Foto: Irish Examiner

Striker Inter Milan, Romelu Lukaku, telah membuka pembicaraan tentang apa yang terjadi sebelum kepergiannya dari Manchester United. Ternyata, sebelum kepergiannya itu ia bercerita soal keluhannya kepada Paul Pogba. Pemain asal Belgia itu mengatakan bahwa ia harus keluar dari Old Trafford karena merasa telah dijadikan kambing hitam.

Seperti yang diketahui, setelah membuat dampak awal yang positif setelah menggantikan Jose Mourinho setahun yang lalu, performa United memburuk dengan cepat menjelang akhir musim lalu. Di bawah asuhan Ole Gunnar Solskjaer, Setan Merah juga gagal mengamankan posisi empat besar dan kualifikasi Liga Champions.

Masalah penuruan performa ini disinyalir karena kurangnya ketajaman di lini depan United. Oleh sebab itu Lukaku, yang sebenarnya sangat menikmati permainan di bawah manajemen Solskjaer, banyak dikritik oleh para suporter dan pundit sepakbola. Posisinya pun akhirnya sempat digeser oleh Marcus Rashford musim lalu.

Selain itu, Romelu Lukaku juga tidak tampil sama sekali di tiga pertandingan persahabatan United pada tur pra-musim panas di Australia, dan akhirnya dijual ke Inter. United akhirnya terpaksa untuk mengalami sedikit kerugian setelah menjual mantan striker Chelsea itu di bawah harga 75 juta paun –harga yang mereka bayarkan untuk merekrutnya dari Everton pada musim panas 2017.

“Saya sempat mengajak Pogba ke samping saya, dan mengatakan kepadanya bahwa saya sudah selesai dengan Manchester United. Ada perasaan bahwa Pogba dan saya dijadikan kambing hitam atas kejatuhan Manchester United. Sejak awal, banyak yang berdalih, ‘Ya, tapi…‘ Saya mencetak gol di Piala Super Eropa, dan mereka berkata, ‘Ya, tapi dia melakukan kesalahan lagi’,” tutur Romelu Lukaku dilansir dari Metro.

“Ketika saya pertama kali memulai pertandingan di Premier League, saya mencetak gol melawan West Ham, dan mereka berkata lagi, ‘Ya, tapi…‘ Sejak saat itulah saya membayangkan bagaimana caranya agar saya bisa meninggalkan klub ini. Satu tahun di United telah menghapus perasaan saya dalam delapan musim saya sebelumnya.”

Sementara itu, Paul Pogba sampai saat ini masih tetap menjadi pemain United. Ia juga telah kembali dari cedera yang membuatnya absen sejak September lalu. Ia akhirnya kembali ke lapangan lagi dan tampil sebagai pemain pengganti pada babak kedua dalam kekalahan 2-0 United atas Watford akhir pekan lalu.

Namun, masa depan pemain asal Prancis itu masih tetap menjadi masalah spekulasi yang kuat. Banyak rumor kuat yang masih mengatakan bahwa Pogba akan hengkang dari Old Trafford. Kendati begitu, ternyata Solskjaer menegaskan bahwa Pogba masih memiliki peran vital di United. Menurutnya, ia masih pantas menjadi pemimpin di lini tengah pasukan Setan Merah.

“Mari kita lihat bagaimana dia (Pogba) bereaksi. Saya tahu bagaimana perasaannya. Dia akan melakukan pekerjaanya dengan sangat baik ketika dia kembali bermain penuh. Ini adalah nilai tambah yang sangat besar dan mungkin kami dapat membuatnya tampil sejak awal laga di pertandingan selanjutnya. Kami hanya ingin mendapatkan lebih banyak kualitas terbaik ke dalam tim ini, dan dia adalah salah satunya,” pungkas Solskjaer.

“Dia bisa bermain di mana saja. Dia bisa bermain sebagai gelandang bertahan atau box-to-box. Dia bisa melakukan tekel baik, mendapatkan bola, lalu memainkan umpan-umpan panjang. Dia bisa bermain lebih baik dari itu, dan dia bisa melakukan lebih dari yang dia lakukan saat melawan Watford. Dia, Anthony Martial dan Marcus Rashford mulai menciptakan peluang di banyak sisi. Sehingga nantinya itu semua tergantung pada permainan.”

“Itulah keindahan yang dimiliki Paul Pogba. Dia adalah gelandang serba terbaik di dunia. Dia dapat melakukan semua peran. Saya bisa memainkannya dengan posisi yang jauh lebih tinggi atau lebih rendah (di lapangan). Jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan tentang apa yang terjadi padanya. Akan selalu ada diskusi dengannya. Saya senang melihatnya kembali.”

 

Sumber: Metro