Ada banyak cerita yang tersisa dari laga Manchester United kontra Wigan Athletic dalam lanjutan Piala FA, Minggu (29/1) lalu. Selain kemenangan telak 4-0 bagi publik Old Trafford, laga itu juga menjadi ajang pembuktian bagi sejumlah pemain yang belakangan ini lebih banyak menghuni skuat reserve alias tim cadangan dan momen debut bagi dua bakat muda. Tidak hanya itu, laga ini juga menandai “kepulangan” mantan pelatih akademi Setan Merah, Warren Joyce ke Old Trafford.

Namun pelatih berusia 52 tahun itu bukan kembali untuk berdiri di sisi The Red Devils lagi, melainkan sebagai lawan. Pasalnya, sejak November 2016 lalu, Joyce telah menerima tawaran pekerjaan untuk menukangi pelatih Wigan, setelah delapan tahun menjadi bagian United dalam jajaran staf pelatih. Jelang laga putaran keempat Piala FA kemarin, dia pun tahu betul kualitas tim tuan rumah. Bahkan, tidak hanya skuat utama United yang penuh pemain berkualitas, tim akademinya juga tidak kalah bagus.

“United punya skuat besar berisikan pemain berkualitas. Jadi siapa pun yang akan diturunkan, pasti pemain papan atas. Dan jika Mourinho memainkan pemain muda, mereka juga tak kalah bagus. Saya tahu itu,” ungkap Joyce dalam konferensi pers jelang laga tersebut.

Anak-anak Setan Merah memang berhasil membuktikannya dalam pertandingan itu. Bahkan, meski skuat yang diturunkan bukan tim utama; termasuk dua pemain debutan, United tetap bisa menang besar.

Saking kenalnya Joyce dengan luar-dalam United, dia pun tahu bakat-bakat muda Setan Merah di tim akademi. Pria Inggris yang memulai karier kepelatihannya sejak 1998 saat menangani Hull City, sekaligus merangkap sebagai pemain selama dua musim ini pun sempat menyampaikan kritikannya. Dia mengaku pernah kecewa dengan sikap beberapa pemain yang pernah menghuni akademi The Red Devils, saat dirinya masih di Old Trafford, yang menurutnya kurang bekerja keras selama di tim.

Joyce menyebut, itulah yang membuat sejumlah youngster jebolan akademi United gagal sebelum berkembang jadi pemain bintang. Padahal mereka sudah diberi kesempatan promosi ke tim utama, bahkan beberapa di antaranya sudah menjalani debut.

“Hal yang membuat frustrasi adalah melihat orang-orang seperti Adnan Januzaj, James Wilson, atau Federico Macheda, ingin masuk ke tim utama, dan berhenti bekerja keras setelah sampai ke tingkat itu,” ucap Joyce dilaporkan oleh The Telegraph.

“Tidak memainkan pertandingan, tidak berlatih dengan keras, bersantai di jacuzzi dan tidak berlatih dengan bobot yang sama seperti yang telah mereka lakukan. Merekalah yang membuat frustrasi, karena itu bisa dihindari. Semua bermain sepakbola untuk olahraga, berkompetisi, dan menantang diri untuk bisa lebih baik lagi. Silahkan pilih untuk menjadi boyband, bintang hiburan, atau seorang pesepakbola,” tambah Joyce lagi.

Bicara soal ketiga pemain muda itu, Januzaj sempat digadang-gadang menjadi penerus Ryan Giggs, saat playmaker asal Belgia itu dipromosikan oleh eks pelatih United David Moyes pada 2011. Namun perlahan, penampilannya terus merosot, hingga musim lalu disekolahkan ke Borussia Dortmund oleh Louis van Gaal, dan kini di Sunderland. Wilson jauh lebih mengecewakan lagi. Usai tampil apik dalam debutnya akhir musim 2014/2015, musim berikutnya dia pun dipinjamkan, dan kini di Derby County.

Sementara Macheda sempat dianggap pahlawan bagi United, saat penyerang asal Italia itu menjadi penentu gelar juara Premier League musim 2008/2009. Sayangnya, setelah itu namanya sudah tidak pernah terdengar gaungnya lagi, karena dikirim ke lima klub berbeda dalam empat musim berturut-turut sejak 2011. Pada 2014, dia pun resmi dilepas, dan kini bermain di klub kasta bawah Negeri Pizza, Novara. Sebelumnya, Joyce juga pernah mengkritisi hal sama pada Paul Pogba, saat hengkang ke Juventus.

“Jika Anda ingin masuk ke tim utama, bahkan ketika masih muda, maka Anda perlu terus menerus bekerja keras. Anda berharap mereka menjadi cukup cerdas karena mereka harus mengelola diri. Lihatlah Leicester City yang memenangkan liga musim lalu. Ada 5 pemain dari akademi United. Jika menambahkan Jeff Schlupp, yang datang menjalani trial selama 3 bulan, berlatih dengan kami, dan mengatakan bahwa itu membuat dia berubah. Itu adalah kelompok yang luar biasa,” pungkas Joyce.

Danny Drinkwater dkk., yang pernah menyandang status sebagai lulusan akademi The Red Devils itu kini memang telah merasakan gelar juara Premier League. Tetapi, bukan sebagai bagian dari United. Ini tentu bisa menjadi catatan penting bagi bek Axel Tuanzebe, kiper Joel Castro, dan para pemain lain di akademi Old Trafford, agar bisa bertahan lama untuk merengkuh gelar bersama Setan Merah.