Louis van Gaal tampaknya telah berdamai dengan penggantinya di Manchester United, Jose Mourinho, setelah mengkritik habis-habisan wakil ketua eksekutif klub Ed Woodward.

Sebelumnya, pelatih asal Belanda itu menghabiskan dua musim di Old Trafford, tetapi ia lalu dipecat sehari setelah memenangkan Piala FA pada 2016. Dan pada tahun lalu, ia mengatakan jika keluarnya ia dari klub di atas pengangkatan Mourinho sebelum ia resmi dipecat adalah sebuah bentuk tindakan yang “tidak elegan sama sekali”.

Bahkan, Van Gaal sempat mengklaim jika alasan Manchester United mengganti dirinya dengan Mourinho adalah hanya karena soal uang. Ia mengatakan jika catatan uang yang didapatkan United berpengaruh besar sejalan dengan dua tahun masa kepemimpinannya itu di Old Trafford.

“Manchester United memiliki catatan angka (keuangan) dalam dua tahun terakhir saya berada di sana. Dan jangan meremehkan apa artinya angka itu bagi United. Tidak ada yang sepenting angka-angka itu untuk United,“ jelas Van Gaal.

“Lihatlah, setiap klub besar membutuhkan bentuk organisasi yang baik. Orang yang bertanggung jawab dapat menjalankan klub dengan cara sepakbola atau dengan cara komersial. Di Manchester United, keseimbangan telah berujung baik ke arah sisi yang lebih komersial. Jadi tak heran jika menanyakan, apakah mereka tidak senang dengan hasil atau penampilan tim di bawah manajemen saya?“

Van Gaal juga lalu bertemu Mourinho di Anfield pada awal musim ini saat United bermain imbang dengan Liverpool, dan pria dengan sbutan LVG itu mengklaim bahwa Mou membiarkan dirinya terlalu sering “di luar kendali”. Namun jika menyikapi hal tersebut, tampaknya kali ini situasi pandangan Van Gaal terhadap Mourinho sudah membaik. Bahkan sekarang ia mengerti bahwa setiap manajer menginginkan Manchester United kembali bangkit dengan karakteristik majareial masing-masing.

“Saya tidak kecewa dengan Jose Mourinho. Setiap pelatih ingin melatih Manchester United, dan tujuannya terpacu dari cara majaerialnya sendiri. Itu wajar, karena dia berada di salah satu klub terbesar di dunia,” pungkas Louis Van Gaal kepada Sport Bild.

“Saya pikir Jose menginginkan itu juga di sana, dan meskipun dia mampu melakukannya dari posisi ke-13, dia memiliki kesempatan bagus di tim yang fantastis seperti Chelsea. Tapi tetap saja, saya berhasil membawa United di tempat keempat. Yang terpenting, jelas saat ini saya masih tidak menyalahkannya.”

Van Gaal kemudian menyoroti berbagai aspek mengenai situasi naik turunnya mantan tim yang pernah di asuhnya itu musim ini, dengan berdalih bahwa terdapat kesalahan total yang menyebabkan tim berjuluk The Reds Devil itu tidak maksimal dalam menjalankan target utama. Ia mengklaim jika kesalahan tersebut melekat pada wakil eksekutif klub, Ed Woodward.

“Yang saya anggap salah itu adalah ketika seorang CEO mengatakan kepada saya bahwa dirinya bahagia memiliki saya. Oh jelas saya tidak percaya itu. Karena ketika saya memenangkan Piala FA, justru saya dipecat olehnya. Itulah alasan kenapa United terlihat terpontang-panting dan keluar dari target utamanya di musim ini,” ungkapnya.

Di sisi lain, Louis van Gaal memplot dirinya sebagai pelatih yang ‘keluar sebelum bangkit’. Karena ia percaya bahwa dirinya mirip dengan Pep Guardiola, yang keluar tanpa gelar di musim debutnya bersama Manchester City. LVG juga menganggap jika ​​saat ini Pep adalah manajer terbaik di Inggris, dan mengatakan jika ia ingin membentuk tim United menjadi tim yang memainkan sepakbola serupa seperti City.

“Pep Guardiola saat ini adalah, bagi saya, pelatih terbaik Liga Premier. Pep membuat City menjadi mesin gol dan mesin tiga poin. Dia menunjukkan sepakbola yang saya ingin mainkan di Manchester United. Tapi dia punya pemain yang lebih baik untuk itu. Bagi saya, prosesnya akan lebih lama. Sayangnya, saya tidak punya waktu karena saya dipecat sebelum saya menunjukannya,” jelas Louis Van Gaal.

 

Sumber : Sky Sports,Mirror