Foto: Managing Madrid

Ketika tulisan ini ditulis, Manchester United sudah memasuki 100 hari dalam misi mengejar Frenkie de Jong. Disaat sang target utama menemui jalan buntu, United justru mendapatkan gelandang lain yang kualitasnya jauh lebih baik dari De Jong yaitu penggawa Real Madrid, Casemiro.

Mungkin ini menjadi kisah transfer paling epik dalam sejarah Manchester United. Situasinya mirip-mirip saat mereka mendatangkan Eric Cantona atau Robin van Persie. Hingga beberapa hari setelah mereka kalah 4-0 dari Brentford, nama Casemiro tidak pernah terendus media.

Sebaliknya, United kukuh untuk mendatangkan gelandang asal Prancis, Adrien Rabiot. Segalanya sudah dilakukan namun kesepakatan tidak kunjung dicapai. Pihak Adrien yang diwakili Veronique, agen sekaligus sang ibu, ingin meminta gaji yang nilainya tidak bisa dipenuhi oleh United. Jadilah negosiasi pun berhenti di tengah jalan.

Baru ketika memasuki pertengahan pekan, nama Casemiro mulai muncul. Dari sinilah saga transfer sang pemain Brasil tersebut dimulai.

Sebenarnya, tidak sedikit suporter yang skeptis melihat manuver United mendatangkan pria berusia 30 tahun ini. Termasuk penulis sendiri. Jika mendatangkan target utama macam De Jong dan alternatif seperti Rabiot saja kesusahan, lantas bagaimana dengan Casemiro yang merupakan pemain penting sekaligus langganan juara di Real Madrid. Apalagi prestasi Madrid dan United jauh bertolak belakang dalam satu dekade terakhir.

Akan tetapi, situasi ternyata berjalan mulus. Real Madrid juga tidak dalam kondisi terdesak sebenarnya menjual pria 30 tahun ini. Akan tetapi, mereka kini sedang melakukan regenerasi dengan memainkan Aurelien Tchouameni dan Eduardo Camavinga di lini tengah mereka.

“Saya sudah berbicara dengan Casemiro. Dia ingin tantangan baru. Kami mengerti keputusannya. Keputusannya dia ingin meninggalkan Real Madrid,” kata Carlo Ancelotti pada Jumat kemarin yang kemudian diteruskan dengan pengumuman peresmian kepindahan Casemiro ke United.

Menurut Fabrizio Romano, kesepakatan Casemiro dan United ada di angka 60 juta pounds dengan tambahan 10 juta berbentuk add-ons. Dia akan dikontrak 4 tahun dan menjadi salah satu pemain bergaji tertinggi di sana. Nilai gaji akan disesuaikan tergantung apakah United bisa lolos Liga Champions musim depan.

Manchester Evening News juga melansir, Erik ten Hag masih memprioritaskan De Jong tapi ketersediaan Casemiro membuat United berubah pikiran. Nama eks Porto ini sebenarnya ada dalam pertimbangan mereka tapi Ten Hag masih ingin pemain seperti De Jong. Pada akhirnya, Ten Hag mengubah pemikirannya terutama melihat betapa ribetnya mendatangkan pemain Belanda itu.

Masih Butuh Tenaga Tambahan?

Belum jelas apakah Casemiro sudah bisa bermain melawan Liverpool atau tidak. Tapi jika segala administrasi sudah beres pekan ini, bisa saja ia bermain dalam derby Selasa nanti.

Untuk urusan teknis, masuknya Casemiro sudah pasti menjadi tambahan amunisi yang bagus bagi skuad United. Ia adalah salah satu DM terbaik di dunia. United sendiri butuh DM yang berkualitas. Kita semua sudah tahu betapa inkonsistennya Scott McTominay mengisi peran tersebut.

Namun jika melihat betapa ngebet Erik ten Hag mendatangkan De Jong, maka yang dibutuhkan oleh United sebenarnya lebih kepada sosok gelandang pengendali. Seorang gelandang yang tidak hanya pandai melindungi pertahanan tapi juga paham bagaimana mendistribusikan bola ke depan. Singkatnya, United butuh pemain seperti Michael Carrick atau Paul Scholes dan bukan sosok macam Roy Keane dalam situasi sekarang.

Itulah kenapa Casemiro punya partner bagus di Real Madrid dalam diri Toni Kroos dan Luka Modric. Dua pemain dengan distribusi bola terbaik di dunia. Di sisi lain, Casemiro tidak punya tugas distribusi bola di Real Madrid.

Di United, tidak ada pemain seperti dua nama itu. Fred dan McTominay jelas bukan sosok yang jago dalam distribusi. Satu pemain yang paling mendekati adalah Christian Eriksen. Namun, ia tidak bisa bermain lebih ke dalam jika melihat penampilannya saat melawan Brentford pekan lalu.

Bukan tidak mungkin Ten Hag masih berusaha mendatangkan De Jong untuk melengkapi kepingan puzzle United di lini tengah. Tapi sebelum itu mari kita rayakan dulu kedatangan Casemiro yang diharapkan bisa memperbaiki lini tengah United dalam waktu dekat.

Bienvenido, Casemiro!