Foto: SkySports

Hampir dua pekan lamanya penggemar Manchester United tidak bisa menyaksikan tim kesayangannya bertanding. Laga melawan LASK pada leg pertama 16 besar Liga Europa menjadi pertandingan terakhir yang mereka mainkan. Setelah itu, nyaris semua kompetisi sepakbola di Eropa dihentikan akibat pandemi virus Corona.

Pandemi tidak hanya menghentikan kompetisi sepakbola, Aktivitas sebagai manusia pada umumnya juga lebih dibatasi. Beberapa negara kini sudah melakukan Lockdown serta Karantina Wilayah. Hal ini harus dilakukan agar penyebaran virus Covid-19 ini tidak semakin meluas. Tercatat, sudah lebih dari 600 ribu orang di seluruh dunia positif terjangkit virus ini.

Dampak dari Lockdown atau karantina wilayah ini mengharuskan semua aktivitas sebisa mungkin dihabiskan di dalam rumah. Hal ini yang menimpa para pemain sepakbola yang kompetisinya ditunda akibat Corona termasuk Manchester United. Untuk mengisi kebosanan, banyak dari mereka yang menghabiskan waktu dengan bermain bola di halaman, mengikuti challenge di Instagram, atau sekadar berkumpul bersama keluarga.

Bagi Marcus Rashford, momen ditundanya liga membuatnya bisa fokus menjalani pemulihan setelah mengalami cedera yang cukup parah. Tidak adanya batas waktu penundaan kompetisi membuatnya memiliki waktu yang sangat panjang untuk memperbaiki kondisi fisiknya. Inilah aktivitas utama yang ia lakukan selama pandemi Corona.

“Saya merasa jauh lebih baik. Saya akan melakukan pemindaian lagi dalam beberapa hari dan itu akan semakin menguatkan kondisi saya. Sejauh ini, saya sudah lebih baik dibandingkan dua atau tiga minggu lalau,” kata Marcus Rashford kepada Sky Sports melalui sambungan jarak jauh.

“Sekarang saya 10 kali lebih baik dari sebelumnya. Bagi saya, sekarang yang paling utama adalah mempersiapkan diri untuk kembali ke latihan dan kemudian bertanding bersama tim. Saya berada di tempat yang jauh lebih baik. Saya sekarang jauh lebih bahagia dibanding sebulan yang lalu jadi semuanya terlihat sangat positif.”

Rashford mengalami cedera ketika Manchester United menang 1-0 melawan Wolverhampton pada partai ulangan babak ketiga Piala FA. Saat itu, ia mengalami cedera di punggung setelah masuk menggantikan Daniel James pada menit ke-64. Rashford hanya bermain selama 15 menit sebelum digantikan oleh Jesse Lingard.

Cederanya Rashford saat itu membuat United panik karena mereka kehilangan salah satu pemain terbaiknya di lini depan. Pemain nomor 10 ini adalah top skor klub. Beruntung bagi United karena mereka bisa mendapatkan back up dalam diri Odion Ighalo dan Anthony Martial mampu mengisi kekosongan Rashford sebagai pencetak gol utama klub.

Tidak hanya bagi United, cederanya Rashford saat itu menjadi kerugian bagi timnas Inggris. Ia terancam absen hingga akhir musim dan bahkan tidak bisa ikut Euro 2020. Namun karena adanya pandemi Corona, maka turnamen empat tahunan Eropa tersebut ditunda hingga 2021. Ini mungkin menjadi berkah yang diterima Rashford karena ia punya peluang untuk bermain pada ajang Eropa keduanya.

Nonton Netflix, Baca Buku, dan Mencari Dana

Sama seperti pemain United lainnya, Rashford juga rindu untuk bisa mencicipi kembali nikmatnya bermain sepakbola. Ia merindukan rekan setimnya yang kini tidak bisa ditemui karena Lockdown yang harus dijalani seluruh masyarakat Inggris. Pemain berusia 22 tahun ini mengisi hari-harinya dengan menonton Netflix, membaca, dan berolahraga.

“Semua orang kini berurusan dengan masalah ini dan berharap keadaan bisa sebaik mungkin. Saya di rumah saja dan melakukan beberapa aktivitas pemulihan dengan olahraga, membaca buku, nonton Netflix, dan hanya melakukan apa yang bisa saya lakukan untuk membuat waktu cepat berlalu.”

“Tidak ada yang bisa Anda lakukan ketika waktu Anda nyaris dihabiskan di ruang ganti dan berada dekat tim, Saya juga tetap harus absen karena cedera tetapi saya cukup beruntung memiliki sepeda di ruang gym pada lantai bawah. Tidak banyak berubah bagi saya karena saya masih bisa melakukan rutinitas harian yang saya lakukan,” kata Rashford.

Selain menghabiskan waktu dengan berlatih dan membaca buku, Rashford juga sedang sibuk bekerja dengan badan amal FareShare. Ia memimpin kampanye untuk mengumpulkan dana 100 ribu paun untuk membantu menyediakan makanan bagi anak-anak yang biasanya mendapatkan makanan gratis dari sekolah, namun saat ini tidak bisa mengaksesnya lagi karena virus Corona.

“Saya tidak tahu berapa jumlah anak-anak yang tidak bisa makan di rumah karena hanya mengandalkan makanan sekolah. Namun setelah tahu jumlahnya, saya kaget. Lalu saya ingat pernah berbicara dengan seorang teman yang mengatakan ada kesempatan di mana kami bisa membantu orang-orang ini dan FareShare mengizinkan kami untuk membantunya.”