Pekan ketiga Premier League 2017/2018 diwarnai dengan kejadian-kejadian dramatis. Manchester City dan Burnley selamat dari hasil buruk melalui gol pada menit-menit terakhir. Selain itu para pemain pengganti menjadi bintang pada pekan terakhir sebelum jeda Internasional. Sementara itu, runner up musim lalu Tottenham Hotspur juga masih sulit beradaptasi dengan kandang barunya.

Kartu Merah Sterling dan Britos

Pekan ketiga Premier League juga diwarnai dua kartu merah dengan kejadian yang berbeda. Raheem Sterling diusir oleh Mike Dean sesaat setelah mencetak gol kemenangan pada menit ke-97. Dean menganggap mantan pemain Liverpool ini melakukan perayaan gol berlebihan setelah ia merangsek ke kerumunan penonton.

Kartu merah ini dianggap berlebihan oleh Pep dengan mengatakan, “Jika seorang pemain tidak boleh merayakan kemenangan dramatis dengan berbaur kepada penonton maka lebih baik jika supporter tidak usah datang.” Laga ini juga menimbulkan kontroversi mengingat gol Sterling terjadi pada menit ke-97 sedangkan tambahan waktu saat itu hanya lima menit.

Selain Sterling, kartu merah pekan ketiga diberikan kepada pemain belakang Watford, Miguel Britos. Jika Sterling dianggap melakukan selebrasi berlebihan, Britos diusir karena tekelnya yang berbahaya kepada Anthony Knockaert. Mantan pemain Napoli ini langsung melakukan tekel ke arah betis dari Knockaert yang membuat dia langsung diusir wasit.

Pekan Para Supersub

Beberapa pemain pengganti menjadi bintang pada pekan ketiga. Dimulai dari Marcus Rashford dan Marouane Fellaini yang memecah kebuntuan United melawan Leicester City. Sementara itu gol Aleksander Mitrovic mempertegas kemenangan Newcastle atas tamunya West Ham. Sementara itu dua pemain lainnya berhasil menyelamatkan timnya dari kekalahan.

Petr Crouch membawa Stoke City berhasil membawa pulang satu poin dari markas West Bromwich Albion. Sementara di London, bomber anyar Burnley, Chris Wood, menyelamatkan The Clarets dari kekalahan atas Tottenham Hotspur.

Terjungkalnya Meriam di Tanah Anfield

Banyak yang berkata bahwa Arsenal sebenarnya sudah kalah sebelum pertandingan. Hal ini dikarenakan Wenger mengistirahatkan Skhodran Mustafi, Sead Kolasinac serta Aleksander Lacazette dan memilih memainkan Danny Welbeck di lini depan. Bermain di Anfield mereka kerepotan menembus lini belakang The Kop.

Arsenal membuat delapan tembakan dimana semuanya tidak ada yang mengarah ke gawang Loris Karius. Selain itu The Gunners kesulitan melakukan transisi dari menyerang ke bertahan. Terbukti, empat gol yang bersarang ke gawang Petr Cech semuanya berasal dari proses serangan balik.

Para Manajer yang Mulai Mendapatkan Sorotan

Premier League seringkali dikenal sebagai liga yang kejam terhadap beberapa manajer. Tiga manajer Premier League sudah mulai mendapatkan ancaman pemecatan meski baru menginjak pekan ketiga. Slaven Bilic masih kesulitan memberikan kemenangan bagi West Ham yang di bursa transfer merekrut pemain-pemain bintang macam Joe Hart dan Javier Hernandez.

Selain itu, Chris Hughton juga kesulitan untuk memberikan kemenangan bagi Brighton. Meski pada pekan lalu mereka menahan imbang Southampton, namun juara Divisi Championship tersebut belum mampu mencetak gol. Hal serupa juga terjadi kepada Frank De Boer. Diharapkan mampu memberikan warna Belanda dalam tubuh Crystal Palace, The Eagles justru terpuruk di posisi 19 dengan poin nol dan belum mencetak satu gol pun.

Kutukan Spurs, Kutukan Harry Kane

Tottenham Hotspur kembali gagal menang jika bermain di Wembley Stadium. Pekan lalu mereka ditahan imbang 1-1 oleh Burnley melalui gol telat Chris Wood. Total dari 12 pertandingan di Wembley, mereka hanya mampu meraih dua kemenangan dan tujuh kali kalah. Selain itu, striker utama mereka Harry Kane kembali meneruskan rekor buruknya. Setelah menjadi bomber utama Spurs mulai 2014/2015, Kane tidak pernah satu kalipun mencetak gol pada bulan Agustus.