kita terus membicarakan Rashford. Di mana dia akan bermain, bisa dia bermain di depan?” imbuh pengemas 206 penampilan bersama United itu.

“Kita juga mempunyai Wayne Rooney yang bisa dimainkan kembali jadi di sana ada kualitas yang cukup dan kekuatan dari bangku cadangan untuk masuk ke lapangan,” tambah Ince.

Sedikit berbeda dengan Ince, Daley Blind justru menganggap bahwa absennya Zlatan akan menjadi kesempatan bagi pemain lain untuk unjuk kebolehan. Kondisi ini memang tak jarang terjadi di sepakbola. Contohnya adalah bagaimana Dries Mertens mengunci satu tempat yang semula dimiliki oleh Arkadiusz Milik.

“Zlatan tentu saja merupakan pemain yang penting untuk kami. Tapi, pemain lain harus siap menggantikannya. Saya kira itu akan membuat pemain menjadi lebih baik, jika ada persaingan yang ketat di dalam tim. Jadi jika ada rotasi di level ini, itu akan membuat tim semakin kuat dan kuat lagi. Saya berpikir bahwa itulah mengapa kami bisa menghadapi setiap laga,” tandas pemain berkebangsaan Belanda itu.

Absennya Zlatan mungkin akan mengurangi ketajaman United, namun kondisi tersebut seharusnya dapat menjadi motivasi lebih bagi pemain yang akan menggantikan posisi Zlatan. Rashford dan Martial yang masih muda harus bekerja keras untuk bisa tampil baik dan meyakinkan Mourinho bahwa ia tak perlu khawatir kehilangan Zlatan.