Jose Mourinho sempat sumringah ketika berhasil mendapatkan Alexis Sanchez dari Arsenal di bursa transfer musim dingin Januari 2018. Pasalnya, pemain sekelas bintang tim nasional Chile itu bisa diboyong ke Old Trafford tanpa mengeluarkan biaya sepeser pun.

“Dia memiliki harga yang murah, bukan? Gratis bahkan! Dia gratis!” ungkap Mourinho tersenyum dalam sebuah jumpa pers, beberapa hari setelah Sanchez resmi bergabung dengan United pada 23 Januari 2018, seperti dikutip dari Goal Internasional.

Secara nominal, bahkan manajemen tim Setan Merah untung besar. Pasalnya, nilai pemain berusia 29 tahun itu seperti dilansir oleh Transfermarkt mencapai 63 juta paun, atau dua kali lipat dari nilai Mkhitaryan yang hanya 31,5 juta paun. Apalagi, Sanchez juga termasuk pemain multitalenta, yang bisa bermain dalam semua posisi di lini serang.

Pemain yang diberi kehormatan memakai nomor keramat di United, nomor punggung ‘7’ itu pun menunjukkan kelasnya dalam laga debut menghadapi Yeovil Town di putaran keempat Piala FA, 27 Januari 2018. Sanchez membantu The Red Devils meraih kemenangan telak 4-0 dan turut membuat satu assist, hingga diganjar penghargaan man of the match.

“Saya rasa semua orang berpikiran sama dengan saya. Semua orang harus sepakat bahwa dia pemain yang fantastis. Sekarang, kami memiliki komposisi lini depan yang sangat bagus. Dia punya kualitas dan pengalaman,” sanjung Mourinho.

Performa Sanchez dalam laga debutnya itu juga menuai pujian setinggi langit dari sejumlah rekan setimnya, seperti bek kiri Luke Shaw dan gelandang Ander Herrera. Namun sayangnya, dia gagal mempertahankan pujian tersebut, karena perkembangan performanya ternyata berjalan monoton.

United yang sebelumnya merasa bangga bisa mendapatkan Sanchez dan berharap banyak kepada sang pemain, lambat laun mulai menyadari ada kesalahan yang telah terjadi dalam perekrutan eks penggawa Barcelona itu. Fakta paling jelas, dia tak kunjung membuktikan kelasnya secara konsisten.

Hingga tujuh pertandingan yang sudah dijalaninya bersama United di semua ajang, Sanchez yang selalu dimainkan di posisi terbaik sebagai penyerang sayap baru bisa mempersembahkan satu gol dan dua assist. Gol perdana tercipta saat menghadapi Huddersfield Town di Premier League Inggris, 3 Februari 2018.

Sedang dua assist lahir di Piala FA. Selain itu, Sanchez juga gagal menyelamatkan tim Setan Merah dari kekalahan 0-2 di markas Tottenham Hotspur dan 0-1 dari Newcastle United di Premier League, dan hanya bermain imbang tanpa gol saat menghadapi Sevilla di Liga Champions.

Tak heran jika, kritik mulai berdatangan pada Sanchez. Baru-baru ini, legenda United Gary Neville menyebut pemain kelahiran 19 Desember 1988 itu tak pantas disebut kelas dunia. “[Kiper David] De Gea adalah satu-satunya pemain kelas dunia yang ada di United. Mungkin Anda akan mengatakan Sanchez, tapi tidak di United, bahkan jika dia berada di level yang Anda sebut sebagai kelas dunia selama lima atau enam tahun terakhir. De Gea adalah satu-satunya pemain United yang menurut saya berada di level kelas dunia,” ucap mantan kapten The Red Devils itu dilansir Goal Internasional.

Menariknya lagi, muncul pula rumor yang melaporkan bahwa manajemen United telah menyesal merekrut Sanchez. Kabar itu diperkirakan bocor setelah para petinggi klub melakukan rapat pada akhir Februari 2018, seperti dilansir Metro.

Manajemen United berpendapat Sanchez belum bisa memenuhi ekspektasi. Sementara surat kabar El Pais menyebut bahwa salah satu anggota direksi The Red Devils melontarkan kekecewaan itu, dalam acara makan malam bersama manajemen klub Premier League lain di London, Inggris belum lama ini. Dia merasa perekrutan Sanchez adalah sia-sia.

Sang petinggi United itu benar-benar mengkritik performa Sanchez, dan merasa merasa tidak habis pikir manajemen klub rela mengeluarkan uang dalam jumlah besar demi menggaji seorang striker tumpul. Meski tak mengeluarkan biaya sepeser pun saat memboyongnya ke Old Trafford, namun pihak klub tetap menghabiskan dana besar untuk membayar gaji Sanchez yang selangit.

Sang pemain dibayar 450 ribu paun per pekan, yang saat ini tercatat sebagai gaji paling mahal di Premier League; bukan hanya di United. Hal itu tentu saja telah membuat beban gaji klub pun semakin bertambah. Meski begitu, United harus mengingat sebuah pepatah tua; ‘penyesalan kemudian tiada berguna.’