Louis van Gaal

Louis van Gaal tampaknya masih dendam terhadap Manchester United. Pemecatan yang dia terima dua hari pasca menjuarai Piala FA masih meninggalkan rasa sakit hati dalam diri pria berusia 66 tahun tersebut. Manajer yang pernah membawa Ajax menjuarai Liga Champions 1995 ini kemudian digantikan oleh Jose Mourinho jelang musim 2016/2017 dimulai.

Pada September lalu, Van Gaal sempat menceritakan bagaimana kronologi pemecatannya tersebut berlangsung. Ketika itu ia mengungkapkan bahwa berita pemecatan dirinya sudah beredar sejak Januari 2016 lalu. Ia juga berkata bahwa perekrutan Jose Mourinho ketika itu hanya didasarkan dari sisi komersial saja dan bukan karena kebutuhan tim.

“Tekanannya sangat besar dan kepala saya seperti terikat dan mereka (manajemen United) berada tepat di belakang saya. Saya pikir semuanya (pemecatan) sudah direncanakan sejak bulan Januari. Saat itu saya mengerti bahwa mereka menginginkan Jose Mourinho,” ujarnya setahun lalu.

“Apakah para petinggi United tidak senang dengan penampilan tim di bawah saya? Tidak. Tapi tiba-tiba mereka kemudian mendapatkan Mourinho untuk jangka waktu yang panjang. Seorang manajer dengan nilai komersial terbesar di dunia,” ujarnya menambahkan.

Baru-baru ini pria yang dijuluki Si Tulip Besi ini kembali mengeluarkan kritikan untuk Setan Merah. Kali ini dia mengungkapkan bahwa United di era Special One bermain lebih bertahan ketimbang saat masih diasuh olehnya. Hal ini didasarkan permainan United yang menurutnya membosankan ketika dikalahkan City pekan lalu.

“Jika kamu bertanya apa yang saya kerjakan di United, saya akan katakan bahwa itu adalah tahun terbaik saya mengingat keadaan yang saya hadapi. Kami bermain sepakbola yang cukup baik, tapi tidak diapresiasi di Inggris. Namun, saat ini, melihat United, saya harus menyimpulkan Mourinho jauh memainkan sepakbola yang membosankan,” ujarnya kepada Fox Sports Holland.

Van Gaal juga menambahkan bahwa ia lebih senang melihat Manchester City bermain ketimbang mantan timnya tersebut. Ia juga menyebut bahwa saat dirinya masih menangani United, dirinya selalu memainkan sepakbola yang menyerang. Hal ini didasari oleh para lawan mereka yang selalu menggunakan taktik parkir bus ketika menghadapi United.

“Saya lebih suka menonton City bermain daripada United. Anda butuh kualitas dalam skuad dan sudah jelas City punya skuad yang lebih baik. Yang diproduksi oleh United sekarang adalah sepakbola defensif. Saya selalu bermain sepakbola menyerang. Buktinya adalah lawan yang kami hadapi selalu parkir bus.”

Van Gaal sendiri sebenarnya tidak memiliki masalah terhadap Jose Mourinho. Keduanya bahkan saling memuji satu sama lain mengingat mereka pernah bekerja sama di Barcelona. Van Gaal sendiri mengaku bahwa dirinya lebih kecewa terhadap sikap Ed Woodward yang menjadi sosok kunci dibalik pemecatannya.

“Dia (Woodward) tidak pernah mendiskusikan apapun dengan saya. Anda harus membicarakan sesuatu dengan saya. Dengan semua pengalaman saya, saya tahu hukum sepakbola yang tidak tertulis bahwa klub harus mempersiapkan masa depan. Saya bisa mengerti itu (pemecatan) namun mereka seharusnya mendekati saya dan Ed bisa berbicara dengan saya. Tapi kenyataannya tidak,” ujarnya.

Sumber: Sky Sports, The Sun, Daily Mirror