Setelah menanti sekian lama, Manchester United akhirnya akan memiliki klub profesional untuk sepakbola perempuan. Hal ini dikonfirmasi oleh situs resmi United beberapa waktu lalu yang menyebut mereka sedang mengajukan permohonan kepada FA untuk membentuk klub sepakbola perempuan mereka.

Jika lamaran mereka disetujui maka United versi perempuan ini akan memulai kompetisi dari Divisi 2 musim 2018/2019. Mereka akan bermarkas di The Cliff yang sebelumnya adalah tempat latihan tim pria sebelum adanya Carrington.

Gagasan untuk membentuk tim perempuan ini disambut positif oleh beberapa pihak yang ingin melihat Manchester United dari sisi perempuan. Dari 20 peserta klub Premier League, hanya United saja yang tidak memiliki klub profesional wanita. CEO MU, Ed Woodward, berharap nantinya kesebelasan perempuan United bisa setara dengan kesebelasan pria dalam hal prestasi dan juga pembibitan pemain muda.

“Kami senang mengumumkan tujuan kami membentuk tim sepakbola wanita untuk ikut serta di WSL2 (Woman Super League 2). Tim wanita United harus dibangun dalam citra yang sama dengan prinsip tim pertama pria dan menawarkan pemain lulusan akademi sebuah jalur yang jelas untuk bermain sepakbola di tingkat atas,” ujar Ed dilansir dari Guardian.

Manchester United sebenarnya memiliki tim profesional perempuan hampir seperempat dekade lalu. Akan tetapi, masuknya keluarga Glazer membuat mereka menghapus kebijakan adanya tim perempuan karena dirasa tidak sesuai dengan bisnis mereka. United hanya memiliki klub sepakbola perempuan hanya sampai tingkatan U-16 yang berafiliasi dengan Liga Sepakbola Perempuan untuk wilayah selatan Manchester. Apabila usia mereka sudah lewat 16 tahun maka mereka harus mencari klub lain.

United bahkan tertinggal dari klub United of Manchester. Klub yang dibentuk atas ketidaksukaan terhadap keluarga Glazer ini bahkan sudah memiliki klub perempuan. Kehadiran klub sepakbola perempuan Manchester United ini tentu mempermudah para perempuan yang berhasrat membela Manchester United terlebih mereka yang juga mengidolai Setan Merah.

Mengenal Kompetisi Sepakbola Perempuan Inggris

Di Inggris sendiri, kompetisi tertinggi untuk sepakbola wanita adalah Women’s Super League 1 (WSL1). Kompetisi ini didirikan pada 2010 dengan 10 kesebelasan masing-masing akan menjalani satu kompetisi penuh dengan adanya promosi dan degradasi.

Khusus musim ini, FA untuk sementara menghapus sistem promosi-degradasi sebagai restrukturisasi untuk liga. Nantinya, kompetisi WSL1 akan menghilangkan angka 1 dan hanya bernama Women’s Super League, sementara Women’s Super League 2 (WSL2) akan berubah menjadi Women’s Championship. Setingkat di bawah WSL2, ada FA Women’s Premier League yang merupakan kompetisi tingkat ketiga dan keempat untuk sepakbola wanita Inggris.

Sejak dimulai pada 2011, baru tiga kesebelasan berhasil keluar sebagai juara yaitu Arsenal (2011, 2012), Liverpool (2013,2014), serta Chelsea (2015,2017). Sementara pada 2016, kompetisi dikuasai oleh Manchester City. Pemenang serta runner up Women’s Super League1 akan ikut ke Liga Champions perempuan.

Tantangan United Mengejar Manchester City

Jika di sepakbola pria, Manchester United adalah salah satu klub terbaik di Inggris maka tidak di sektor wanita. Berkebalikan dengan versi cowok, sang tetangga Manchester City adalah yang terbaik dalam soal sepakbola cewek di Manchester. Mereka tidak pernah keluar dari dua besar dalam tiga kompetisi terakhir.

Selain itu, Cityzens juga diisi oleh para pemain yang merupakan langganan timnas. Pada 2015, lalu City menjadi kesebelasan yang paling banyak mengirim pemainnya ke skuad Tiga Singa yang meraih juara tiga di Piala Dunia perempuan di Kanada. Sama seperti tim prianya, City versi perempuan juga diisi oleh banyak pemain bintang seperti Karen Bardsley, Steph Houghton, Jill Scott, Pauline Bremer, dan Nadia Nadim.

Menarik untuk melihat bagaimana perjalanan United perempuan kedepannya. Patut kita tunggu apakah kiprah dari Manchester United versi perempuan ini bisa setangguh tim prianya atau hanya sekedar menjadi bayang-bayang tetangganya.