Foto: Twitter

Mantan kapten Manchester United Roy Keane ternyata kurang bahagia di masa akhirnya di Old Trafford. Baru-baru ini, ia menjelaskan kalau dirinya merasakan hubungan yang sulit ketika mencoba untuk berkomunikasi dan bergaul dengan pemain muda. Bahkan ternyata, ia juga tidak dapat ikut bergabung dengan pemain sekelas Wayne Rooney atau Rio Ferdinand.

Keane sendiri padahal menikmati karier yang sukses di Old Trafford. Ia memenangkan beberapa gelar Premier League dan satu gelar Liga Champions serta beberapa gelar lainnya. Sebelum kemudian ia menutup karier sepakbolanya dengan tugas singkat di Liga Utama Skotlandia bersama Celtic.

Tapi sekali lagi, menjelang akhir waktunya di United, Keane mengakui bahwa ia tidak bisa menghangatkan ruang ganti. Ia tidak dapat berbaur dengan rekan satu timnya, dan merasa ia mungkin agak tua untuk bergabung dengan rekan-rekannya. Ia menganggap bahwa, ketika generasi muda datang, akan ada masanya perasaan terkucilkan itu muncul.

“Kami tentu saja tidak bertengkar, izinkan saya memberi tahu Anda. Saya suka menonton liga rugby, dan ya, ketika ada seseorang mengubah saluran ketika saya menonton itu, pasti saya tidak senang. Tapi kami tidak berdebat tentang itu. Saya turun untuk sarapan keesokan harinya, dan Wayne berkata ‘Apakah Anda tahu di mana remotnya?’” Ujar Roy Keane pada The Football Show.

“Jadi saya mengatakan kepadanya di mana remot itu. Saya berharap kepada Tuhan, agar dia waktu itu tidak mengganti acara TV. Saya tentu saja tidak menghormati Wayne karena dia menentang saya dan ingin menonton acara X-Factor. Saya sangat menghormati Wayne karena saya pikir dia adalah pemain yang brilian.”

“Tapi saya tidak akan mengatakan saya dekat dengannya. Saya tentu saja tidak menyukainya. Walaupun anak itu memiliki permainan dan kualitas yang berbeda. Hanya saja, bercandaannya pun berbeda dengan saya, dan jika dia menyembunyikan remot TV, itu adalah jenis candaannya. Saya tidak cocok diperlakukan seperti itu.”

Mungkin inilah yang menyebabkan Roy Keane agak tegas dengan para pemain muda, khususnya pemain muda United yang saat ini bermain. Pria berusia 50 tahun itu sering menyampaikan pendapatnya yang berapi-api tentang pemain muda di bekas klubnya. Bahkan pendapatnya cenderung keras dan bernuansa kasar.

Entah apa yang ada di kepala Roy Keane ketika mengkiritk para pemain muda. Tapi yang jelas, ketika ia melihat permainan United di masa-masa akhirnya di Old Trafford dalam kekalahan telak 4-1 dari Middlesborough, ia merasa ada yang berubah. Hubungan yang terjalin antara dirinya dengan para pemain atau rekan satu timnya sudah mulai tidak cocok lagi.

“Saya tidak mengerti olok-olok atau humor mereka. Saya jarang berbicara dengan siapa pun. Ketika saya pergi (untuk melakukan evaluasi), ada banyak pemain yang tidak saya lewatkan. Permainan tim banyak berubah, dan mungkin saya sedikit pemarah dan agak tua untuk menanggapinya,” ungkap Keane dikutip dari Sky Sports.

“Saya tidak mendapatkan apa yang dibicarakan Wayne atau Rio, saya tidak mendapatkan olok-olok mereka atau apa yang mereka perdebatkan. Itu mungkin masalah pribadi. Tapi permainan berubah, dan saya seolah dipaksa mengikuti perubahan itu. Menjelang akhir karier saya di United, saya benar-benar tidak klop dengan mereka semua.”

“Dari segi kepribadian, mereka sangat tidak cocok disandingkan dengan saya. Jelas mereka adalah pemain yang sangat bagus dan saya senang bermain dengan mereka. Akan tetapi dalam hal bergaul, bercanda atau minum kopi sekalipun, saya tidak merasa cocok. Kalau saya ditawari untuk bergabung, mungkin saya akan menolaknya.”