Foto: Sky Sports

FA secara resmi menghukum Edinson Cavani dengan larangan bermain di tiga pertandingan. Hukuman tersebut dijatuhkan karena FA menganggap Cavani menggunakan kata yang mengarah pada rasisme. Lewat akun Twitternya, pemain berkebangsaan Uruguay inipun menerima hukuman tersebut.

Namun, permasalahan tidak berhenti sampai di sini. Soalnya pembelaan datang dari Asosiasi Pesepakbola Uruguay (AFU). Bukan cuma membela, AFU justru menuduh FA tengah berlaku rasis karena melawan budaya dan cara hidup masyarakat Uruguay.

“Sanksi tersebut menunjukkan kalau Federasi Sepakbola Inggris bias, dogmatik, dan etnosentrik, yang hanya menggunakan interpretasi subjektif yang khusus dan eksklusif, betapapun cacatnya interpretasi itu,” tulis AFU.

AFU menyebut kalau Cavani tidak pernah melakukan tindakan yang mengarah kepada rasisme. Soalnya AFU merasa kalau Cavani menggunakan istilah “negrito” sebagai ungkapan umum yang biasa digunakan di Amerika Latin. Itupun dalam konteks sebutan untuk orang kesayangan atau teman dekat.

Menurut AFU, FA berlaku rasis karena hanya menggunakan interpretasi mereka saja. Padahal itu merupakan sesuatu yang tercela dan bersebrangan dengan budaya masyarakat Uruguay.

“Karena itu, kami secara terbuka membela karakter Edinson Cavani yang sempurna dan tentu saja budaya negara kami. Kita semua menentang segala jenis diskriminasi. Namun sayangnya, melalui sanksinya, FA menunjukkan kebodohan mutlak dan penghinaan terhadap visi multikultural dunia, menghormati pluralitasnya, dengan secara keliru, sepihak dan secara kaku, memberlakukan aturan anti-rasisnya, yang dasarnya kami dukung tetapi jelas tidak dapat diterapkan secara realistis untuk kasus yang dimaksud di sini.”

“Apa yang dilakukan FA tidak hanya menghukum satu orang tapi juga keseluruhan budaya kami, cara hidup kami, yang merupakan sebetul-betulnya perilaku rasis,” lanjut AFU.

AFU meminta FA untuk mengubah cara mereka menilai sesuatu agar ketidakadilan serupa tak lagi terulang.

“Peraturan harusnya memperhitungkan pluralitas dari cara hidup dan budaya orang-orang. Aturan pertama untuk melawan rasisme adalah menghormati perbedaan jalan hidup dan budaya yang berbeda,” tulis AFU.

Di ujung pernyataannya, AFU meminta agar FA segera mencabut sanksi pada Cavani dan mengembalikan nama baik serta kehormatannya di mata dunia yang telah dinodai secara tidak adil oleh keputusan tercela ini.

Selain Asosiasi Pesepakbola Uruguay, Cavani juga didukung oleh Uruguayan Academy of Letters. Mereka menyebut kalau sanksi yang diberikan pada Cavani menunjukkan kalau FA  kurang pengetahuan atas budaya dan ilmu bahasa.

Cavani sendiri disanksi setelah mengunggah Instagram Story yang me-repost story temannya. Namun, ia menulis “Gracias Negrito” kepada temannya tersebut yang menjadi masalah buat FA.