Zlatan Ibrahimovic, telah melakukan comeback-nya bersama Manchester United. Ada satu hal yang berbeda dari Zlatan Ibrahimovic saat ia kembali ke Manchester United yakni perubahan nomor punggung dari “9” ke “10”. Perubahan itu sendiri menjadi semangat baru buat Zlatan.

Sebelumnya, Zlatan mengalami cedera ligamen lutut kaki yang membuatnya menepi dan diperkirakan baru bisa kembali pada Januari. Akan tetapi, pada pertengahan November, dirinya sudah diturunkan kala United bersua Newcastle United di Old Trafford.

“Bagi saya, nomor 10 adalah bintang. Seseorang yang menjadi pembeda, mencuri perhatian, memenangkan pertandingan dan seorang pemimpin. Saya melihat diri saya di posisi tersebut tapi ini bukan soal sesuatu yang diberikan kepadamu, tapi sesuatu tentang dirimu. Begitulah adanya,” ujar Ibrahimovic dilansir dari ESPNFC.

“Jika boleh jujur, ini seperti menjadi pelatuk bagi saya kembali dari cedera karena saya mengenakana nomor punggung 10 di tim nasional Swedia dan PSG. Saya hampir memakainya di Inter, namun saya terlebih dulu pindah ke Barcelona. Saya ingin memakainya di Milan namun saya mengenakan nomor lain. Saya tidak memiliki ini (nomor punggung 10) di Ajax. Saya seperti (nomor) 10 dan saya ada untuk nomor 10. Ini akan menjadi sejarah bahwa saya selalu mengenakan nomor 10.”

Cedera lutut menjadi masalah utama bagi pemain berkewarganegaraan Swedia tersebut sepanjang karirnya. Dia coba mendeskripsikan kejadian yang dialaminya saat melakoni laga melawan Anderlecht dalam ajang Europa League dan juga menjelaskan rasa sakit yang dirasakannya setelah mengalami cedera tersebut.

Dilansir dari ESPNFC, Ibrahimovic mengutarakan: “Saya coba menahan bola menggunakan dada saya dan salah waktu mendarat. Saya menapakkan kaki saya dengan salah dan benar benar salah. Kaki (saya) mengarah ke belakang dan kemudian tertarik keluar. Saya tidak pernah terluka, tapi setelah saya menelan lidah saya. Ini adalah rasa aneh yang tidak pernah saya rasakan sebelumnya”.

“Saya katakan pada diri saya sendiri bahwa ini hanyalah pukulan keras. Tapi ketika saya bangkit, saya merasakan kaki saya tidak seimbang. Di dalam ruang ganti mereka (petugas medis) memerikasa kaki saya, tapi tanpa X-ray tidak mungkin dapat mengetahui masalah sesungguhnya. Ternyata ini adalah cedera ligamen cruciatum.”

“Pikiran saya mulai bingung. Apa yang terjadi? Ini satu bulan sebelum musim berakhir. Saya berumur 35 tahun, apa yang bisa saya lakukan? Apa yang akan terjadi pada masa depan? Alih-alih berfokus pada satu hal dalam satu waktu, seperti biasanya, banyak hal berputar dalam pikiran saya.”

Selama proses pemulihan Ibrahimovic mengatakan, “Secara mental, Anda harus menerima bahwa itu akan memakan waktu, harus sabar dan terus berlatih sesuai dengan kondisi yang diperlukan. Saya menonton TV setiap saat dan melihat bagaimana orang lain bermain. Saya melihat tim saya bertanding dan saya ingin berada di sana.

“Saya sudah berada disana (lapangan hijau) selama 15 tahun dan ini pertama kalinya saya mendapat cedera parah, jadi ini adalah hal baru bagi saya. Namun dari hari ke hari saya belajar dan saya semakin kuat setiap hari. Saya tidak dapat memberi pengaruh secara fisik tapi saya dapat memberi pengaruh dari segi mental dan disitulah saya kuat”.