Tidak ada yang meragukan bahwa Carlo Ancelotti adalah satu dari sekian manajer yang masuk dalam jajaran terbaik di dunia. Segudang prestasi telah diberikan untuk beberapa klub di Eropa baik ketika ia masih aktif menjadi pemain atau ketika ia sudah menukangi sebuah kesebelasan. Di musim 2016/2017 ini saja Carletto kembali berprestasi dengan memberikan gelar juara Bundesliga untuk Bayern Munich.

Ketika melihat sosok Carletto, memori penulis seperti dibawa kembali pada empat tahun silam. Pria yang semasa masih aktif bermain berposisi sebagai gelandang ini nyaris menjadi penerus Sir Alex Ferguson pada 2013 silam.

Kala itu, selepas menjuarai Liga Inggris untuk ke-20 kalinya, United harus bergerak cepat mencari suksesor Fergie. Tercatat beberapa nama masuk menjadi kandidat seperti Louis van Gaal, Jurgen Klopp, Jose Mourinho, hingga Carlo Ancelotti.

Saat itu Iblis Merah sebenarnya berpeluang untuk mendapatkan tanda tangan Carletto setelah yang bersangkutan secara mengejutkan mengundurkan diri dari PSG. Akan tetapi United kecolongan oleh Real Madrid karena terlambat memberikan penawaran.

“Setelah dia (Ferguson) pensiun pada 2013 dia berbicara kepada saya. Namun saya sudah memberikan kata ‘iya’ kepada Real Madrid. Mereka (United) terlambat memberikan penawaran. Namun seandainya mereka (Real Madrid) tidak memberikan penawaran maka saya sangat tertarik untuk ke Old Trafford,” tutur Ancelotti kepada FourFourTwo.

Pria yang pada 10 juni kemarin genap berusia 58 tahun ini juga mengungkapkan kepada The Times, bahwa dirinya saat itu ingin menambah pengalaman dengan menjadi manajer Real Madrid. Ia mengatakan,”Untuk memperkuat pengalaman seorang manajer harus pergi ke Madrid, jika tidak saya yakin saya akan 100 persen hijrah ke sana (Manchester).”

Karir Ancelotti bersama Los Galacticos kala itu hanya bertahan selama dua musim. Di musim pertamanya ia mampu membawa El Real meraih La Decima setelah mengalahkan Atletico Madrid 4-1 di Lisbon sekaligus menjadi orang kedua setelah Bob Paisley yang bisa meraih gelar Liga Champions tiga kali sebagai manajer.

Akan tetapi di musim keduanya ia justru gagal memberikan tropi Liga Spanyol yang diidam-idamkan Florentino Perez sehingga ia dipecat setelah akhir musim. Ini merupakan kali kedua dalam CV Carletto ia harus dipecat. Namun itu semua ditanggapinya dengan santai.

“Tidak ada manajer yang sepanjang karirnya tidak dipecat. Ferguson pernah dipecat, begitu juga Lippi, Capello, Mourinho, dan Benitez. Mungkin satu-satunya orang yang tidak pernah dipecat adalah Guardiola. Tapi dia masih sangat muda. Dia masih punya banyak waktu. Satu hari dia akan datang ke klub yang bisa memecat dia,” tuturnya.

Cerita dari ketertarikan United dengan Ancelotti akhirnya berakhir setelah Iblis Merah memilih David Moyes sebagai suksesor Fergie. Durasi kontrak enam musim untuk The Choosen One hanya mampu dijalankan selama 10 bulan saja karena rentetan hasil buruk yang dialami. Seandainya kita bisa berandai-andai maka bukan tidak mungkin jika Ancelotti menjadi manajer United maka jumlah gelar liga yang dimiliki United akan bertambah dan tidak terhenti di angka 20. Sayangnya sepakbola bukan tempat yang tepat untuk berandai-andai.