Pekan ketujuh menjadi pekan terakhir Premier League pada September sebelum mereka harus bertugas untuk negaranya masing-masing. Duo Manchester masih berada di posisi teratas dengan perbedaan selisih satu gol. Selain itu kekalahan 0-4 dari Manchester United membuat Crystal Palace masih betah di posisi juru kunci. Berikut adalah tinjauan pekan ketujuh Premier League 2017/2018.

Dendam Pep yang Terbalaskan

Musim lalu, Manchester City terlihat amburadul ketika menghadapi Chelsea. Akan tetapi di musim ini Pep berhasil membalaskan dendam kepada mantan manajer timnas Italia tersebut. Dalam pertandingan di Stamford Bridge, City menang 1-0 dengan pertunjukan taktik yang luar biasa dari mantan pemain Barcelona tersebut.

City mendominasi hampir sepanjang 90 menit pertandingan dan tidak memberikan kesempatan bagi Chelsea untuk menyerang. Satu gol tunggal Kevin De Bruyne cukup untuk membuat mereka tetap bertahan di posisi pertama.

Bangkitnya Meriam London

Arsenal mengakhiri Agustus dengan kekecewaan. Mereka kalah dua kali di mana salah satunya takluk 0-4 dari Liverpool. Akan tetapi, Meriam London mampu bangkit ketika memasuki September. Mereka berhasil meraup 10 poin dari kemungkinan 12 dalam empat pertandingan di bulan kesembilan tersebut.

Bahkan dalam tujuh laga terakhir di semua ajang mereka belum terkalahkan. Yang terbaru, mereka berhasil mengalahkan Brighton 2-0 melalui gol Nacho Monreal dan Alex Iwobi. Sempat terperosok hingga posisi ke-16, kini mereka untuk sementara berada di posisi kelima.

Inkonsistensi Everton

Sempat bangkit dengan mengalahkan Bournemouth pekan lalu, Everton justru kembali tampil tidak konsisten. Menghadapi Burnley, mereka justru takluk 0-1 di kandangnya sendiri, Goodison Park. Gol tunggal Jeff Hendrick memperparah nasib Ronald Koeman yang baru mengumpulkan tujuh poin. Jumlah ini hanya setengah dari yang mereka dapatkan musim lalu dalam jumlah pertandingan yang sama.

Selain sulit mendulang poin, mereka juga kesulitan dalam hal produktivitas gol. Hingga pekan ketujuh, The Toffees hanya sanggup mencetak empat gol yang dibuat hanya dari dua pemain saja (Wayne Rooney dan Oumar Niasse). Jumlah tersebut termasuk dalam salah satu yang terburuk di liga. Sulitnya mereka mendapatkan pengganti Romelu Lukaku menjadi faktor terbesar keringnya gol di kubu Everton.

September Ceria Harry Kane

Dikritik karena kering gol sepanjang Agustus, Harry Kane justru tidak bisa berhenti mencetak gol ketika memasuki September. Yang terbaru, dua golnya membawa Spurs menang telak 4-0 di markas Huddersfield Town.

Total sudah 12 gol dicetak top skor Premier League musim lalu ini di semua ajang termasuk satu golnya pada kualifikasi Piala Dunia awal bulan lalu. Berkat dua golnya di John Smith Stadium tersebut, Spurs untuk sementara mampu menggusur Chelsea di posisi ketiga klasemen sementara.

Rafael Benitez, Mantan Yang Sulit Dikalahkan Liverpool

Pengoleksi 18 gelar juara Inggris tersebut kembali menunjukkan penampilan yang tidak konsisten. Menghadapi Newcastle United, anak-anak asuh Juergen Klopp tersebut hanya sanggup membawa satu poin. Gol dari Phillipe Coutinho berhasil dibalas melalui Joselu memanfaatkan miskomunikasi antara duet bek tengah Liverpool.

Hasil ini meneruskan rekor positif The Magpies yang belum terkalahkan dalam tiga pertemuan terakhirnya menghadapi Si Merah. Sementara untuk Benites, ini adalah kali keduanya ia sanggup menahan Liverpool setelah dua musim lalu ia menahan imbang Liverpool di tempat yang sama.

Kejutan Burnley dan Watford

Pekan ketujuh ditutup dengan kejutan yang dibuat dua tim kuda hitam musim ini. Kemenangan 1-0 atas Everton membuat The Clarets untuk berada di posisi keenam, setingkat di atas Liverpool. Hasil ini juga meneruskan tren positif Burnley yang sudah lima pertandingan terakhir belum terkalahkan.

Sementara itu, meski sempat dikalahkan Manchester City 0-6, Watford perlahan-lahan bangkit. Dalam dua pertandingan terakhir, dimana semuanya bermain di kandang lawan, mereka mampu meraih empat poin alias tidak terkalahkan. Yang terakhir mereka mampu menahan imbang WBA 2-2 sekaligus membawa mereka berada pada posisi kedelapan. Tiga tingkat lebih baik dibandingkan musim lalu.