Foto: Essentially Sports

Beberapa suporter Manchester United telah mengklaim bahwa persentase kemenangan Ole Gunnar Solskjaer sebagai bos United jauh lebih rendah daripada yang sebenarnya. Persentase kemenangan Solskjaer sebagai manajer United sebelumnya dilaporkan berada di angka 49,18 persen. Namun menurut mereka, persentase ini jauh lebih tinggi dari yang sebenarnya, yaitu sebesar 27,3 persen.

Para suporter ini membuat serangkaian tweet viral setelah United tumbang di leg pertama semi-final Piala Carabao pada hari Selasa (8/1) waktu setempat. Pasukan Setan Merah kalah dengan skor 3-1 dari tetangganya, Manchester City. Para suporter itu pun segera bergerak menyebar tweet tentang persentase kemenangan Solskjaer ke Twitter. Semuanya mengklaim bahwa Solskjaer memiliki catatan yang luar biasa rendah selama waktunya di Old Trafford.

Menurut MEN Sports, klaim persentase itu digunakan sebagai bukti dari beberapa pihak suporter United yang ingin Solskjaer dipecat. Selain itu, klaim ini juga diproyeksikan untuk membuka mata para suporter yang masih betah melihat Solskjaer melatih di Old Trafford. Oleh sebab itu, para suporter pembuat tweet viral ini rata-rata tidak peduli dengan persentase kemenangan Solskjaer sebelumnya, dan menyatakan bahwa angka 27,3 persen merupakan persentase yang asli.

Suporter yang membuat tweet viral ini kebanyakan merasa kesal karena melihat dua kemenangan mengesankan setelah Natal terhenti seketika. Hal ini pula yang kemudian menyebabkan mereka menyatakan kalau persentase kemenangan Solskjaer lebih rendah tiga persen daripada yang pernah dicatatkan saat ia masih melatih Cardiff (30 persen).

Mereka mengatakan, akibat persentase inilah Cardiff terdegradasi dari Premier League, dan hanya mampu menduduki urutan 17 di kompetisi Championship. Hal ini juga yang akhirnya membuat Cardiff memecat Solskjaer setelah hanya sembilan bulan saja bertugas. Ya intinya, para suporter yang membuat dan menyebarkan tweet viral ini hanya berkoar-koar dengan emosinya ketimbang datanya.

Tentu saja, data yang mereka lontarkan pun harus di kroscek terlebih dahulu kebenarannya. Karena baik fakta dan situasi yang mereka gambarkan sangatlah berbeda dengan yang sedang dihadapi Solskjaer di klubnya saat ini. Ada argumen juga bahwa legenda klub Setan Merah itu masih perlu waktu dan sedang berproses mengeluarkan United dari keterpurukan.

Sementara itu, tercatat bahwa sejak Ole Gunnar Solskjaer kembali ke United dan menggantikan Jose Mourinho sebagai bos United, ia telah menjalani lebih dari 61 pertandingan. Menurut MEN Sports, ia berhasil mencatatkan 30 kemenangan, menderita 17 kekalahan, dan 14 imbang. Dari catatan inilah didapatkan sejumlah persentase kemenangan sebesar 49,18 persen, dan jelas persentase ini berbeda dari yang diklaim beberapa suporter United.

Maka Anda pasti keheranan, darimana para suporter itu mendapatkan angka persentase sebesar 27,3 persen?

Tidak terlepas dari hal ini, terdapat sebuah catatan yang lain lagi yang lebih jelas kalkulasinya. Misalnya saja, di musim lalu Solskjaer memimpin United di 29 pertandingan, memenangkan 16 pertandingan, dan memberinya persentase kemenangan sebesar 55,17 persen secara total. Sedangkan di musim ini, tingkat persentasenya turun di angka 46,88 persen setelah hanya mampu memenangkan 15 dari 32 pertandingan.

Perlu ditekankan juga, Solskjaer memiliki awal yang luar biasa ketika ia menjalani pekerjaannya sebagai bos United. Bagaimana tidak, ia telah memenangkan 14 dari 19 pertandingan pertamanya dengan catatan persentase sebesar 73,68 persen. Itulah sebabnya mengapa setelah itu ia dianugerahi jabatan secara manajer permanen oleh pihak manajemen klub.

Memang, setelah diberi pekerjaan sebagai manajer permanen, tingkat kemenangannya justru terus turun secara signifikan. Angka persentasenya bahkan menjadi 40,5 persen. Namun lihatlah, bahkan serangkaian persentase ini masih jauh dari klaim para suporter emosional yang menyebarkan data yang salah ke Twitter. Sudah salah, para suporter ini juga telah menyebar “api” kepada para suporter United lainnya di media sosial dengan menghasut agar mereka mendukung pemecatan Solskjaer.

Ya walaupun bukan berarti bahwa rekor kemenangan Solskjaer saat ini sudah baik. Karena, manajer berusia 46 tahun itu saat ini masih memiliki tingkat kemenangan terendah di bawah para manajer United sebelumnya seperti Sir Alex Ferguson (59,67 persen), Jose Mourinho (58,33 persen), Louis van Gaal ( 52,43 persen) dan David Moyes (51,92). Tapi sekali lagi, tetap saja catatan persentasenya tidak seburuk yang diklaim oleh para suporter emosional yang membuat tweet viral.